Google Classroom Platform Sebagai Platform Belajar di Singapore Intercultural Schools (SIS) Jakarta

Singapore Intercultural Schools

Google Classroom menempati posisi teratas untuk platform pilihan paling sering digunakan saat distance learning. Merebaknya covid-19, membuat Pemda DKI Jakarta menetapkan kebijakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak lagi dilakukan di kelas tetapi dialihkan di rumah. Salah satu pengajar bahasa Indonesia Singapore Intercultural Schools (SIS), Bona Vista, Jakarta Selatan, Ms. Raudhatul Jannah mengubah model pembelajaran tatap muka dialihkan ke kelas maya dengan google classroom mengelola pembelajaran untuk membantu pemelajar dan pengajar mengorganisir tugas, meningkatkan kolaborasi, dan menumbuhkan komunikasi yang lebih baik.

Pemanfaatan Platform Online

Memanfaatkan platform tersebut sejalan dengan konsep semiotika teknologi pada mata kuliah Information and Communication Technology (ICT) pendidikan bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta.Para akademisi harus memahami ilmu tanda symbol, icon, dan index atau dikenal semotika, sebab relevansinya dengan teori lain sangat berkesinambungan. Salah satunya dengan teknologi, saat mendengarkan kata distance learning yang terlintas dibenak kita ialah “…belajar di rumah, online/daring, memakai PC, laptop, ipad, gadget, dan koneksi internet…”.

Baca Juga: Metode Belajar di Masa Pandemi

Bacaan Lainnya

Definisi dan Peran Semiotika Teknologi

Disinilah peran semiotika teknologi sebagai tanda dalam memberikan informasi terkait proses KBM. Tanda itu bukan sesuatu dengan sebuah penamaan, tapi hubungan antara konsep signified dengan petanda serta pola bunyi. Ide dasar semiotika ialah pesan dan kode, satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain ialah menggunakan kode.

Online Learning

Source: sisschools.org

Distance learning mengajarkan untuk memahami, menyampaikan, menganalisis, serta memudahkan proses KBM karena selalu terhubung dengan koneksi internet yang baik. Menyederhanakan pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas. Meskipun ini dasarnya untuk menganalisis bersifat penandaan, memberikan assignment disisipkan instruksi memunculkan makna didalamnya. Penjabaran homepage, create material, description, add video pembelajaran, pemelajar mengembangkan keterampilan kebahasaan dengan prapemahaman. Ide semiotik ada tanda, makna, denotatum dan interpretan diterapkan semua bidang selama tidak ada prasyarat terpenuhi ada makna dan interpretasi.

Baca Juga: Efektivitas Sekolah Online

Fitur Google Classroom

Aspek paling unggul google classroom, yakni bagan “people” untuk mengundang orangtua memantau KBM,“stream” memberikan pengumuman schedule,“classwork” bentuk tugas 1) collaborative tugas group, tugas individual; 2) note taking templates post test and quiz; 3) pre-test prep, project based learning (PBL). Create assignment mencakup title, instructions (optional), point nilai, due date, topic, rubric, check plagiarism menunjang pemberian tugas. Quiz assignment memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru secara lisan (file recording learning, link material YouTube), pemberian kuis yang inovatif, bersikap terbuka, responsif terhadap perspektif baru, mampu mengemukakan ide kreatif secara konseptual dan praktikal.

Teknologi Semiotika

Representatif semiotika teknologi menggabungkan Google Drive untuk pembuatan dan distribusi penugasan, Google Docs, Sheets, Slides untuk penulisan, Gmail untuk komunikasi, dan Google Calendar untuk penjadwalan. Pemelajar dapat diundang untuk bergabung dengan kelas melalui kode pribadi, atau secara otomatis diimpor dari domain sekolah. Bagi pemelajar platform tersebut seperti platform pendidikan berbasis sosial media, yang membawa aktivitas multi pemain ke ruang kelas dan membuatnya di kelas latihan interaktif dan menyenangkan. Setiap kelas membuat folder terpisah di Drive masing-masing pengguna, dimana pemelajar dapat mengirimkan pekerjaan untuk dinilai oleh pengajar. Platform ini tersedia bagi pengguna seluler perangkat iOS dan Android yang memungkinkan pengguna mengambil gambar, melampirkan penugasan, berbagi file platform Quizizz, Quizlet, Kahoot.

Baca Juga: Apa Benar Indonesia Siap Menggunakan E-Learning Secara Permanen?

Raudhatul Jannah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA)

Editor: Bambang Tri Atmojo

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI