Dewasa ini semakin marak produk-produk luar yang masuk ke dalam negeri. Mulai dari fashion, aksesoris, alat teknologi dan lain sebagainya. Hal ini tentu membawa dampak positif sekaligus negatif. Dampak positifnya tentu memberikan banyaknya variasi terhadap suatu produk. Dampak negatifnya tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi produsen dalam negeri khususnya mereka pelaku UMKM.
Produk luar yang masuk ke Indonesia faktanya berhasil menarik minat masyarakat untuk membelinya. Selain karena barangnya memiliki kualitas bagus dan tentu karena dengan harga yang lebih murah daripada produk buatan lokal.
Salah satu penyebab harga barang lokal lebih mahal tak terlepas dari biaya produksi yang tinggi dan keterbatasan teknologi. Sebenarnya jika dilihat dari segi kualitas tak akan jauh berbeda. Barang luar maupun barang lokal sebenarnya memiliki kualitas yang sama. Tak jarang kualitas barang lokal justru lebih unggul.
Di dalam kegiatan sosialisasi empat pilar, Yandri Susanto menyampaikan bahwa diperlukan dukungan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui UMKM. Dari segi pemerintah misalnya dengan memberikan bantuan modal dan pendampingan untuk pelaku UMKM. Dari hal tersebut, UMKM dapat beroperasi dengan maksimal dan tentu mampu menyerap tenaga kerja.
Hal ini berarti akan berdampak dalam meningkatkan perekonomian. Dan dari segi masyarakat, Yandri berharap masyarakat mampu memilih produk lokal sebagai bentuk kecintaan (nasionalisme) terhadap hasil dan olahan dalam negeri.