Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Sebagai Penurun Demam

DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI PENURUN DEMAM

Bicara mengenai demam, mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini, karena setiap dari kita sudah pasti mengalami yang namanya demam (suhu tubuh meningkat). Demam adalah kondisi dimana ketika tubuh mengalami peningkatan suhu diatas batas normalnya yang mana suhu tubuh normal manusia 36-37,5℃. Lalu bagaimana sikap kita dalam menangani jika kita atau keluarga terdekat kita terkena demam?, pada umumnya kita akan mengkonsumsi obat kimia yang ada di jual di apotek yaitu paracetamol, yang belakangan ini ternyata banyak penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan paracetamol pada jangka panjang dapat memberikan efek negatif. Salah satu cara untuk mengatasi efek merugikan yang ditimbulkan dari obat-obatan kimia tersebut adalah dengan menggunakan bahan alam sebagai pengobatan. Salah satunya dengan menggunakan daun rambutan sebagai penurun demam.

Badan kesehatan dunia sudah memperkirakan jumlah kasus demam didunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya. Lalu berdasarkan penelitian sulystiowati (2019) di indonesia menggalami kejadiaan kejang demam sebanyak 3-5% dari anak yang berusia 5-6 bulan ditahun 2018. Presentasi tersebut terus bertambah menjadi 6%pada tahun 2019.

Baca juga : Germas: Langkah Mudah Tangkal Penyakit dan Dampaknya bagi Lingkungan

Bacaan Lainnya

Salah satu faktor penyebab terjadinya demam bisa dari Infeksi virus, bakteri, atau parasit adalah penyebab yang paling banyak dijumpai untuk memicu terjadinya demam. Contohnya seperti flu, pilek, sakit tenggorokan, malaria. Yang mana pemicu tadi juga dapat menyebabkan terjadinya peradangan, yaitu reaksi dimana tubuh menggalami infeksi yang bisa menyebabkan demam.

Baca juga : Potensi Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) sebagai Penurunan Demam (Antipiretik) pada Tubuh

Selanjutnya faktor pemicu juga dapat terjadi dari reaksi terhadap obat yang mana ada beberapa obat yang dapat menyebabkan efek samping berupa demam, ini bisa termasuk antibiotik, antikonvulsan, dan obat-obatan lainnya. Lalu selanjutnya juga bisa dari dampak dari Imunisasi atau vaksinasi dimana reaksi demam setelah imunisasi relatif umum, demam ringan biasanya. Dehidrasi juga dapat menyebabkan demam dimana ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, terutama akibat demam dehidrasi dapat terjadi, ini dapat memperparah demam dan menyebabkan komplikasi lainnya. Cuaca panas juga dapat menyebabkan demam panas atau panas karena kelelahan.

Baca juga : Cuaca Ekstrem Melanda Indonesia, Waspada Munculnya Berbagai Penyakit

Banyak orang yang menggunakan paracetamol sebagai pengobatan untuk penyakit demam. Padahal jika mengkonsumsi paracetamol dalam jangka panjang dengan dosis yang besar dapat menimbulkan efek samping dalam tubuh. Untuk itu, di Indonesia sekarang banyak melakukan penggembangan obat herbal karena obat herbal aman di konsumsi untuk jangka yang panjang dan memiliki sedikit efek samping. Salah satu penggembangan obat herbal adalah tanaman rambutan yang mana daun rambutan dapat digunakan sebagai penurun demam.

Tanaman rambutan banyak dijumpai di Indonesia, kerena tanaman ini tumbuh pada daerah beriklim tropis. Daun rambutan (Nephelium lappaceum) adalah bagian dari pohon rambutan yang sering kali diabaikan, sementara buahnya yang manis sering menjadi fokus utama. Namun, beberapa penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa daun rambutan mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang mungkin memiliki potensi, yang mana daunnya banyak dimanfaatkan orang sebagai antipiterik (obat demam). Didalam daun rambutan menggandung senyawa flavonoid dan tanin.

Dari penelitian akiyama (2001) tentang flavonoid dan tanin pada hewan uji tikus di daun rambutan menggandung flavonoid dan tanin, dimana tanin memiliki efek sebagai antipiretik pada dosis 25mg/kg bb tikus sedangkan menurut ibrahim (2011) flavonoid memiliki efek sebagai antiinflamasi yang dapat meghambat enzim sikloosigenase yang berperan dalam sintesis prostaglandin sehingga panas didalam tubuh dapat terhambat.

Tanaman daun rambutan berkhasiat sebagai antipiretik umumnya mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid dengan mekanisme kerja menghambat terbentuknya enzim sikloosiginase sehingga sintesis protaglandin terhambat, prostaglandin merupakan mediator rasa nyeri.

Salah satu cara menggolah daun rambutan untuk menurunkan panas pada badan dengan cara mengompreskannya kebagian kepala, yang mana daun rambutan terlebih dahulu ditumbuk sampai air yang ada pada daun rambutan keluar. Agar mendapatkan efek yang maksimal lakukan penggompresan dua kali sehari.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa demam dengan mudahnya dapat menyerang tubuh siapapun dengan itu pemerintah banyak melakukan penggembangan obat herbal, salah satunya daun rambutan yang mana menggandung senyawa seperti flavonoid dan tanin yang bisa digunakan dalam penurun demam. Salah satu cara penggunaannya cukup dengan mengkompreskan kebagian kepala.

 

Penulis: Cintya Pebri

Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

 

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI