Mengulas Pemikiran Islam Muhammad Iqbal

Pemikiran Islam Muhammad Iqbal
Ilustrasi Pemikiran Islam Muhammad Iqbal (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

A. Biografi Singkat Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal di lahirkan di Sialkot, punjab India pada tahun 1876 Masehi. Nama lengkap dari tokoh ini adalah Muhammad Iqbal bin Muhammad Nur bin Muhammad Rafiq, sedangkan ibunya beliau adalah Iman Bibi yang juga dikenal sebagai orang yang sangat religius.

Pada masa awal pertumbuhan Muhammad Iqbal, kedua orang tuanya sangat kuat dalam halnya menanamkan keIslaman terutama ibunya, ibunya yang selalu menekankan akan kesadaran mengenai keimanan, ihsan dan juga ilmu dasar tentang Al-Qur’an.

Awal pendidikan yang ia dapatkan yaitu berada di bawah bimbingan ayahnya sendiri, ayahnya merupakan sosok muslim yang sangat disiplin akan kehidupan sufinya.

Bacaan Lainnya

Kemudian sebelum ayahnya ini memasukan Muhammad Iqbal ke Scottish Mission School, Muhammad Iqbal diberikan pembelajaran tentang Al-Qur’an di sebuah maktab.

Salah satu yang menjadi alasan ayahnya memasukan Muhammad Iqbal ke Scottish Mission School ini karena ayahnya menginginkan Muhammad Iqbal bisa mendapatkan bimbingan dari karibnya, yaitu Mir Hasan.

Muhammad Iqbal menyelesaikan pendidikannya di SMS (Scottish Mission School) pada tahun 1885 M, yang kemudian ia berpindah ke Lahore untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Pemerintahan Lahore.

Muhammad Iqbal menjadi mahasiswa kesayangan sekaligus orang yang dihargai oleh Air Thomas Arnold, yang sebelumnya Air Thomas Arnold ini bekerja di Aligarh lalu berpindah untuk bekerja di Sekolah Tinggi Pemerintahan Lahore ini. Pada tahun 1897 ia mendapatkan gelar B.A. karena telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Pemerintahan Lahore ini.

B. Pemikiran Muhammad Iqbal

Sebelum Muhammad Iqbal terjun untuk mengembalikan kejayaan islam, ada dua tokoh yang menjadi pembaharu islam di India yaitu, Syah Wali Allah pada tahun 1703 – 1762 yang di kenal sebagai orang pertama yang menyadari bahwa Islam sedang berada di tengah zaman modern, yang mana di dalamnya memiliki keyakinan religius lama yang mendapatkan tantangan yang serius.

Yang kedua yaitu, Sir Sayyid Ahmad Khan pada tahun 1817 – 1898 memiliki gerakan Aligarh yang berupaya untuk memberikan perubahan terhadap Islam melalui proses pendidikan Barat yang dikembangkannya, dan modernisasi muslim serta mendorong masyarakat untuk bisa bekerja sama dengan kepemerintahan Inggris.

Hal tersebut berupaya untuk mendapatkan keadilan dalam struktur kepemerintahan dan kerangka politik dibawah pengawasan dan naungan Inggris. Semangat Intelektual kedua tokoh ini selanjutnya diturunkan kepada Muhammad Iqbal.

Muhammad Iqbal memiliki prinsip bahwa Islam menjadi konsep paling penting dalam kehidupan yang terus berkembang maju, baik untuk individu maupun untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Muhammad Iqbal memiliki keinginan serta upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kekuasaan atau kejayaan Islam dengan cara yang dilakukan yaitu, menggabungkan kembali antara ajaran Islam dengan filsafat serta perkembangan teknologi yang terus berkembang.

Kurang lebih ada empat pemikiran Muhammad Iqbal dalam pembaharuan upaya untuk memajukan masyarakat Islam di India, diantara sebagai berikut.

1. Agama

Muhammad Iqbal memegang prinsip di dalam hukum Islam itu melalui pintu ijtihad yang berarti ada usaha dan ikhtiar, sehingga hukum itu sendiri tidak bersifat tetap atau statis akan tetapi selalu terbuka untuk melakukan ijtihad.

Muhammad Iqbal sendiri memiliki pemikiran dasar tentang ijtihad yang merujuk pada Al-quran surat Al-ankabut ayat 69 yang artinya “Dan orang orang yang berusaha keras dalam agama kami, sungguh akan kami tunjukan kepada mereka jalan jalan kami“.

Dalam konteks ini ia berpandangan bahwa Ijtihad atau yang bisa diartikan sebuah cara untuk membentuk sebuah pemikiran bebas tentang masalah hukum di dalam Islam itu sendiri.

2. Filsafat

Muhammad Iqbal memberikan pandangan bahwa inti dari konsep kehidupan manusia itu merupakan ego, yang mana di artikan sebagai pemikiran dan kesadaran manusia tentang kehidupan. Karena didalam pemikiran tentang filsafatnya ia memegang misi tentang kekuatan dan keesaan tuhan.

Di dalam eksistensi kehidupan manusia ego merupakan perjanan yang terus menerus melewati rintangan demi terciptanya sebuah ego tertinggi, dengan demikian Muhammad Iqbal selalu bergerak dinamis guna untuk mencapai kesempurnaan ego mutlak, yakni Tuhan.

Penulis: Darbi Arrahmani
Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam:  Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang,1982).

Muhammad Iqbal, Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam, (Jakarta:  Bulan Bintang,1966).

Mukti Ali, Alam Pemikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan, 1996),

Masykur, Mohammad Rizqillah. Pembaharuan Islam Di Asia Selatan Pemikiran Muhammad Iqbal. Jurnal Al-Makrifat 3.1 (2018).

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI