Mereduksi Emosi (Marah) dengan Cara Berwudhu

Mereduksi EMosi

Emosi merupakan konstruk yang penting dalam kehidupan karena ia mewarnai suasana hati dan semangat individu dalam melakukan aktivitas. Misalnya, bangun pagi dengan rasa bosan, kesal, ataupun kecewa bisa jadi membuat kita malas beranjak dari pembaringan, menjadi berbicara dengan tidak sabar (ketus) kepada orang lain yang akhirnya dapat menimbulkan masalah dalam berinteraksi (Subhan El-Hafiz: 2013).

Marah dapat menimbulkan masalah yang berkelanjutan apabila tidak dikendalikan. Oleh karena itu, wudhu adalah salah satu cara untuk mereduksi/mengurangi perasaan marah. Sebelum itu, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu wudhu.

Menyucikan Diri dari Hadas Kecil

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wudhu adalah menyucikan diri (sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Maksud menyucikan disini yaitu untuk membersihkan hadas kecil seseorang sebelum atau hendak melaksanakan salat.

Bacaan Lainnya

Syarat Sah Salat

Wudhu merupakan salah satu cara untuk menyucikan anggota tubuh dengan air. Wudhu wajib dilakukan bagi seorang muslim yang hendak melaksanakan salat. Dengan kata lain, wudhu adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan bagi seorang muslim sebagai syarat sah salat, sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,…” (QS. Al-Maidah [5]: 6).

Bersuci Merupakan Sebagian dari Iman

Abu Malik al-Haris al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bersuci adalah separuh dari dari iman….” (HR. Muslim). Melalui hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa berwudhu merupakan salah satu cara untuk membentuk keimanan seseorang.

Wudhu dapat Menghapuskan Dosa-Dosa

Selain sebagai hal utama yang harus dilakukan sebelum salat, ternyata wudhu memiliki keutamaan, salah satunya adalah menghapuskan dosa-dosa. Sebagaimana dalam riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya pada sahabat:

“Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang dengan Allah akan menghapuskan dosa-dosa kalian dan meninggikan derajat kalian?” Para sahabat menjawab: “Mau ya Rasulullah.” Kemudian beliau (Rasulullah) pun berkata: “Yaitu, dengan cara menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang bersifat makruh, banyak melangkahkan menuju masjid dan menunggu waktu salat setelah salat (tahiyatul masjid). Itulah ribath.” (HR. Muslim).

Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui apa itu wudhu dan salah satu keutamaannya. Lalu bagaimana anjuran berwudhu ketika seseorang sedang emosi (marah)? Berikut hadis nabi tentang anjuran berwudhu ketika sedang emosi (marah).

Anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Berwudhu Ketika Marah

Adapun wudhu berperan besar dalam mereduksi (mengurangi) rasa marah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya marah itu dari setan. Dan setan diciptakan dari api. Dan sesungguhnya api itu dapat dipadamkan dengan air. Maka jika seseorang dari kalian sedang marah, maka berwudhulah.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Maksud dari hadis diatas, marah itu disifatkan sebagai api, dan wudhu disifatkan sebagai air (pemadam api). Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa berwudhu merupakan cara menyucikan anggota tubuh dengan air, dan dengan air itu menghasilkan kesegaran bagi tubuh.

Oleh karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk segera berwudhu ketika seseorang sedang emosi (marah), karena rasa marah dapat diredam melalui wudhu.

Imam Al-Maraghi menyebutkan orang yang bersuci dengan wudhu artinya adalah orang yang bebas dari cacat dan kekurangan, baik fisik maupun mental, sehingga seseorang mampu untuk mengendalikan dirinya (ensiklopedi makna Alqurab: 406). Dengan berwudhu semua pancaindra kita akan terasa dingin (segar), diantaranya kepala, kedua tangan, dan kedua kaki. Dan sesungguhnya Allah SWT. sangat menyukai orang-orang yang bersih (dalam QS. At-Taubah ayat 108) dan bersamaan dengan itu pula, orang yang melaksanakan wudhu akan disukai oleh Allah SWT. dan bersuci termasuk sebagian dari keimanan.

Kesimpulan

Dalam Islam, berwudhu merupakan cara menyucikan diri dari hadas kecil dengan air. Wudhu adalah hal utama (wajib) yang harus dilakukan seseorang (muslim) ketika hendak atau akan melaksanakan salat. Karena salah satu syarat sah salat adalah bersih dari hadas kecil (suci).

Berwudhu juga memiliki keutamaan, salah satunya adalah menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat derajat seseorang yang melakukannya, dengan syarat, harus melakukannya dengan baik dan benar serta dengan hati yang ikhlas.

Selain hal diatas, ternyata wudhu memiliki pengaruh yang besar untuk meredam amarah seseorang. Melalui hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kepada kita agar segera berwudhu apabila kita sedang emosi (marah). Dalam hadis nabi tersebut, marah itu diibaratkan sebagai api dan wudhu itu diibaratkan sebagai air.

Maka apabila kita memiliki rasa marah, maka segera padamkanlah dengan air (berwudhu). Berwudhu atau bersuci juga merupakan sebagian dari iman.

Apabila seseorang melaksanakan wudhu, maka ia telah membentuk sebagian keimanannya. Sejalan dengan itu pula Allah Subhanahu wa ta’ala sangat menyukai yang bersih-bersih. Dengan artian, apabila kita berwudhu, maka kita termasuk sebagai orang-orang yang disukai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Penulis: Isra Mega Oktavia, Afifah Asma Nadia, Muhammad Sendy Afrilian
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Referensi:

Hafiz, Subhan El. (2013). Dasar-Dasar Psikologi. UHAMKA Press.

Kusumawardani, Diah. (2021). Makna Wudhu Dalam Kehidupan Menurut Al-Qur’an Dan Hadis. Jurnal Riset Agama, 1(1), 107-118.

Wardhani, Anita K. (2012). Berwudhu Cara Ampuh Meredam Emosi. Diakses pada 5 Januari 2023 melalui https://m.tribunnews.com/amp/ramadan/2012/08/15/berwudhu-cara-ampuh-meredam-emosi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI