Semarang – Varian baru virus Covid-19, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali ditemukan di Benua Afrika. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus.
Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. WHO menjelaskan bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan Variant of Concern (VOC) lainnya.
Mengutip dari foxnews.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa ciri-ciri gejala dari varian Omicron adalah sebagai berikut:
- Demam
- Batuk
- Sesak nafas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Diare
Melihat angka kasus Covid-19 di Banyumanik mulai tinggi, maka dari itu mahasiswa melakukan sosialisasi ini melalui Zoom meeting yang dihadiri oleh para ikatan remaja di kelurahan Banyumanik.
Tidak hanya melalui Zoom meeting, mahasiswa KKN juga membagikan Booklet dan memasang poster di papan informasi yang berada di area RT 03 Kelurahan Banyumanik.
Booklet yang dibagikan berjudul “Keberadaannya dan Bagaimana Menghadapinya”. Isi dari booklet tersebut memuat informasi mengenai sejarah mengenai penyebaran corona di Indonesia, varian apa saja yang masuk ke Indonesia, informasi mengenai apa itu Peduli Lindungi, manfaat dari Peduli Lindungi.
Selain itu, didalam booklet juga menjelaskan tentang pengenalan gejala Covid varian Omicron, fakta mengenai varian Omicron dan perbedaan flu biasa dengan Omicron.
Tujuan dilaksanakannya program ini adalah melihat kondisi saat ini, yaitu keresahan masyarakat akibat meningkatnya angka kasus positif Covid-19 varian Omicron dan kebingungan masyarakat mengenai perbedaan antara flu biasa dengan Omicron.
Salah satu warga bernama Indah memberikan respon positif ketika mahasiswa sedang membagikan Booklet.
“Dengan dibagikannya booklet ini sangat membantu saya, khususnya untuk anak anak. Karena isinya berisi informasi yang singkat, padat dan bahasanya mudah dimengerti”
Dengan adanya program ini, diharapkan agar masyarakat tidak lagi mengalami kebingungan akibat kurangnya informasi mengenai Omicron.
Penulis : Tiara Yunisa Wirastanti
DPL : Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM