Mengenal Lebih Dekat si Rumput Teki Cyperus Rotundus

Rumput Teki Cyperus Rotundus
Rumput Teki (Sumber:Amul Lihan)

Indonesia merupakan wilayah yang bersuhu tropis, itulah yang menyebabakan keanekaragaman flora & fauna, yang hidup dan tumbuh di Indonesia. Contoh kecilnya saja rumput teki.

Ternyata Cyperus rotundus atau rumput teki ini banyak sekali ditemukan di di lahan pertanian yang tidak terlalu kering, ladang, kebun,  tegalan,  pinggir jalan dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas. Rumput teki tumbuh di dataran rendah pada ketinggian 1000M di atas permukaan laut. Tidak hanya di Indonesia tanaman ini tumbuh liar di Afrika Serikat, Korea, Cina, Jepang, Taiwan, Malaysia dan kawasan Asia Tenggara lainya.

Rumput teki merupakan tumbuhan Phanerogamae tumbuhan tingkat tinggi karena merupakan tumbuhan sejati. Walaupun bentuknya yang kecil  tetapi  termasuk tumbuhan sejati atau Phanerogamae yang dapat dibedakan berdasarkan 3 bagian tubuh utama, yaitu akar, batang, dan daun. Rumput teki Cyperus rotundus merupakan tanaman yang termasuk Angiosparmae yaitu tumbuhan berbiji tertutup.

Berikut adalah klasifikasi mengenai rumput teki Cyperus rotundus:

  1. Kingdom : Plantae
  2. Divisi        : Spermatophyta
  3. Class         : Monocotyledoneae
  4. Ordo         : Cyperales
  5. Family      : Cyperaceae
  6. Genus       : Cyperus
  7. Spesies     : Cyperus rotundus L

Akar Teki, Rumput teki memiliki sistem perakaran serabut yang khas. Akar-akar ini berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah. Akar teki dapat menyebar luas dan dalam, akar berfungsi yaitu sebagai organ penyerap.

Batang rumput teki mondong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-ruasnya lebih panjang, berbentuk segitiga (triangularis), berbantuk herba dan batang teki mengalami modifikasi menjadi struktur yang disebut rhizoma atau stolon.

Rhizoma adalah batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah, seringkali membentuk umbi-umbian kecil. Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar di permukaan tanah atau di bawah permukaan tanah yang sangat tipis.

Rhizoma maupun stolon berfungsi sebagai organ perkembangbiakan vegetatif, memungkinkan rumput teki menyebar dengan cepat. rumput teki batangya mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-ruasnya lebih panjang, berbentuk segitiga (triangularis).

Bentuk Daun teki berbentuk pita atau linear, tipis dan panjang, tepi daun biasanya rata atau sedikit bergerigi halus, Ujung daun meruncing  (acutus), permukaan atas daun biasanya licin dan mengkilat, sedangkan permukaan bawah dapat sedikit kasar, daun tumbuh secara berkelompok atau berumpun pada pangkal batang. Daun berwarna hijau tua, namun bisa bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan.

Bunga teki (Cyperus rotundus) memiliki struktur yang unik dan sederhana, khas dari famili Cyperaceae. Bunga teki memiliki karakteristik morfologi yang menarik.

Bunga ini kecil dan tidak mencolok, berkumpul dalam bulir-bulir padat tanpa kelopak berwarna cerah, serta terdiri dari benang sari dan putik yang sederhana. Bulir merupakan unit dasar bunga teki, berbentuk lanset atau silindris, dengan sisik-sisik yang menyelimuti satu atau lebih bunga. Bunga itu sendiri sangat kecil dan tidak sempurna, umumnya terdiri dari tiga benang sari dan satu putik.

Rangkaian bunga membentuk semacam payung atau malai, yang membantu dalam penyebaran serbuk sari oleh angin. Adaptasi ini menunjukkan bahwa struktur bunga yang sederhana mengurangi kebutuhan energi untuk menarik serangga penyerbuk, menjadikannya lebih efisien dalam penyerbukan oleh angin.

Rumput teki berkembang biak melalui dua cara utama yaitu, geragih (stolon) dan umbi-umbian. Geragih adalah modifikasi batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah, di mana tunas baru muncul dan berkembang menjadi tanaman teki baru, memberikan perlindungan dari gangguan fisik dan memungkinkan penyebaran yang luas.

Selain itu, rumput teki juga menghasilkan umbi-umbian kecil sebagai cadangan makanan, yang dapat bertahan dalam kondisi sulit dan tumbuh kembali saat lingkungan membaik.

Keanekaragaman hayati Indonesia sangat besar, menawarkan potensi sumber daya alam yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, terutama dalam bidang kedokteran dan industri. Salah satu sumber daya tersebut adalah rumput teki (Cyperus rotundus L), anggota keluarga Cyperaceae yang memiliki tinggi 10-75 cm.

Meskipun distribusinya luas, penelitian mengenai senyawa metabolit sekunder dari rumput teki masih terbatas. Umbi rumput teki mengandung senyawa aktif seperti seskuiterpen (10, 12-peroxycalamene, patchoulenone, dan α-cyperol) yang memiliki aktivitas antimalaria. Terdapat juga alkaloid dengan kandungan sekitar 0,5% dan minyak atsiri yang mencakup cyprotene dan α-copaene.

Dalam pengobatan tradisional, umbi rumput teki  digunakan untuk mengobati busung air, batu ginjal, dan sebagai peluruh kemih. Air rebusannya bermanfaat untuk melancarkan haid dan menyembuhkan keputihan.

Khasiat lainnya meliputi analgesik, antiinflamasi, diuretik, dan antimikroba. Masyarakat juga menggunakan umbi rumput teki sebagai perangsang ASI, untuk menghentikan perdarahan rahim, dan sebagai pengusir serangga.

 

Penulis: Amul Lihan
Mahasiswa UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI