Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata. L) sebagai Antikanker Payudara

Ekstrak Daun Sirsak
Ekstrak Daun Sirsak (Sumber: Penulis)

Kanker payudara, sebuah penyakit menyeramkan yang kini banyak diderita oleh khalayak umum. Kasus penyakit kanker payudara kini semakin melambung tinggi dikarenakan banyaknya jenis makanan baru yang bertambah, yang mana salah satu faktor terbesar terbentuknya kanker adalah faktor makanan yang kurang sehat.

Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh para wanita karena sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh tapi tidak tertutup kemungkinan laki-laki juga bisa terkena kanker payudara ini.

Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu keganasan yang berasal dari jaringan payudara baik dari epitel duktus maupun lobulusnya, terjadi karena kondisi sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Bacaan Lainnya

Menurut World Health Organization (2018), berdasarkan data global cancer observatory menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.

Menurut Kementerian Kesehatan tahun (2018) menyatakan, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Kematian akibat kanker ini rata-rata mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.

Belakangan ini sudah dilakukan pegembangan suatu cara pengobatan dengan basis bahan alam. Indonesia sendiri merupakan negara yang banyak memiliki jenis flora dan fauna yang beragam, yang mana banyak memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan obat, salah satunya adalah penggunaan tanaman sirsak sebagai obat anti kanker, terutama kanker payudara.

Sirsak (Annona muricata, L) adalah tanaman tropis yang berasal dari Amerika Selatan, khususnya daerah Amazon. Tanaman ini sudah ada sejak zaman kuno dan telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat asli di wilayah tersebut. Masyarakat Amazon menggunakan sirsak tidak hanya sebagai makanan, tetapi juga menggunakannya sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit.

Sirsak berasal dari family Annonaceae, dan bermanfaat sebagai antikanker, antikonvulsan, antirematik, antiparasit, antimalaria, hepatoprotektif dan antidiabetes.

Anti kanker merupakan suatu istilah yang digunakan untuk merujuk kepada segala jenis obat, terapi, atau tindakan yang bertujuan untuk mencegah, mengobati, atau menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh.

Metode anti kanker dapat bervariasi dari penggunaan obat-obatan khusus, terapi radiasi, hingga perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat.

Sirsak dapat dimanfaatkan berbagai bagian dari tanamannya untuk kesehatan, namun bagian tumbuhan sirsak yang banyak digunakan dalam terapi kanker adalah bagian daunnya.

Hal tersebut didasari pada laporan bahwa daun sirsak banyak mengandung senyawa kimia seperti acetogenin, retikulin, loreksimin, koklaurin, annomurin, higenamin, dan beberapa minyak esensial lainnya.

Baca juga: Pemanfaatan Daun Sirsak (Annona Muricata L) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus

Kandungan acetogenin yang terdapat dalam daun sirsak mempunyai manfaat untuk menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, dibandingkan dengan yang terjadi pada terapi kemo.

Untuk mengobati kanker terutama kanker payudara sudah banyak pasien penderita kanker mempercayai bahwa manfaat dari daun sirsak merupakan salah satu alternatif untuk mengobati kanker.

Daun sirsak bersifat seperti kemoterapi dan mempunyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal, serta membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.

Acetogenin bekerja dalam menghambat pertumbuhan sel kanker diantaranya dengan menghambat kerja NADH pada rantai respirasi sehingga pembentukan ATP terhambat. Pembentukan ATP yang terhambat akibat acetogenin mengakibatkan pembelahan sel kanker terhambat.

Acetogenin merupakan kandungan dari Annona muricata yang diduga dapat menyebabkan penurunan ATP pada sel kanker yang mana dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel kanker.

Acetogenin yang terkandung dalam daun sirsak ini akan ikut masuk ke dalam tubuh kemudian akan menempel pada reseptor dinding sel dan mengakibatkan ATP di dinding mitokondria menjadi rusak. Akibatnya produksi energi didalam sel kanker terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati.

Pengolahan bahan aktif dari tanaman sirsak ini, dapat dilakukan dengan ekstraksi dari daun sirsak, namun metode ekstraksi dan pengolahan daun sirsak juga berpengaruh pada keutuhan senyawa-senyawa yang terkandung dalam tanaman ini.

Ekstrak etanol dari daun sirsak bersifat sitotoksik terhadap lini sel MCF-7 dibandingkan dengan ekstrak air daun sirsak yang efek sitotoksiknya lemah. Lamanya inkubasi sel MCF-7 dengan ekstrak daun sirsak juga menyebabkan kematian sel yang lebih banyak.  

Penggunaan metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan berbagai macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memproses ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna.

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Fatmawati et al (2018) secara invitro memberikan hasil yang baik, antara lain ekstrak etanol daun sirsak menunjukkan daya sitotoksik lebih tinggi pada lini sel MCF-7 dibandingkan dengan sel vero yang merupakan sel normal  kemudian adapun penelitian secara in vivo yang dilakukan oleh Adelina et al (2014); Hussaana et al (2015) menggunakan hewan model tikus atau mencit untuk kanker, juga mendapatkan hasil yang cukup baik. Daun sirsak pada sel kanker hati dan payudara tikus berfungsi sebagai antiproliferasi.

Berdasarkan Uji klinis fase 1 yang telah dilakukan oleh Indrawati et al. (2016) dari ekstrak daun sirsak, dengan responden sebanyak 30 orang pasien penderita kanker kolorektal yang sudah dilakukan reseksi pada tumornya.

Dari penelitian itu, didapatkan bahwa dosis 300 mg kapsul ESFAM (ethanolsoluble fraction of water extract of annona muricata) cukup aman digunakan pada manusia, karena tidak didapatkan adanya perubahan fungsi hati, ginjal dan parameter hematologic lain ketika responden mengkonsumsi ekstrak selama 8 minggu (Abdullah 2016).

Ekstrak daun  sirsak (Annona muricata Linn.) sangat berpotensial untuk dikembangkan sebagai alternatif terapi kanker di masa depan. Potensi ini didapat karena adanya kandungan senyawa acetogenin pada tumbuhan tersebut.

Hal tersebut sangat mungkin dicapai karena komponen senyawa kimia yang telah berhasil diisolasi dari ekstrak sirsak (Annona muricata Linn.) berpotensi terhadap kanker yang sudah dilakukan penelitian secara in vitro maupun secara in vivo.

 

Penulis: Nagita Silvia
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI