Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, serta mempengaruhi.
Kepemimpinan yang efektif membutuhkan kombinasi sifat-sifat dan keterampilan tertentu yang membentuk fondasi kepribadian dan motivasi seorang pemimpin.
Dalam aspek kepribadian, pemimpin yang efektif menonjolkan tingkat semangat yang tinggi, memancarkan rasa percaya diri, memiliki ketahanan terhadap stres, kedewasaan emosi, integritas, dan ekstroversi yang memungkinkan mereka berinteraksi secara positif dengan orang lain.
Motivasi juga menjadi unsur kunci dalam kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang berorientasi pada kekuasaan yang bersosialisasi, memiliki kebutuhan berprestasi yang kuat, kurang memerlukan afiliasi, dan membanggakan diri dengan tingkat self-efficacy yang tinggi cenderung lebih efektif dalam memotivasi dan membimbing timnya.
Dalam pandangan saya, kualitas yang membuat seorang pemimpin itu di anggap istimewa pertama-tama seorang pemimpin harus mampu memberikan semangat.
Semangat ini bukan hanya berarti menyemangati tim dengan kata-kata, tapi juga dengan tindakan.
Pemimpin yang bisa meramaikan suasana dengan ide-ide kreatif, memberikan dorongan positif, dan membuat tim merasa dihargai.
Selanjutnya, sikap rendah hati dan keakraban dengan tim sangat berdampak positif.
Seorang pemimpin yang bisa duduk bersama timnya, mengobrol tanpa rasa superioritas, dan menghargai kontribusi dari setiap anggota tim menciptakan lingkungan yang harmonis.
Pemimpin yang mampu membawa perubahan memiliki sifat berani menghadapi kekuasaan dan norma-norma yang ada, mengambil inisiatif personal untuk mengatasi batas-batas yang ditetapkan, serta mampu memotivasi diri dan orang lain.
Mereka juga menunjukkan kepedulian terhadap perlakuan terhadap orang dan kualitas kerja, serta mampu bertahan meski tidak terkenal. Selain itu, pemimpin perubahan sejati juga menunjukkan rasa humor terhadap diri dan lingkungan.
Pendekatan psikologis dapat digunakan untuk memahami harapan pribadi terhadap pemimpin dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting, seperti permasalahan psikologi organisasi, interaksi karakteristik pemimpin dan situasi kepemimpinan, serta model-model kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin.
Harapan terhadap seorang pemimpin mencakup berbagai aspek yang bersifat integral untuk keberhasilan kepemimpinan. Dalam hal pribadi, saya menginginkan seorang pemimpin yang mampu menginspirasi tim melalui semangat tinggi, memancarkan rasa percaya diri, dan memiliki ketahanan terhadap stres.
Kedewasaan emosi dan integritas menjadi landasan yang diharapkan dalam kepemimpinan, sementara sifat ekstroversi diinginkan untuk menciptakan interaksi yang positif dengan orang lain.
Harapan terhadap motivasi pemimpin mencakup orientasi pada kekuasaan bersosialisasi, kebutuhan berprestasi yang kuat, kurang memerlukan afiliasi, dan tingkat self-efficacy yang tinggi.
Kemudian kemampuan membangun hubungan antarpribadi dengan baik, termasuk memberikan umpan balik konstruktif, menjadi harapan penting.
Keterampilan kognitif, teknis, dan konseptual yang melibatkan analisis, pengambilan keputusan, pemahaman tugas pekerjaan, dan strategi jangka panjang juga diharapkan dari seorang pemimpin.
Selain itu, pemimpin perubahan yang diinginkan adalah mereka yang berani, inisiatif, mampu memotivasi diri dan orang lain, serta peduli terhadap perlakuan terhadap orang dan kualitas kerja, sambil menunjukkan rasa humor terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
Penulis: Astri Melynda (22100901)
Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Universitas Karimun
Dosen Pengampu: Muhammad Taufiq Razali. S.IP., M.Si.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
