Kanker Payudara Bisa Berakibat Fatal Jika Tidak Diobati

kanker

Kanker payudara adalah penyakit yang menakutkan bagi wanita di semua negara baik negara maju maupun berkembang. Morbiditas dan mortalitas sangat tinggi dan sulit diobati.

Sampai saat ini, kanker payudara hanya dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Mereka tidak mengetahui apa dampaknya bagi yang mengidap kanker payudara. 

Jadi mari kita bicara tentang kanker payudara. Sebelum kita membahas kanker payudara lebih jauh, apakah kalian tau apa itu kanker?

Bacaan Lainnya

Baca juga: Penyakit Tidak Menular: Kanker

Apa itu Kanker?

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan proliferasi sel abnormal yang melebihi batas normal dan kemudian dapat menyerang bagian tubuh yang berdekatan atau menyebar ke organ lain.

Istilah lain yang digunakan untuk kanker adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satunya adalah kanker payudara yang merupakan penyebab kematian di antara semua kanker yang menyerang wanita di Indonesia.

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita setelah kanker serviks.

Pasien kanker payudara memiliki angka kematian yang relatif tinggi karena keengganan untuk menjalani Skrining dan Deteksi dini. Hal ini mempengaruhi tingkat keparahan penderita kanker karena rendahnya kesadaran akan skrining dini. Padahal, deteksi dini bisa efektif menurunkan jumlah penderita kanker payudara.

Ketidakpedulian pasien dan keluarga dapat memperburuk kondisi kanker, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif untuk mengobati kanker.

Baca juga: Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Penyakit Maag atau Gastritis di Indonesia

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, faktor risiko kanker payudara adalah:

  • Asupan lemak dan alkohol yang berlebihan
  • Riwayat kanker dalam keluarga
  • Monopause diatas usia 50 tahun
  • Menstruasi dini pada wanita dibawah 10 tahun
  • Perokok aktif dan pasif

Apa Saja Gejalanya?

  1. Timbul rasa sakit atau nyeri pada payudara
  2. Payudara mulai membengkak serta berubah bentuk dan ukurannya.
  3. Keluarnya cairan dari puting
  4. Retraksi puting payudara. Retraksi ini adalah puting yang seharusnya berada di luar tetapi tertarik ke dalam
  5. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin membesar

Alasan Wanita Enggan Mendeteksi Kanker Payudara Sejak Dini

Kanker payudara menjadi kanker yang paling banyak pengidapnya di Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa wanita enggan melakukan deteksi dini, seperti dibawah ini.

1. Tidak Ingin Kemoterapi

Berbeda dengan penyakit jantung atau diabetes, pasien kanker payudara apabila tidak menjalankan pengobatan maka stadium kankernya tersebut bisa naik dan terapi yang dilakukan harus bertambah.

2. Tidak Ingin di Operasi

Wanita yang menolak pembedahan berisiko dua kali lebih besar meninggal karena kanker dibandingkan mereka yang mau dioperasi.

3. Memilih Pengobatan Alternatif

Terapi alternatif merupakan tantangan dalam pengobatan. Hal ini dikarenakan banyak daerah memiliki keyakinan tertentu tentang pengobatan yang menyebabkan seseorang terlambat berobat.

4. Perasaan Takut

Ketakutan adalah alasan kebanyakan wanita menunda skrining kanker payudara. Seperti takut diagnosa, takut berobat, dan takut dioperasi

Upaya Pencegahan Kanker Payudara

  • Berolahraga secara rutin.
  • Istirahat yang cukup.
  • Menyusui anak sampai berusia dua tahun.
  • Pemeriksaan rutin dan teliti dengan SADARI.
  • Pengelolaan stres dengan baik.
  • Pola makan dengan gizi seimbang.
  • Hindari merokok / alkohol

Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis kanker yang dialami, stadium kanker, ukuran massa, dan sensitivitas sel kanker terhadap hormon. Berdasarkan hal tersebut, dokter akan menentukan terapi yang paling tepat untuk kondisi pasien. Kanker payudara memiliki beberapa pilihan pengobatan, antara lain:

  1. Pembedahan, yaitu pengangkatan kanker atau benjolan (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), pengangkatan jumlah terbatas dari kelenjar limfe (sentinel node biopsy), atau pengangkatan beberapa kelenjar limfe (axillary lymph node dissection).
  2. Radioterapi, yang dilakukan dengan menggunakan energi sinar X dan proton, untuk mematikan sel-sel kanker.
  3. Kemoterapi, yang dilakukan dengan menggunakan obat-obatan tertentu, untuk mematikan sel kanker.

Umumnya, pengidap akan menjalani prosedur pembedahan untuk kanker payudara dan mendapatkan penanganan lain sebelum dan/atau sesudah pembedahan, seperti kemoterapi, terapi hormonal, atau terapi radiasi.

Penulis: Olivia Agustin
Mahasiswa Universitas Binawan

Referensi

https://books.google.co.id/books?id=IYCN1e9JtQcC&printsec=frontcover&dq=jurnal+kanker+payudara+jurnal&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&sa=X&ved=2ahUKEwjvmuf10YH3AhVRxDgGHRE8BtcQ6AF6BAgJEAI

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/2635/2702

https://www.alodokter.com/kanker-payudara

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI