Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University Menggelar Pendampingan Manajemen Bank Sampah dan Pembuatan Eco Enzyme

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University Menggelar Pendampingan Manajemen Bank Sampah dan Pembuatan Eco Enzyme
Sumber: Dokumentasi Penulis

Banjar, Jawa Barat – Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University menggelar acara pendampingan manajemen bank sampah dan pembuatan eco enzyme bertempat di Gor Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. (23/7/2024)

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli Eris Resmiar, Direktur Bank Sampah Harapan, dan Yani Hendaryani, S.P, Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Menurut Koordinator KKN Desa Mekarharja, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan praktik ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Program ini tidak hanya mengajarkan cara membuat eco enzyme sebagai pengganti bahan kimia, tetapi juga mendidik masyarakat tentang pentingnya mengurangi limbah dan memanfaatkan kembali sumber daya yang ada.

Bacaan Lainnya
Sumber: Dokumentasi Penulis

Yani Hendaryani, S.P menyampaikan materi tentang pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah. “Sampah adalah bahan yang terbuang dari aktivitas manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah yang tercampur dapat menjadi penyebab penyakit dan bencana alam seperti banjir,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan banyak peluang ekonomi, seperti pembuatan pupuk kompos, budidaya magot, dan produksi eco enzyme.

Yani juga menjelaskan bahwa bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan ulang yang memiliki nilai ekonomi. “Bank sampah bertujuan untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih serta meningkatkan nilai ekonomi dari sampah sebagai penyedia bahan baku untuk berbagai kerajinan dan pupuk organik,” katanya.

Sumber: Dokumentasi Penulis

Eris Resmiar kemudian menjelaskan tentang pembuatan eco enzyme, sebuah larutan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik.

Proses pembuatan eco enzyme melibatkan pencampuran air, buah atau sayuran, dan molase atau gula dalam perbandingan tertentu. Fermentasi dilakukan selama 21 hari dan hasilnya dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk cair, dan banyak lagi,” ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Mekarharja yang sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan pendampingan dan praktik langsung. Mereka belajar cara membuat eco enzyme mulai dari pembersihan wadah, penimbangan bahan, hingga proses fermentasi. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi limbah rumah tangga dan menghasilkan produk bermanfaat.

Baca Juga: Mahasiswa KKN-T IPB University Adakan Edukasi Pertanian, IPB Digitani dan Pembuatan Kompos di Desa Way Halom, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung

Mahasiswa IPB University yang terlibat dalam kegiatan ini mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa. “Dengan adanya pendampingan ini, kami berharap masyarakat Desa Mekarharja dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengelola sampah dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Fasha selaku Koordinator Desa Mekarharja.

 

Penulis: Tantia Rahmanda
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Institut Pertanian Bogor

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI