UMKM FAA FROZEN FOOD

UMKM Frozen Food

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Bisnis frozen food merupakan salah satu bisnis yang paling diminati dan memiliki prospek baik. Sudah banyak pelaku usaha yang memperoleh profit besar dari bisnis frozen food. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya usaha frozen food yang berdiri dari waktu ke waktu dan tentunya dengan penawaran produk andalan masing-masing. Namun ada juga pelaku usaha frozen food yang gulung tikar atau bangkrut, karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis frozen food dalam memenangkan persaingan ditentukan oleh penerapan srategi pemasaran yang tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen dan juga mengetahui minat dan perhatian konsumen. Disamping itu, kematangan strategi juga didukung dengan produk yang mempunyai competitive advantage untuk meningkatkan kekuatan daya saing terhadap competitor. Kemudian ada faktor harga yang menjadi penentu dari sebuah keputusan pembelian suatu produk, penentuan harga yang strategis dapat memenangkan produk dalam persaingan di pasaran.

Tidak sekedar mengutamakan minat dan perhatian konsumen, menciptakan kepuasan konsumen juga adalah hal terpenting yang menjadi target para pengusaha bisnis frozen food. Konsumen yang puas akan mendatangkan calon konsumen baru bagi perusahaan. Konsumen yang puas akan menceritakan pengalamannya atas menggunakan produk atau jasa kepada orang lain atau dapat disebut word of mouth. Selain memasarkan di berbagai media cara yang tradisional seperti hal tersebut adalah yang paling efektif dalam menarik dan menumbuhkan konsumen baru. Masuknya industri makanan cepat saji di Indonesia membuat pelaku usaha bisnis frozen food berlomba-lomba dalam menciptakan inovasi. Makanan cepat saji juga memiliki jenis-jenis lainnya seperti yang sudah ada saat ini dalam bentuk kemasan dalam keadaan setengah matang seperti nugget, sosis,dan bakso.

1.2   Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diidentifikasikan yaitu:

Bacaan Lainnya
  1. Bagaimana proses produksi pembuatan Nugget Ayam, Nugget Ikan, Bakso, Ayam dan Bakso Campuran pada UMKM FAA FROZEN FOOD?
  2. Berapa jumlah biaya produksi yang digunakan UMKM FAA FROZEN FOOD?
  3. Berapa besar pendapatan yang diterima UMKM FAA FROZEN FOOD?
  4. Bagaimana tingkat   efisien   usaha   FAA FROZEN      FOOD    dengan menggunakan R/C Rasio?

1.3   Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui tentang apa saja di UMKM FAA FROZEN FOOD.
  2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan produk yang ada di UMKM FAA FROZEN FOOD.

1.4   Waktu Pelaksanaan Jam Kerja

Jadwal jam kerja di UMKM FAA FROZEN FOOD memiliki sistem 5 hari kerja yaitu sebagai berikut:

PROFIL INDUSTRI

2.1   Informasi umum UMKM

FAA Frozen food merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang produksi makanan beku. FAA Frozen food terletak di Air Hanyut, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Ada berbagai jenis makanan yang di produksi UMKM FAA Frozen food antara lain:

  • Bakso Ayam Grade A
  • Bakso Ayam Grade B
  • Nugget Ayam
  • Nugget Ikan
  • Sosis
  • Bakso Sapi Murni
  • Bakso Sapi Campur Bakso
  • Bakso Tusuk
  • Bakso Tahu
  • Bakso Telur Puyuh

2.2   Sejarah UMKM

FAA Frozen food berdiri pada bulan Mei 2013. Awal mula terbentuknya usaha FAA Frozen food adalah kegemaran anak-anak Bapak Yadi mengkonsumsi nugget yang dibeli di toko terdekat atau di supermarket. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, Bapak Yadi harus membeli nugget hampir setiap hari ke supermarket. Karena hal tersebut akhirnya Bapak Yadi memutuskan untuk membuat sendiri dirumah dan ternyata mereka menyukainya. Setelah itu, Bapak Yadi mencoba menjual ke tetangga terdekat dan ternyata mereka menyukainya hingga berkali-kali minta dibuatkan nugget. Sampai akhirnya pada tahun 2013.

Bapak Yadi mendirikan usaha karena melihat peluang untuk memasarkan nugget ayam secara luas. Nama usaha yang awalnya adalah FAA nugget, kemudian berubah menjadi FAA Frozen food. Nama FAA sendiri berasal dari inisial nama anak Bapak Yadi, F = Fatimah, A= Aisyah, A = Afgan, yang berurutan dari yang terkecil ke yang terbesar dengan harapan usaha tersebut tumbuh menjadi besar. FAA berasal dari bahasa Arab yang artinya tumbuh dan berkembang, sedangkan Frozen food sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya makanan beku.

Awalnya UMKM FAA Frozen food hanya memiliki 3 orang karyawan dan 4 orang reseller atau orang yang menjual kembali produk yang dihasilkan. Kemudian saat ini, FAA Frozen food berkembang hingga memiliki karyawan sebanyak 11 orang dan reseller 3 orang.

2.3   Visi dan Misi UMKM

  1. Visi
    • Menghasilkan produk yang baik dengan mengutamakan kepuasan konsumen dengan menyediakan pilihan makanan yang sehat dan dengan harga

 

  1. Misi
    • Meningkatkan kualitas produk dengan harga
    • Menyesuaikan produk makanan dengan selera
    • Menciptakan kemasan yang aman bagi
    • Menjaga suasana tetap nyaman dan menjaga
    • Memberikan pelayanan yang
    • Mengutamakan kepuasan konsumen.

2.4   Struktur Organisasi UMKM

Struktur organisasi UMKM FAA FROZEN FOOD dapat dilihat pada gambar berikut:

STRUKTUR ORGANISASI UMKM

 

 

METODE WAWANCARA

3.1 Tempat dan Waktu Wawancara

Wawancara ini dilakukan di Gang Air Hanyut No.161 Kuday kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Pemilihan lokasi wawancara dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangakan bahwa. ’FAA FROZEN FOOD‘ memproduksi bakso dan nugget terdekat. Telp. 0853 6878 7893.

3.2 Metode Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.

3.3   Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode:

1. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Wawancara lapangan ini dilakuakan untuk memperoleh data yang di perlukan dalam makalah. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pemasaran produk bakso ayam.

2. Wawancara

Mendefinisikan wawancara adalah penemuan dua orang yang bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian yaitu wawancara mendalam (In-dephIterview). In-deph Interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan wawancara dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai. Dengan tau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan kehidupan social yang relative lama.

3.4   Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai kelayakan usaha yang dijalankan oleh FAA FROZEN FOOD.

Analisis biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi Volume produksi.

  1. Biaya Tetap (fixed Cost) yaitu biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan
  2. Biaya Variabel (Variabel Cost) yaitu biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan
  3. Biaya Total (Total Cost) yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarakan untuk produksi sampai terciptanya barang.

Perhitungan Biaya:

Rumus:

TC=FC+VC

Dimana:

TC       =(Total Cost) adalah total biaya, dihitung Rp/proses produksi. FC            =(Fixed Cost) adalah biaya tetap, dihitung Rp/proses produk.

VC      =(Variabel Cost) adalah biaya variabel, dihitung Rp/proses produksi.

3.5   Penerimaan

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Sebagai berikut:

Rumus:

TR = Q X P

Dimana:

TR            = Total Revenue (Total penerimaan)

Q = Quantity (Produksi yang di peroleh dalam suatu usaha) P = Price (Harga)

3.6   Analisis Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. pendapatan terbagi menjadi dua hal yaitu pendapatan kotor dan pendapat bersih.Pendapatan kotor sama halnya dengan penerimaan sedangkan pendapatan bersih merupakan selisih antara nilai output dengan semua biaya yang dikeluarkan secara nyata dalam suatu periode produksi.Perhitungan pendapatan usaha dapat di rumuskan sebagai berikut :

I = TR-TC

Keterangan:

I                = Income Approach (pendapatan)

TR            = Total Revenue (total penerimaan atau pendapatan kotor) TC      = Total Cost (Total Biaya)

3.7   Efesien R/C Ratio

Untuk mengetahui efisiensi atau kelayakan usaha.

R/C=TR/TC

Dimana:

R/C Ratio = kelayakan atau efisiensi usaha

TR            = Total Revenue (Total Penerimaan)

TC            = Total Cost (total biaya) setelah selesai dilakukan perhitungan maka dapat dilakuakan keputusan kreiteria keputusan :

R/C ≥ I     = Efisiensi atau menguntungkan

R/C = I     = Impas

R/C ≤ I     = Tidak efisien atau rugi

3.8 Keuangan UMKM FAA FROZEN FOOD

  • Modal awal membangun usaha sebesar Rp 100.000,00.
  • Jumlah biaya produksi yang digunakan perhari sebesar Rp 000.000,00.
  • Gaji karyawan FAA FROZEN FOOD sebesar Rp 40.000/perhari x 5 hari sebesar Rp 200.000,00.
  • Apabila bahan baku naik maka tidak ada perubahan pada harga hanya saja keuntungannya

 

PROSES DAN HASIL

 4.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan dalam proses pembuatan bakso ayam adalah sebagai berikut:

1. Alat

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan bakso ayam pada UMKM FAA Frozen food adalah sebagai berikut:

a. Mesin penggiling

Mesin penggiling berfungsi untuk menggiling, menghancurkan, dan menghaluskan daging ayam menjadi bentuk yang lebih halus sehingga mempermudah dalam proses pencampuran dengan bahan- bahan lainnya menjadi adonan bakso.

b. Mesin Pencetak Bakso

Mesin pencetak bakso berfungsi untuk mencetak adonan bakso sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

c. Spatula

Spatula adalah alat untuk membersihkan sisa-sisa adonan di ember.

d. Freezer

Freezer adalah alat yang digunakan untuk menyimpan bakso dengan tujuan memperpanjang umur simpan bakso dengan prinsip pembekuan.

e. Kompor Gas

Kompor gas adalah alat yang digunakan pada proses perebusan bakso agar bakso matang dengan sempurna, dimana gas digunakan sebagai bahan bakar.

f. Panci

Panci adalah wadah atau tempat yang digunakan pada proses perebusan bakso.

g. Ember

Ember adalah tempat atau wadah daging ayam setelah halus digiling.

h. Sendok

Sendok berfungsi untuk mengaduk adonan yang sudah halus.

i. Penyaring

Penyaring digunakan untuk mengangkat dan meniriskan bakso yang sudah matang.

j. Keranjang Plastik

Keranjang plastik berfungsi sebagai wadah tempat penyimpanan bakso yang sudah matang untuk dilakukan proses pendinginan.

k. Plastik

Plastik digunakan untuk mengemas bakso. Plastik yang digunakan dengan jenis PP (Pulypropylene). Plastik PP bias digunakan untuk mengemas makanan beku.

l. Hand Sealer

Hand sealer digunakan untuk merekatkan plastik pada proses pengemasan bakso.

2. Bahan Pembuatan Bakso

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bakso ayam pada UMKM FAA Frozen food adalah sebagai berikut:

a. Daging Ayam

Daging Ayam adalah bahan utama atau bahan pokok dalam pembuatan bakso. Daging Ayam yang digunakan adalah daging bagian dada, hal ini bertujuan agar warna bakso yang dihasilkan lebih cerah. Kulit karkas yang masih segar dan berkualitas tinggi adalah yang mulus dan tanpa cacat. Hindari karkas dengan kulit berlendir karena hal itu mengindikasikan bahwa seratnya mudah rusak. (Abubakar, 2023)

b. Tepung Tapioka

Tepung Tapioka berfungsi untuk membuat bakso lebih kenyal.

Tepung Tapioka adalah salah satu hasil olahan dari singkong.

c. Telur Ayam

Telur Ayam berfungsi untuk mengikat adonan bakso agar bahan- bahan pada adonan dapat menyatu dengan cepat.

d. Bawang Putih

Bawang Putih berfungsi sebagai penambah aroma dan cita rasa pada bakso.

e. Bahan Tambahan Pangan

Salah satu bahan tambahan pangan yang sering digunakan dalam proses pembuatan bakso yaitu STTP (Sodium Tripoliphospat). STTP dengan nama pasaran tepung pengenyal berfungsi agar bakso menjadi lebih kenyal.

f. Garam

Garam berfungsi sebagai perasa asin pada produk bakso dan meningkatkan daya ikat air pada protein daging.

g. Es Batu

Es Batu berfungsi untuk menurunkan suhu adonan akibat panas yang di timbulkan saat proses saat peroses pencampuran daging ayam dengan bahan-bahan lainnya pada mesin penggilingan. Dengan suhu panas yang dihasilkan pada saat pencampuran tersebut, bias membuat protein daging rusak, sehingga dengan penambahan es batu dalam membuat bakso dapat menurunkan suhu adonan dan mendapatkan adonan bakso sesuai standar. Fungsi lainnya adalah membuat tekstur bakso lebih kenyal, menghasilkan bakso lebih banyak, dan menghambat pertumbuhan bakteri.

h. Gula

Gula merupakan bahan tambahan yang berfungsi mengikat air yang terkandung dalam bahan pangan, sehingga mempunyai sifat sebagai bahan pengawet dan memberikan cita rasa manis pada bakso.

i. Merica

Merica sebagai penyedap alami yang menghasilkan rasa sedikit pedas pada bakso.

4.2   Uraian Proses Pekerjaan

Bakso adalah makanan berupa bola daging yang terbuat dari campuran tepung tapioka dengan daging segar giling. Bakso dibuat giling daging sapi, ayam, ikan, dan udang. Langkah-langkah dalam proses pembuatan bakso ayam di FAA Frozen food adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Persiapan alat dan bahan bertujuan untuk meletakan bahan yang akan digunakan sehingga memudahkan proses pengolahan selanjutnya.

2. Penggilingan dan pencampuran Adonan

Penggilingan harus ditambahkan dengan es batu agar tidak terjadi kenaikan suhu pada adonan. Jika suhu dalam adonan naik, maka adonan akan membentuk gumpalan padat dan pada saat pemasakan tidak akan meembentuk bulat namun akan pecah. Pencampuran ini dikerjakan pada saat terjadi penggilingan adonan. Hal ini dikerenakan adanya bahan lain (tepung tapioka, telur, bawang putih, bahan pengenyal, galam, gula, merica) yang digunakan dalam pembuatan adonan bakso.

3. Pembentukan Bakso

Proses pembentukan adonan menjadi bulatan bakso dapat menggunakan tangan dibantu dengan sendok dan menggunakan mesin pencetak.Masukan adonan yang sudah dibulatkan ke dalam panci yang berisi air panas dengan suhu 60 C̊

4. Perebusan

Perebusan bakso di UMKM FAA Frozen food menggunaka api sedang. Perebusan bakso bertujuan agar diperoleh pemasakan bakso yang merata. Perebusan di UMKM FAA Frozen food dilakukan sebanyak dua kali perebusan, yang pertama dengan suhu 60 suhu 90 C, sampai bakso padat dan mengapung. Dan yang kedua dengan suhu 90 C, sampai bakso padat dan mengapung.

5. Penirisan

Penirisan bakso menggunakan saringan dengan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan air dipermukaan bakso yang dilakukan sesgera mungkin jika bakso sudah matang.

6. Pendinginan

Pendinginan bakso menggunakan bantuan alat yaitu kipas angin.

7. Pelabelan

Pelabelan sebagai aktivitas mencantumkan berbagai informasi penting terkait dengan barang pada setiap kemasan produk. Pelabelan menjadi proses wajib yang harus dilakuakan setelah proses pengemasan (packing) selesai dikerjakan.

8. Pengemasan

Pengemasan berperan untuk melindungi produk dari segala sesuatu yang dapat menurunkan kualitas. Pengemasan bakso menggunakan plastik dengan berat bakso 500 gram dan 1000 gram. Pengemasan menggunakan kap dengan berat 200 gram.

9. Penyegelan

Proses penyegelan, pengemasan ataupun perlindungan suatu produk agar menjadi lebih aman dan tahan lama menggunaka alat sealer atau mesin sealer.

10. Penyimpanan

Penyimpanan bakso di dalam freezer dengan tujuan mempertahankan dan menjaga kualitas bakso.

11. Produk bakso ayam FAA Frozen food siap dijual

Berikut ini diagram alir proses pembuatan bakso ayam:

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN BAKSO AYAM

4.3   Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai selama melakukan wawancara di UMKM FAA

Frozen food adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengetahui proses pembuatan aneka makanan beku
  2. Dapat mengetahui berbagai produk yang dipasarkan.
  3. Dapat mengetahui alat yang digunakan dalam proses pembuatan aneka makanan beku yang di produksi FAA Frozen food.
  4. Pengetahuan tentang pengemasan produk secara

PENUTUP

5.1   Kesimpulan

Penulis melakukan wawancara di FAA FROZEN FOOD. Banyak hal yang dipelajari dan manfaat yang diperoleh penulis selama melakukan wawancara disana. Hal-hal yang dipelajari dan manfaat penulis selama kegiatan Wawancara adalah sebagai berikut:

  1. Bakso adalah makanan berupa bola daging yang terbuat dari campuran tepung tapioka denga daging segar Bakso dibuat dari gilingan daging sapi, ayam, ikan, dan udang.
  2. Peralatan yang digunakan meliputi: mesin penggiling, mesin pencetak, freezer, kompor gas, panci, ember, sendok, spatula, penyaring, keranjang plastik, kantong plastik, dan mesin sealer.
  3. Bahan-bahan yang digunakan meliputi: daging ayam, tepung tapioka, telur, bawang putih, tepung pengenyal, gula, garam, merica, dan es
  4. Proses pembuatan bakso ayam meliputi: persiapan alat dan bahan, pencampuran dan penggilingan, pembentukan, perebusan, pendinginan, pengemasan, dan penyimpanan.

5.2  Saran

Demikianlah makalah ini penulis buat. Penulis selaku penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis selaku pembuat makalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca.

Penulis: Azarima, Liza, Mira Sapitri, Nanda Hamzah F.Nasution, Rajib Almagribi
Mahasiswa Jurusan Agribisnis Universitas Bangka Belitung

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar. (2003). Mutu Karkas Ayam Hasil pemotongan Tradisional dan Penerapan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point. Bogor: Balai Penelitian Ternak.

Auliya, Lisya. (2014). Fungsi Es Batu Dalam Membuat Bakso. Retrieved from https://www.resepnyahosiah.com/2014/08/funsi-es-batu-dalam-membuat- bakso.html. (diakses 10 Januari 2023 Pukul 19.27 WIB)

Nirfandi, dkk. (2019). Analisis penagruh modal dan biaya produksi terhadap pendapatan umkm di kota kotamobagu.

Prisyta, Archieva. (n.d.). Bakso. Retrieved from https://www.tribunnewswiki.com/amp/2021/03/0 8/bakso-kuliner- indonesia. (diakses 24 Januari 2022 Pukul 20.00 WIB)

Suarti, B., U. R. B. Bara, M. Fuadi. (2016). Pembuatan Bakso dari Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala) dengan Penambahan Putih Telur dan Lama Perebusan. Retrieved from https://repository.umsu.ac.id/index.php?p=show_detail&id=7381. (diakses 30 Oktober 2022 Pukul 13.00 WIB)

 

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI