Berkendara dalam Era AI: Revolusi Industri 4.0. Mentransformasi Pengalaman Berkendara

Dengan laju perkembangan teknologi yang semakin cepat, dunia saat ini terperangkap dalam pusaran revolusi industri yang telah mengubah paradigma produksi, ekonomi, dan kehidupan manusia secara keseluruhan. Revolusi Industri 4.0 seringkali diartikan sebagai era yang telah mengandalkan komputer dan kecerdasan buatan untuk hidup berdampingan dengan manusia.

Dalam Industri 4.0 ini, dikenalkan otomatisasi dan digitalisasi dalam proses produksi mobil berteknologi seperti robotika dan analitik data. Di samping itu, produsen dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat laju inovasi khususnya dalam dunia otomotif.

Baca juga: Masa Depan Indonesia yang Lebih Bersih: Peran Mobil Listrik dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Bacaan Lainnya

Jika diperhatikan lebih lanjut, mobil modern dengan kecerdasan buatan telah merevolusi pendekatan tradisional dalam berkendara. Dengan kemampuan belajar, beradaptasi, dan mengambil keputusan, mobil dapat meningkatkan citranya menjadi ‘mitra’ dalam perjalanan, sehingga meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi penggunanya.

Selain itu, teknologi kecerdasan buatan ‘pun memungkinkan pengembangan sistem navigasi yang lebih cerdas dan responsif. Mobil dengan teknologi AI dapat memperhitungkan faktor-faktor seperti lalu lintas, kondisi cuaca, dan keadaan jalan secara real-time untuk memberikan rute terbaik dan estimasi waktu perjalanan yang akurat. Bahkan, beberapa mobil kini dapat memprediksi preferensi pengemudi berdasarkan riwayat perjalanan sebelumnya dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Peningkatan Efisiensi Energi dan Mobilitas Electric Vehicle sebagai Pemanfaatan Baterai Lithium Iron Phosphate (LiFeO4)

Salah satu fitur utama yang dapat dikembangkan dan diekspos lebih lanjut adalah peningkatan keselamatan penumpang. Melalui pemanfaatan sistem kecerdasan buatan yang terintegrasi, kendaraan ini memiliki kemampuan untuk dengan cepat mengidentifikasi potensi bahaya, baik itu kendaraan yang berhenti mendadak di depan atau keberadaan pejalan kaki di dekatnya, dan mengambil tindakan segera untuk menghindarinya.

Penggabungan fitur-fitur seperti pengereman otomatis, pemantauan titik buta, dan otomatisasi pengemudi telah secara signifikan mengurangi kemungkinan kecelakaan dan memberikan perlindungan bagi pengemudi dan pengguna jalan lainnya.

Penerapan kecerdasan buatan dalam mobil juga dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap mobilitas masa depan. Dengan kemampuan mobil untuk memahami dengan sendirinya mengenai infrastruktur jalan, menjadikan masa depan bukan hanya tentang kemudahan berkendara, tetapi juga tentang mengurangi kemacetan, mengoptimalkan penggunaan energi, dan menciptakan kota-kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca juga: Autonomous Vehicle: Teknologi yang Diimpikan Para Developer Otomotif

Dengan terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, masa depan mobil cerdas menjanjikan sebuah era baru dalam mobilitas yang lebih aman, efisien, dan terhubung secara digital. Sebagai mitra setia di jalan, mobil cerdas membawa kita ke arah sebuah masa depan yang cerah dan inovatif.

 

Penulis: Refilia Azzahra
Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Airlangga

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI