Pentingnya Menanamkan Sikap Mandiri pada Anak

Mandiri pada anak

Pentingnya Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini

Rentang anak usia dini adalah sejak lahir sampai delapan tahun. Usia ini merupakan rentang usia kritis dan sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya.

Usia dini merupaka waktu yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan serta melatih dan mengajarkan berbagai potensi kemampuan dasar anak yang salah satunya adalah melatih kemandirian anak.

Kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh secara kumulatif melalui proses yang dialami seseorang dalam perkembangannya, dimana dalam proses menuju kemandirian, individu belajar untuk menghadapi berbagai situasi dalam lingkungan sosialnya sampai ia mampu berpikir dan mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi setiap situasi.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Manfaat Bermain di Playground untuk Anak- Anak

Aktivitas bersama membantu anak untuk menanamkan cara berfikir dan bersikap di masyarakat dan menjadikannya sebagai caranya sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa kemandirian perlu diajarkan dan dilatihkan sedini mungkin, yaitu semenjak anak batita bayi tiga tahun, dimana anak sudah mulai banyak berinteraksi dengan orang lain, tidak hanya dengan orang terdekatnya (ibu dan ayah) tapi juga sudah mulai berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya, disinilah waktu yang tepat untuk bersosialisasi sekaligus melatih dan mengajarkan kemandirian pada anak.

Kemandirian bertitik tolak pada paradigma yang menyatakan bahwa setiap individu atau kelompok bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Stein dan Book menyatakan bahwa kemandirian merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional.

Kemandirian merupakan kemampuan penting dalam hidup seseorang yang perlu dilatih sejak dini. Seseorang dikatakan mandiri jika dalam menjalani kehidupan tidak tergantung kepada orang lain khususnya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Kemandirian juga ditunjukkan dengan adanya kemampuan mengambil keputusan serta mengatasi masalah.  

Ciri-ciri kemandirian anak

Ciri khas kemandirian pada anak diantaranya mereka memiliki kecenderungan dan kemampuan dalam memecahkan masalah dari pada berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat masalah, Covey menegaskan bahwa kemandirian memiliki ciri-ciri, diantarnya:

  1.  secara fisik mampu bekerja sendiri
  2.  secara mental dapat berpikir sendiri
  3.  secara kreatif mampu mengekspresikan gagasannya dengan cara yang mudah dipahami, dan
  4. secara emosional kegiatan yang dilakukannya dipertanggungjawabkan sendiri.

Baca juga: Toxic Parents: Ketika Orangtua Beracun Bagi Anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak

1. Faktor internal

Faktor internal merupakan semua pengaruh yang bersumber dari dalam diri anak itu sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Faktor internal terdiri dari;

  • Faktor Peran Jenis Kelamin, secara fisik anak laki-laki dan wanita tampak jelas perbedaan dalam perkembangan kemandiriannya. Dalam perkembangan kemandirian, anak laki-laki biasanya lebih aktif dari pada anak perempuan,
  • Faktor Kecerdasan atau Intelegensi, anak yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat menangkap sesuatu yang membutuhkan kemampuan berpikir, sehingga anak yang cerdas cenderung cepat dalam membuat keputusan untuk bertindak, dibarengi dengan kemampuan menganalisis yang baik terhadap resiko-resiko yang akan dihadapi. Intelegensi berhubungan dengan tingkat kemandirian anak, artinya semakin tinggi intelegensi seorang anak maka semakin tinggi pula tingkat kemandiriannya,
  • Faktor Perkembangan, kemandirian akan banyak memberikan dampak yang positif bagi perkemangan anak. Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan kemandirian sedini mungkin sesuai denag kemampuan perkembangan anak.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan faktor lingkungan, Lingkungan kehidupan yang dihadapi anak sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya, baik dalam segi-segi negatif maupun positif.

Faktor eksternal terdiri dari;

  • Faktor Pola Asuh, untuk bisa mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan dan dorongan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya, untuk itu orang tua dan respon dari lingkungan sosial sangat diperlukan bagi anak untuk setiap perilaku yang telah dilakukannya.
  • Faktor Sosial Budaya, merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan anak, terutama dalam bidang nilai dan kebiasaankebiasaan hidup akan membentuk kepribadiannya, termasuk pula dalam hal kemandiriannya, terutama di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang beragam.
  • Faktor Lingkungan Sosial Ekonomi, faktor sosial ekonomi yang memadai dengan pola pendidikan dan pembiasaan yang baik akan mendukung perkembangan anak-anak menjadi mandiri.

Melatih Kemandirian Anak

Beberapa hal yang dapat menolong anak menjadi mandiri melalui kegiatan bermain diantaranya;

  1. Mendorong anak membereskan mainannya sendiri.
  2. Mendorong anak untuk memilih mainannya sendiri.
  3. Mengijinkan anak berlatih mengenakan pakaian dengan menyediakan baju-baju yang menarik bagi anak untuk dipakaikan.
  4. Mendorong anak untuk membersihkan meja bila kotor.
  5. Memuji anak jika mereka sudah mencoba untuk menjadi mandiri.

Dapat disimpulkan bahwa sejak dini anak sudah memiliki kapasitas untuk mengembangkan kemandirian. Oleh karena itu, orang tua harus memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kemandiriannya dengan mencoba keterampilan baru.

Misalnya memberi kesempatan menggunakan peralatan makan, memilih baju kesukaan, membuka kemasan atau bungkusan dan banyak hal-hal kecil lainnya.

Perasaan berhasil dalam melakukan sesuatu pada akhirnya akan memunculkan rasa senang dan percaya diri, sehingga anak tidak takut mencoba keterampilan baru lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang kemandirian, ciri-ciri kemandirian anak, aspek-aspek kemandirian, faktor-faktor yang mem pengaruhi kemandirian anak, melatih kemandirian anak, serta kemandirian dan harga diri sebagaimana uraian di atas.

Dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan anak untuk tidak tergantung pada bantuan orang lain dalam merawat dirinya secara fisik, dalam membuat keputusan secara emosi dan dalam berinteraksi dengan orang lain secara sosial.

Penutup

Kemandirian merupakan suatu kemampuan yang dimiliki anak untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri, baik yang terkait dengan aktivitas diri sendiri maupun aktivitas dalam kesehariannya, tanpa harus tergantung sepenuhnya pada orang lain.

Dengan kemandirian yang tinggi anak akan lebih leluasa dan lebih bebas untuk bergerak kesana kemari untuk mempelajari dan berinteraksi dengan lingkungan disekitar mereka. Dengan sikap yang mandiri pada anak akan membuat anak lebih percaya diri untuk melakukan semuanya dengan bebas.

Penulis: Delia Putri Denandasari
Mahasiswa Prodi D3 Kebidanan, Universitas Binawan

Dosen Pengampu : Apriyani Riyanti M . Pd

Sumber Referensi

: https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat/article/viewFile/6453/3949

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI