Efektivitas Daun Jambu Biji sebagai Obat Herbal Meredakan Sakit Diare

Daun Jambu Biji
Daun Jambu Biji (Sumber: Penulis)

Dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Dengan iklim tropis, jenis tumbuhan yang ada di Indonesia bermacam-macam dan buahnya dapat tumbuh dengan baik. Ada banyak tanaman di Indonesia yang dapat di olah sebagai makanan hingga dijadikan obat tradisional.

Sudah Lebih dari 20.000 jenis tanaman obat tumbuh yang berkembang di Indonesia. Tetapi, hanya 1.000 spesies yang tercatat dan sekitar 300 spesies tanaman sudah  digunakan untuk pengobatan tradisional.  

Contohnya pada jamu, di mana jamu adalah pengobatan yang diturunkan dari generasi ke generasi dari zaman dahulu yamg dikenal secara turun menurun karena pengobatan yang sangat mudah, harga yang murah dan efek samping yang minimal merupakan kebutuhan masyarakat saat ini. Sudah banyak masyarakat yang menggunakan pengobatan tradisional seperti penggunaan daun jambu biji sebagai obat anti diare.

Bacaan Lainnya

Kasus diare di Indonesia merupakan masalah serius dan penting untuk diperhatikan, karena angka kejadian, prevalensi dan angka kematian masih cukup tinggi terutama pada anak balita. Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) Tahun 2002 mencatat prevalensi diare di perkotaan 3,3% dan di pedesaan 3,2%, dengan angka kematian diare 23/100.000 penduduk.

Diare merupakan kejadian buang air besar (BAB), lembek sampai cair (mencret) dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam sehari. Kejadian diare dapat disertai dengan gejala dehidrasi, demam, mual dan muntah, anoreksia, lemah, pucat, mata cekung, membran mukosa kering, dan pengeluaran urine menurun (Harris, dkk (2017). Selain itu, diare merupakan gangguan saluran cerna di mana frekuensi buang air besar meningkat serta tinja bertekstur cair.

Diare merupakan salah satu penyebab utama angka kematian di berbagai negara termasuk di Indonesia baik dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Diare termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian pada penderrita jika dibiarkan dan tidak ditangani.

Ada berbagai penelitian tentang tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati diare,  salah satunya yaitu tanaman jambu biji (Psidium guajava L). Jambu biji sudah dikenal sebagai tanaman yang relatif baik dalam pengobatan diare. Selain untuk pengobatan diare, daun jambu biji juga memiliki khasiat disentri, sakit maag dan gusi bengkak.

Baca juga: Manfaat Buah Mengkudu sebagai Obat Gangguan Pencernaan

Jambu biji yang sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia memiliki nama latin Psidium guajava L, tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat untuk meredakan sakit diare, bagian daun jambu biji sering digunakan untuk obat diare dikarenakan efektivitasnya yang sudah teruji memiliki khasiat lebih tinggi dari tumbuhan lain.

Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Serikat Tengah. Jambu biji (P. Guajava L.) hingga saat ini sudah tersebar luas  ke Asia Tenggara dan Asia Selatan termasuk Indonesia, India dan Sri Lanka.

Jumlah dan jenis tanaman ini sudah cukup banyak, ada sekitar kurang kebih dari 150 spesies di dunia. Tanaman jambu biji dapat kita jumpai di bagian daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini bisa tumbuh di mana saja dan dapat tumbuh tanpa pemeliharaan, tumbuhan ini sering hidup di tepi hutan dan padang rumput.

Pada daun jambu biji (Psidium guajava L.) diketauhi kadar fitokimia tanin dan flavonoid yang tinggi bertanggung jawab dalam aktivitas antidiare. Flavonoid mampu menghambat respon sekresi usus dan dapat menginduksi prostaglandin E2.

Berdasarkan hasil penelitian dan kandungan daun jambu biji (Psidium guajava L.), tanaman herbal tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab diare, yaitu bakteri E. coli sehingga daun jambu biji memiliki potensi untuk dijadikan alternatif pengobatan pada penyakit diare.

Selain tanin, bahan aktif yang terkandung pada daun jambu biji yang  paling efektif sebagai antidiare adalah senyawa turunan flavonoid. Senyawa turunan yang terkandung pada flavonoid dalam daun Psidium guajava L. ialah quercetin

Quercetin merupakan senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon, senyawa ini biasanya  banyak terdapat pada tanaman famili Myrtaceae dan Solanaceae. Zat kuersetin dalam jambu biji akan bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetikolin akibat iritasi dari bakteri diare seperti staphylococcus aureus, escherichia coli, salmonella enteritidis, bacillus cereus dan vibrio cholera.

Berdasarkan penelitian Fratiwi (2015) menunjukkan hasil bahwa seseorang yang mengonsumsi rebusan tumbukan daun jambu biji selama 1-2 hari efektif untuk menurunkan diare karena pada daun jambu biji terdapat kandungan ekstra etanol yang memiliki aktivitas antibakteri dan anti diare. Adanya  pengaruh mengkonsumsi rebusan tumbukan daun jambu biji terhadap penurunan frekuensi diare.

Menurut hasil penelitian Siti Aizah, 2022 di Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, berdasarkan data yang diperoleh anak usia 0-5 tahun berjumlah 42 responden. Berdasarkan hasil analisis korelas dengan taraf signifikan 0,05 m sehingga nilai p-value 0,000<0,05 yang artinya ada pengaruh rebusan tumbukan daun jambu biji dalam menurunkan frekuensi diare (Aizah et al., 2022).

Selain pemberian ekstrak atau rebusan daun jambu biji, pengobatan untuk diare juga bisa dilakukan dengan pemberian infusa daun jambu biji. Infusa daun jambu biji memiliki pengaruh yang signifikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri E. coli. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa rebusan daun jambu biji dengan konsentrasi sebanyak 10% sudah dapat menghasilkan zona radikal dengan diameter 11 mm.

Selain infusa masyarakat juga dapat melakukan pengobatan secara mandiri. Daun jambu biji dapat langsung diaplikasikan oleh masyarakat terutama pada penderita diare dengan cara mengunyah sebanyak 3 lembar daun jambu biji muda dalam keadaan segar kemudian diberikan sedikit garam dan telan. Hal ini dapat dilakukan sebanyak 2 kali sehari (Novita A, et al).

Dapat disimpulkan, pemberian rebusan daun jambu biji secara rutin efektif dalam menurunkan frekuensi diare. Daun jambu biji juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengobatan tradisional dengan keuntungan mudah diperoleh, mudah digunakan, dan banyak dijumpai di sekitar mereka.

Selain itu, pengobatan diare juga dapat dilakukan dengan menggunakan infusa daun jambu biji atau langsung mengunyah daun segar.

 

Penulis: Dina Yolanda
Mahasiswa Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI