Generasi Z

Generasi Z
Ilustrasi Generasi Z

Gen Z atau generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1995 sampai 2010. Pada saat ini, umurnya belasan atau sudah berkepala dua. Sebagai orang yang dianggap berumur masih muda, Gen Z dikatakan cukup pintar di bidang teknologi, karena Gen Z ini lahir di tengah perkembangan teknologi yang sudah maju dan tumbuh menikmati teknologi tersebut.

Selain itu, Gen Z juga mempunyai pikiran yang cukup terbuka, atau yang biasa disebut open minded. Open minded bukan hanya tentang kehidupan zaman sekarang, akan tetapi Gen Z ini juga berpikiran terbuka tentang kesehatan mental, karena Gen Z terhubung dengan berbagai macam orang dan sebagian besar mereka juga berkomunikasi melalui teknologi atau media sosial.

Gen Z tumbuh di masa yang sangat memicu tingkat stres. Maka dari itu, Gen Z mempunyai pikiran yang sangat terbuka untuk kesehatan mental. Dengan sifat Gen Z yang open minded ini, Gen Z dapat menghargai berbagai macam perspektif atau pandangan dari orang lain. Gen Z juga merupakan orang-orang yang mempunyai keunikan yang ada pada dalam dirinya.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Sisi Luar Biasa Generasi Z yang Sering Dipandang Sebelah Mata

Gen Z bisa menjadi seorang yang mereka mau tanpa ada batasan. Selain itu, Gen Z juga berpikiran terbuka tentang fisik atau visual orang lain. Mereka menganggap bahwa orang yang menarik adalah orang yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menunjukkan keunikannya melalui percaya diri.

Di balik karakter positif Gen Z ada juga perilaku-perilaku Gen Z yang tidak baik. Contoh dari perilaku Gen Z yang tidak baik adalah adanya presentase bahwa Gen Z menggunakan internet hampir seharian. Kemudian, device yang sering digunakan Gen Z untuk mengakses internet adalah ponsel.

Hal itu sangat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental Gen Z.untuk kesehatan fisik, jika bermain ponsel terlalu lama maka mata akan menjadi sakit dan kepala juga akan menjadi pusing.

Untuk kesehatan mental, kita semua pun tahu bahwa kita tidak bisa mengontrol berita-berita yang ada di internet. Terkadang ada berita yang kadang kita juga tak tahu kebenarannya. Hal tersebut membuat kita termakan berita itu sendiri dan kita menjadi ikut-ikutan stres memikirkan berita yang bahkan kita tidak mengetahui kebenarannya.

Pada dunia kerja, Gen Z mempunyai gambaran tersendiri. Gen Z lebih memilih bekerja sendiri daripada bekerja bersama tim. Selain itu, Gen Z sangat ambisius dan kompetitif karena mereka sangat fokus untuk kesuksesan diri mereka sendiri.

Gen Z juga menyukai cara kerja yang lebih santai dan open minded. Gen Z juga adalah orang yang sangat kreatif, mereka bisa mencari ilmu dimana saja bukan hanya di sekolah. Seperti membaca dan melihat video tutorial di youtube atau mengikuti kelas kelas online lainya.

Baca juga: Peran Generasi Z terhadap Pandemi

Pada masa pandemi ini, Gen Z semakin erat dengan dunia online atau dunia digital. Banyak pekerjaan yang sangat cocok dilakukan oleh Gen Z saat era pandemi ini. Akan tetapi, disisi lain banyak juga pekerjaan yang menjerumuskan, seperti investasi-investasi bodong.

Belakangan ini, Indonesia juga dihebohkan oleh berita tersebut. Banyak Gen Z yang terjerumus kepada investasi bodong dan banyak menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Maka dari itu pemerintah juga langsung turun tangan menghimbau Gen Z sebagai generasi yang sangat erat dengan dunia digital agar tidak terjerumus kepada investasi bodong dan mencari pekerjaan yang nyata.

Gen Z mempunyai andil yang sangat besar terhadap nasib lingkungan masa depan, karena saat ini Gen Z mempunyai populasi tertinggi dan Gen Z ini sangat lekat dengan media sosial. Masyarakat berharap agar Gen Z bisa mengajak semua orang melalui media sosial agar bisa meningkatkan nasib lingkungan masa depan.

Seperti contohnya membuat campaign menghijaukan lingkungan, atau membuang sampah pada tempatnya. Intinya diharapkan Gen Z bisa membuat lingkungan masa depan menjadi lebih baik dari sekarang.

Gen Z juga mempunyai daya tarik yang tinggi terhadap bisnis, karena kelekatan Gen Z dengan dunia digital sangat tinggi. Maka dari itu, Gen Z mempunyai banyak relasi dan target audien mereka dapat dikatakan cukup banyak. Hal itu dapat memudahkan Gen Z melakukan bisnis, karena mereka bisa saling mempromosikan usaha atau bisnis mereka satu sama lain.

Gen Z juga menggunakan internet untuk bertukar pikiran dan ide baik berupa video, gambar, atau hanya audio. Sisi positifnya adalah semakin banyak ide yang dimiliki Gen Z dan membuat mereka semakin mudah memulai bisnis. Gen Z juga suka berkomunikasi secara virtual.

Baca juga: Kondisi Mental Health Generasi Z di Indonesia Sangat Memprihatinkan: Masyarakat Cuek?

Kembali lagi pada kalimat bahwa Gen Z sangat lekat dengan dunia digital, maka kita juga tidak heran jika Gen Z sangat suka berkomunikasi seacara virtual. Bahkan tak sedikit juga generasi Z ini mempunyai hubungan asmara secara virtual.

Jika dipikir memang berbahaya mempunyai hubungan asmara secara virtual, karena kita juga tahu banyak kasus pembunuhan yang bermula dengan berkenalan di media sosial lalu bertemu dan dibunuh. Namun, tidak sedikit juga orang yang memulai hubungan secara virtual namun berlanjut pada jenjang yang lebih serius.

Maka dari itu, kita sebagai generasi Z yang dikenal sebagai orang-orang yang mahir dalam teknologi harus memanfaatkan teknologi sebaik baiknya agar teknologi tersebut bisa berfungsi dengan baik dan tidak disalah gunakan.

Keburukan Gen Z yang mungkin semua orang sudah tahu atau bahkan sudah melakukannya adalah generasi Z ini sangat suka mengumbar hal-hal pribadi atau privasi dan akhirnya mengakibatkan berbagai macam masalah seperti pencurian data, pembunuhan, penculikan, dan lain sebaginya.

Mereka menganggap bahwa masalah privasi atau hal hal pribadi bukanlah masalah yang besar atau penting. Maka dari itu, mereka gampang sekali mengumbar hal pribadi atau privasi mereka. Dampak dari perbuatan mereka sangat merugikan diri sendiri.

Maka dari itu, banyak bimbingan dari pemerintah atau pihak berwenang yang bertujuan agar Gen Z lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Gen Z ini juga generasi orang-orang yang mampu memahami kemampuan diri sendiri.

Cara mereka bermacam macam untuk mengetahui apa mereka mau. Mulai dari menyelam di media sosial, hingga menulusuri semua yang ada di media sosial.

Jika dalam hal Pendidikan, Gen Z mampu mencari atau belajar tentang apa yang mereka tidak ketahui dengan berbagai cara. Contohnya mereka dapat melihat tutorial di YouTube, atau bahkan sekarang sudah diciptakan berbagai macam platform belajar online (ada yang berbayar dan gratis).

Jadi bagi Gen Z, belajar bisa dimana saja dan kapan saja, tidak melulu tentang membaca buku dan mengerjakan tugas. Mereka bisa belajar dari apa yang mereka lihat atau tonton di media sosial.

Jadi sebagai Gen Z, apakah kita sudah menjadi generasi yang bisa memanfaatkan teknologi dengan baik? Mari bermain sosial media dan memanfaatkan teknologi dengan bijak agar fungsi dari media sosial dan teknologi tersalurkan dengan baik.

Penulis: Najwa Zaky Alkatiri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI