Kenali Pemanfaatan Kulit Kayu Manis sebagai Obat Antihipertensi

Kayu manis
Sumber: media.istockphoto.com

Kulit kayu manis berasal dari pohon kayu manis (Cinnamomum verum atau Cinnamomum cassia) yang tumbuh di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan bagian barat dari Cina. Sejak zaman kuno, kulit kayu manis telah digunakan sebagai rempah-rempah dan obat-obatan tradisional.

Di zaman dahulu, kayu manis sangat berharga dan menjadi barang dagangan penting dalam perdagangan antar bangsa. Hari ini, kulit kayu manis masih digunakan dalam masakan, minuman, dan obat-obatan karena aromanya yang khas dan manfaat kesehatannya.

Kulit kayu manis memiliki sejarah panjang yang melibatkan penggunaan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Awalnya, kayu manis digunakan sebagai rempah-rempah, obat-obatan, dan bahan parfum. Pada zaman kuno, kayu manis menjadi barang dagangan yang sangat berharga dan menjadi salah satu komoditas perdagangan utama di antara bangsa-bangsa kuno.

Bacaan Lainnya

Pada masa itu, kayu manis diperdagangkan melalui jalur perdagangan rempah-rempah yang terkenal, seperti jalur sutra dan jalur rempah-rempah. Kayu manis menjadi sangat berharga karena khasiatnya sebagai bahan obat, bumbu masakan, dan wangi-wangian.

Kemudian, selama abad pertengahan dan renaisans, keberadaan kayu manis di Eropa menjadi semakin penting, dan dianggap sebagai simbol kekayaan dan kemewahan. Namun, akses ke kayu manis terbatas karena kendala geografis dan perdagangan yang dikendalikan oleh pedagang dari Timur Tengah dan Asia.

Pada era kolonial, para penjelajah Eropa mencari jalur baru ke Asia untuk memperoleh rempah-rempah, termasuk kayu manis. Ini menyebabkan penjelajahan dan penaklukan wilayah baru, seperti India, Indonesia, dan Ceylon (sekarang Sri Lanka).

Saat ini, kayu manis masih menjadi bahan penting dalam masakan, minuman, dan obat-obatan di seluruh dunia. Perannya yang beragam dalam industri makanan, minuman, dan farmasi menjadikannya tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Kayu manis atau dengan nama ilmiah Cinnamomum dan dalam kamus biologi, Cinnamomum zeylanicum termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat beraroma, manis, dan pedas dan bisa dipakai dengan cara yang serbaguna. Sebelum menggunakan, tidak ada salahnya mengenal kayu manis lebih dalam.

Baca Juga: Manfaat Madu (Genus Apis) sebagai Penyembuh Luka pada Kulit

Kayu manis berasal dari kulit kayu. Secara khusus, berasal dari lapisan dalam kulit kayu dari varietas pohon cemara, yakni genus Cinnamomum. Kemudian, para petani kayu manis mengelupas bagian kulit luar pohon dan mengelupas lagi bagian kulit dalamnya sehingga mendapati lapisan kayu manis.

Kayu manis merupakan tanaman herbal berupa pohon dengan tinggi mencapai 15 m. batangnya berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, berbentuk lanset, warna daun muda merah pucat, dan setelah tua berwarna hijau. Bunga berbentuk malai, tumbuh di ketiak daun, dan berwarna kuning. Jenis buahnya berupa buah buni. Saat muda buahnya berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam.

Kayu manis (Cinnamomum burmani) biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pelengkap dalam proses pembuatan kue atau bumbu penyedap masakan. Di balik rasanya yang pedas, wangi, hangat dan sedikit manis ternyata kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki banyak manfaat kesehatan dan kecantikan sehingga biasanya kayu manis (Cinnamomum burmannii) juga digunakan sebagai salah satu bahan dalam industri jamu.

Hampir semua bagian dari kayu manis (Cinnamomum burmannii), yaitu batang, daun, kulit, dan akar bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki zat yang mempunyai efek bakteri karena memiliki kandungan zat aktif berupa minyak atsiri, flavonoid saponin dan tannin. (Widyastuti, 2004).

Sebenarnya bagian yang paling sering kita gunakan merupakan bagian kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii). Kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) adalah tanaman herbal dengan ciri khas beraroma tajam, manis dan pedas. Kandungan kimia dari kayu manis (Cinnamomum burmannii) antara lain: minyak atsiri, safrole, sinamaldehida, tannin, dammar, kalsium oksalat, flavoid,triterpenoid, dan saponin.

Secara umum, komposisi kimia minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii) terdiri dari sinamaldehida, sinamilasetat, salisadehida, asam sinamat, asam salisilat, asam benzoate, eugenol, dan metisalisaldehida dengan komponen sinamaldehida sebagai komponen utama minyak kayu manis (Cinnamomum burmannii).

Kulit kayu manis  juga memiliki efek khusus terhadap sel-sel pada organ hati yaitu memperkuat dan memperbaiki sel-sel. Sementara itu, bubuk akar kayu tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang ditumbuk halus digunakan dalam mengolahan kapsul-kapsul atau tablet di dunia farmasi.

Kayu manis (Cinnamomum burmannii) terdiri dari 10%, protein air,gula, serat dan lemak dalam jumlah kecil, jumlah mineral yang terkandung ini termasuk kalsium, mangan, magnesium, zat besi, kalium, fosfor, natrium, selenium dan seng.

Berkenaan dengan vitamin yang hadir dalam kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) adalah vitamin A. Beberapa vitamin B, dan khususnya vitamin B1, B2, B3, B5, B6, asam askorbat atau vitamin C, vitamin E, K dan juga beberapa kandungan asam amino, asam aspartat, alanin, arginin, asam glutamat, leusin, lisin, valin, treonin, glisin dan triptofan.

Baca Juga: Potensi Tanaman Daun Sirih sebagai Alternatif Antioksidan Alami

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada di atas angka normal yaitu 120/80 mmHg. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronik yang banyak ditemukan di masyarakat. Insidennya meningkat terkait dengan Peningkatan usia. Tren terkini hipertensi Banyak ditemukan pada dewasa muda. Gejala klinis hipertensi bahkan tidak memberikan tanda dan gejala sehingga masyarakat tidak menyadarinya. (Brunner & Suddarth, 2018).

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. (Khonsary, 2017).

Tekanan darah adalah gaya (dorongan) darah ke arteri saat darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.

Secara Umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan peningkatannya risiko terhadap stroke, Aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan banyak pilihan terapi yang digunakan untuk mengatasi hipertensi salah satunya menggunakan obat tradisional seperti kayu manis (Cinnamomum Zeylanicum). (Daniati & Erawati 2018).

Pengobatan antihipertensi dapat dilakukan secara terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi menggunakan obat-obatan antihipertensi namun pengobatan ini akan mengeluarkan biaya yang lebih dan juga memiliki efek samping jika dalam pemakaian jangka panjang.

Saat ini, banyak tanaman herbal yang digunakan dalam pengobatan pada berbagai penyakit. Sekitar 75-80% dari populasi dunia terutama di negara berkembang menggunakan obat herbal untuk menjaga kesehatan. Penggunaan obat herbal dinilai lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan obat kimia. Hal ini disebabkan karena obat herbal relatif lebih sedikit memiliki efek samping dibandingkan dengan obat kimia.

Secara tradisional kayu manis digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan dapat menyembuhkan penyakit lain seperti diabetes, antidiare, antireumatik, sariawan dan lain-lain. Kayu manis (Cinnamomum Burmannii) dapat digunakan sebagai penangkal radikal bebas karena mengandung beberapa senyawa yang bersifat antioksidan seperti flavonoid, fitosterol, minyak atsiri, eugenol, safrole dan cinnamaldehyde.

Kayu manis memiliki antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas dan molekul yang reaktif sehingga dapat menghambat sel. Radikal bebas dapat merusak jaringan dalam organisme tubuh. Dengan adanya tanaman yang mengandung antioksidan dapat mengikat radikal bebas sehingga tidak terjadi kerusakan sel. Salah satu tanaman yang memiliki antioksidan adalah kayu manis (Cinnamomum burmannii).

Adapun beberapa manfaat dari kulit kayu manis untuk kesehatan tubuh yaitu : menurunkan kolesterol, mengontrol gula darah, anti-infeksi, mencegah pertumbuhan sel kanker, membantu menurunkan berat badan, meredahkan nyeri haid, meminimalkan resiko penyakit kardiovaskular dan antihipertensi.

Baca Juga: Manfaat Daun Rimbang (Solanum Torvum) sebagai Pengobatan Flu dan Batuk

Ekstrak air kayu manis memiliki senyawa polifenol yang dapat sebagai antioksidan seperti flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai antihipertensi. Flavonoid memiliki mekanisme kerja sebagai antihipertensi dengan menghambat aktifitas ACE. ACE inhibitor menyebabkan relaksasi endotel pembuluh darah sehingga darah akan lebih banyak mengalir ke jantung serta terjadi penurunan tekanan darah. (Handayani et al. 2014)

Komposisi mineral kayu manis yang terdiri dari atas zat besi (7,0 mg/g), kalsium (83,8 mg/g), chromium (0,4 mg/g), Mangan (20,1 mg/g), magnesium (85,5 mg/g), natrium (0,0 mg/g), kalium (134,7 mg/g) dan Fosfor 42,2 mg/g) dapat memberikan efek menurunkan tekanan darah. Hal ini terjadi karena kandungan kalium yang tinggi dalam secara tidak langsung menekan atau mengaktifkan enzim pengubah (ACE), sistem renin angiotensin (RAS) atau aktivitas diuretik.

Cinnamaldehyde terbukti menurunkan tekanan darah marmut melalui induksi vasodilatasi perifer. Efek hipotensi cinnamaldehyde melalui penghambatan masuknya dan pelepasan kalsium. Terdapat efek samping yang dilaporkan seperti diare dalam penelitian yang dilakukan secara in vivo (RAS) atau aktivitas diuretik.

Cinnamaldehyde terbukti menurunkan tekanan darah pada anjing dan marmut melalui induksi vasodilatasi perifer. Efek hipotensi cinnamaldehyde melalui penghambatan masuknya dan pelepasan kalsium. (Sari et al.2021). Ada aturan khusus dan cara meracik untuk membuat kayu manis efektif menurunkan tekanan darah tinggi.

Melansir buku berjudul The Miracle of Herb, berikut bahan dan cara meracik obat herbal kayu manis untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Bahan: kayu manis 2 jari,Asam trengguli 10 gram, kencur 10 gram, daun sena 15 gram, daun saga 20 gram Air 500 ml. Caranya: rebus semua bahan sampai mendidih dan menyisahkan air sekitar 200 ml. Lalu disaring air rebusan kayu manis tersebut lalu minum selagi hangat. sebaiknya minum racikan  obat  herbal  kayu  manis tersebut dua kali sehari.

Maka dapat disimpulkan bahwa kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki aktivitas sebagai antihipertensi karena terdapat antioksidan yang tinggi dengan nilai IC50 yaitu 0,055 µg/ml. Dengan adanya antioksidan dalam suatu tanaman dapat meningkatkan NO (nitrit oksida) dengan melalui Penangkapan radikal bebas dalam tubuh, sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Dan kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki senyawa flavonoid, tanin, kalium, kuarsetin dan cinnamaldehyde yang memiliki potensi sebagai antihipertensi.

Penulis: Latipa Andespi
Mahasiswa S1 Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI