Harga Bulir Gabah Mengalami Penurunan

Gabah
Gabah

Senin, 9 November 2020 Daerah Ngawi banyak petani mengeluhkan harga gabah. Sejak merebaknya virus covid-19 harga kebutuhan pokok seperti beras mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tetapi berbanding terbalik dengan harga padi di pasaran yang semakin merosot curam.

Tidak hanya covid-19, curah hujan yang cukup tinggi di daerah Ngawi juga menjadi faktor lain dalam turunnya penjualan gabah. Khususnya di Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Padahal padi sendiri juga merupakan bahan baku kebutuhan pokok. Keresahan saat ini dirasakan oleh sebagaian besar petani di daerah Kasreman Ngawi.

 “Saat ini gabah sendiri mencapai harga Rp 4.100 per kilogramnya, yang dulu dikisaran harga Rp. 5.000 keatas per kilogramnya,” ujar Waji salah seorang petani di Kecamatan Kasreman.

Bacaan Lainnya

Menurut Waji, penurunan harga gabah ini sampai mengalami 18% per kilogramnya. Hal ini tentunya meresahkan para petani. Belum lagi juga adanya curah hujan yang tinggi terkadang merendam lawan persawahan mereka. Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala dalam proes pengeringan gabah yang telah di panen tersebut.

Apalagi ketika musim penghujan saat ini sulit untuk mendapatkan panasnya sinar matahari. Kurangnya panas matahari mengakibatkan bertambahnya dalam waktu pengeringannya. Meskipun demikian, para petani di Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi berusaha kenaikan harga gabah tidak sampai membuat komoditas ini mengalami kelangkaan di pasar.

Amin Teguh Prasetya
Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Editor: Muflih Gunawan

Baca Juga:
Bulog Tingkat Kabupaten Diperlukan
Artificial Intelligence dan Masa Depan Pertanian
DPP GMNI: Sistem Perdagangan yang Adil Kunci Kesejahteraan Petani

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI