Peningkatan Kesadaran dan Kepribadian Nasional pada Transformasi Sistem Sosial Budaya Indonesia

Peningkatan Kesadaran dan Kepribadian Nasional pada Transformasi Sistem Sosial Budaya Indonesia
Sumber: pixabay.com

Meskipun Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya dan bahasa yang  sangat kaya dan unik, namun masih kurangnya pengembangan dan pengenalan terhadap keanekaragaman bahasa, budaya dan identitas daerah yang ada di Indonesia.

Namun seringkali hanya ada budaya dan bahasa tertentu. Keprihatinan utama dalam membangun jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hal ini dapat menyebabkan kurangnya  pengakuan terhadap identitas lokal yang mungkin kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Keterbatasan pemahaman tentang perkembangan dan perubahan bahasa Indonesia serta bagaimana bahasa ini berperan penting dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia di abad ke-21. Untuk mengkaji  jati diri bangsa melalui bahasa Indonesia pada abad 21, perlu mempertimbangkan perubahan-perubahan bahasa yang terjadi seiring berjalannya waktu.

Bacaan Lainnya

Contohnya adalah penggunaan bahasa gaul, bahasa internet, dan bahasa kreatif yang semakin populer di era  digital. Peningkatan kesadaran dan kepribadian nasional di Indonesia menjadi sangat penting dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang.

Dalam pembahasan ini, transformasi sistem sosial budaya Indonesia menjadi sangat relavan untuk melestarikan jati diri bangsa dan memperkuat kesadaran nasional.

Baca Juga: Sosiologi Organisasi: Memahami Dinamika Interaksi dan Budaya dalam Organisasi

Beberapa argumen yang mendukung pentingnya hubungan antara peningkatan kesadaran nasional dan  individualitas dengan transformasi sistem sosial budaya Indonesia yaitu:

  1. Kearifan lokal dan jati diri bangsa berakar pada budaya, penampilan, atau harapan nasional sangat penting dalam membedakan jati diri bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Oleh karena itu, pengembangan jati diri bangsa harus memperhatikan kearifan lokal yang menjadi bagian dari budaya nasional.
  2. Pendidikan Nasional dan Kesadaran Sejarah: Pendidikan nasional mempunyai berbagai tujuan yang tidak hanya berkaitan dengan kemampuan akademik tetapi juga keterampilan keagamaan, sosial, dan pribadi. Kesadaran sejarah dan nasionalisme berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan individualitas kebangsaan. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional, perlu dilakukan evaluasi secara terus menerus terhadap kesadaran sejarah dan nasionalisme.
  3. Pancasila dan Nilai-Nilai Kebangsaan: Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia sangat penting untuk meningkatkan kesadaran nasional dan individualitas. Untuk menjaga jati diri bangsa, nilai-nilai Pancasila seperti demokrasi, kesejahteraan, dan keadilan sosial harus diintegrasikan ke dalam sistem sosial budaya Indonesia.
  4. Transformasi sistem sosial budaya, dimana transformasi sistem sosial budaya Indonesia ini harus dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal. Dengan cara ini, dapat dibangun sistem sosial budaya yang lebih inklusif dan berorientasi masa depan sehingga masyarakat Indonesia dapat mempertahankan identitas nasionalnya.

Dengan demikian, kolerasi antara peningkatan kesadaran dan kepribadian nasional dengan transformasi sistem sosial budaya Indonesia sangat penting untuk mempertahankan identitas bangsa dan meningkatkan kesadaran nasional.

Dengan selalu menanamkan nilai-nilai nasional dan kearifan lokal, sistem sosial budaya Indonesia dapat dibentuk menjadi lebih inklusif dan berorientasi pada masa depan, memungkinkan masyarakat Indonesia untuk tetap mempertahankan identitas bangsa mereka.

Baca Juga: Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Dampaknya terhadap Kehidupan Bermasyarakat

Peningkatan pendidikan dapat menjadi perantara untuk dapat memahami identitas nasional dan nasionalisme lebih baik. Penanaman  materi wawasan kebangsaan dapat meningkatkan sikap dan jiwa nasionalisme (Halim dan Ali Wafa,  2020).

Pemahaman akan identitas nasional berkolerasi cukup baik dengan sikap nasionalisme. Korelasi yang tidak kuat ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang berkorelasi dengan sikap nasionalis. Dapat juga di artikan bahwa pemahaman terkait identitas  nasional  bukanlah faktor penting bagi terbentuknya sikap nasionalisme.

Sikap  nasionalisme dapat diartikan sebagai  kesetiaan  atau loyalitas  dan  pengabdian  individu  warga negara  kepada  negara-bangsa  melampaui kepentingan  individu  atau  kelompok  lain. Sikap  nasionalisme  tumbuh  dan berkembang  karena  kesadaran  jati  diri sebagai bangsa.

Pemahaman akan identitas nasional  seperti  warisan  luhur  bangsa, bahasa, sosio budaya bukan elemen esensial bagi  pembentukan  sikap  nasionalisme. Walaupun  identitas  nasional  bukan elemen  penting  bagi  pembentukan  sikap nasionalisme, akan tetapi pemahaman akan identitas nasional merupakan indikator dari sikap nasionalisme.

Menurut  Liu  dan Turner (2018: 1080-1088) identitas nasional adalah produk perkembangan nasionalisme modern.  Sejak  Perancis  Revolusi, nasionalisme  modern  bukan  hanya  sebuah ideologi tetapi juga sebuah  gerakan politik dan sosial yang berbasis  pada  ideologi ini. Produk  politik  paling  langsung  dari nasionalisme modern adalah negara-bangsa.

Menurut  Zheng, setiap  negara-bangsa  modern mencakup dua aspek penting  yaitu  sistem negara-bangsa dan yang  lainnya  adalah identitas  nasional  penduduk  di  wilayah negara.  Identitas  nasional  dapat  juga sebagai  identitas  budaya.  Identitas  budaya ini  sebagai  manifestasi  atribut  sosial.

 

Penulis: Riris Nur Aissah
Mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI