Sosialisasi dan Pemberian Modul Sex Education di Posyandu Balai RW 23 Glintung, Kota Malang

Sosialisasi dan Pemberian Modul Sex Education
Sosialisasi dan Pemberian Modul Sex Education (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Sex Education dan disertai pemberian modul Sex Education. Acara ini digelar di Posyandu yang berlokasi di Balai RW 23 Glintung Malang, pada hari Rabu (1/10/2023).

Sex education merupakan upaya usaha dalam memperkenalkan nama dan fungsi anggota tubuh, serta memahami perbedaan antara jenis kelamin. Dalam sex education ini, orang tua berperan dalam mengajarkan, menjelaskan dan memberikan pemahaman mengenai aspek-aspek penting yang terkait dengan seksualitas.

Orang tua memberikan penjelasan rinci mengenai organ seksual, anatomi, dan psikologi seksual, dengan tujuan agar anak memahami secara bertahap arti, fungsi dan tujuan dari aspek seksualitas.

Bacaan Lainnya

Pemberian Seks edukasi sejak dini bertujuan memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada anak, sehingga mereka dapat berperilaku sesuai dengan norma agama, sosial dan kesusilaan.

Pelaksanaan sosialisasi sex education yang diadakan di Posyandu Balai RW 23 Glintung Malang diselenggarakan dengan tujuan agar orang tua dapat lebih memahami konsep sex education pada anak, dan juga untuk mengajarkan metode-metode yang dapat digunakan dalam mengenalkan sex education pada anak.

Keterlibatan orang tua dalam kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pemberian sex education kepada anak dapat meningkat. Orang tua juga diharapkan dapat memahami bahwa terdapat berbagai metode yang efektif yang bisa digunakan untuk mengajarkan sex education kepada anak-anak mereka.

Berdasarkan dari beberapa sumber informasi didapatkan bahwa masih terdapat sejumlah orang tua yang belum mengenal dan memahami mengenai bagaimana mengenalkan sex education pada anak usia dini dengan tepat.

“Beberapa orang tua di sini masih awam untuk memberikan pengenalan mengenai sex kepada anak-anaknya. Mereka juga tidak tahu langkah seperti apa yang harus digunakan untuk mengawali pemberian pendidikan seks karena mereka berpikirnya bahwa anak-anak masih sangat kecil jika harus mencerna hal-hal yang berkaitan dengan seks” Ujar ketua posyandu RW 23 Glintung, Malang.

Sejalan dengan hal tersebut, kekerasan seksual terhadap anak telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data SIMFONI PPA, dari 1 Januari 2020 hingga akhir Juni, tercatat setidaknya 3.087 kasus kekerasan terhadap anak, di mana 1.848 di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual (Kemenpppa, 2020).

Informasi ini mendorong orang tua, tenaga pendidik, dan praktisi pendidikan perlu untuk mengadvokasi pentingnya pemberian sex education untuk anak usia dini.

Melalui pemberian pendidikan mengenai seksualitas sejak usia dini diharapkan dapat membantu mereka dalam mengembangkan potensi diri mereka, sehingga dapat meningkatkan harga diri, kepercayaan diri, dan penerimaan diri yang positif (Soesilo, 2021).

Kegiatan sosialisasi mengenai sex education dimulai pada pukul 10.00 dengan dihadiri oleh panitia posyandu dan para orang tua. Sesi sosialisasi sex education dimulai dengan pertanyaan utama mengenai bagaimana pemahaman orang tua mengenai sex education pada anak usia dini.

Pemateri dalam sesi sosialisasi menjelaskan mengenai poin-poin penting dalam pengaplikasian sex education pada anak usia dini, diantaranya adalah:

  1. Definisi sex education;
  2. Bagaimana tahapan pemberian sex education sesuai usia anak;
  3. Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengajarkan sex education pada anak;
  4. Cara yang harus dilakukan untuk mengenalkan seks dan menjaga area pribadi anak, serta;
  5. Mengajarkan metode-metode yang bisa digunakan untuk mengenalkan sex education kepada anak usia dini.

“Kegiatan sosialisasi Sex Education ini sangat bermanfaat, para orang tua di sini menjadi lebih menyadari mengenai pentingnya memberikan sex edukasi pada anak sejak dini. Semoga kegiatan semacam ini bisa diadakan lagi,” ujar salah satu orang tua yang hadir dalam kegiatan sosialisasi.

Sosialisasi yang diberikan oleh Mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang merupakan hasil luaran dari program Magang MBKM Mandiri yang dilakukan di Posyandu yang berlokasi di Balai RW 23 Glintung, Malang.

Ini merupakan tindakan intervensi sebagai hasil dari program yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat umum, terutama dalam lingkungan Balai RW 23 Glintung, Malang.

Penulis: Arfiana Dian Pratama
Mahasiswa S1 Psikologi, Universitas Negeri Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI