3 Tips Mudah Dampingi Anak Belajar dari Rumah

Tips Dampingi Anak Belajar

Covid-19 yang melanda dunia dan booming di Indonesia sejak Maret 2020. Bahkan sampai sekarang, Juli 2021 belum juga tuntas. Akibatnya banyak sekali kendala anak untuk bersekolah seperti tahun-tahun lalu. Untuk itu pun sekolah-sekolah mengumumkan “dirumahkan” untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ini.

Sejak saat itulah banyak keluhan orang tua di rumah agar anaknya mau belajar dan bisa menjadi seperti apa yang orang tua inginkan. Berikut adalah tips-tips mendampingi anak belajar di rumah.

Baca Juga: KBM Daring Demi Eksistensi Dan Formalitas Semata?

Bacaan Lainnya

1. Melalui Contoh

Dengan adanya contoh anak akan senang belajar, misalnya ada pelajaran olahraga, maka orang tua mau mencontohkan dan ikut serta dalam pembelajaran tersebut. Karena anak suka meniru jelas bahwa anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

2. Dengan Bermain

Anak-anak suka bermain, memikirkan hal baru, berimajinasi tinggi bahkan di luar nalar yang kita pikirkan, menyukai warna-warni dan permainan yang nyata. Untuk itu orang tua perlu membuat mainan yang masuk dalam pembelajaran.

Misalnya dengan mengajak anak memasak itu sudah menjadi pendidikan bagi anak, tanpa kita sadari mempelajari anak memasak juga kita sedang melatih kecerdasan kognitifnya. Anak mengetahui macam-macam sayuran, mengetahu nama-nama benda yang ada di dapur, juga memahami bagaimana cara memasak yang baik dan benar.

Baca Juga: KKN Untag Surabaya: Meningkatkan Semangat Belajar Anak SD Pada Masa Vaksinisasi Menuju New Normal, Lombang Daya, Blega, Madura

3. Harus Sabar

Tidak mudah mengajarkan anak dari rumah apalagi dengan banyak tugas dari guru sekolahnya. Namun tetap orang tua harus menyingkirkan egonya demi tumbuh kembang anak. Bukan hanya anak yang harus beradaptasi dengan lingkungannya, orang tua juga harus beradaptasi agar anak bisa mencapai tujuan belajar dari rumah.

Menurut Faozan Tri Nugroho anak adalah peniru terbaik, jadi berikanlah mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru, anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mencoba agar mereka tahu bahwa mereka bisa. bila orang tua selalu menggerakkannya, ia hanya akan menjadi boneka.

Baca Juga: Strategi Pengembangan Pembelajaran Selama di Masa Pandemi

Siti Nurul Lulu Wafiq
Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Universitas Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI