Referensi, Inferensi dan Implikatur dalam Wacana

Analisis Wacana

Melihat fenomena yang terjadi dalam tindak tutur kehidupan masyarakat sehari-hari mengenai aturan pemikiran kita tentang suatu hal dan cara mengambil suatu kesimpulan atau interpensi berupa anggapan atau argumen maupun persepisi terhadap apa yang disampaikan oleh penutur. Oleh karena itu, kita sangat penting mengetahui tentang bagaimana kita melakukan pengkodean terhadap bahasa.

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap. Dalam hierarki gramatika wacana merupakan satuan gramatika tertinggi atau terbesar. Berdasarkan tertulis tidaknya wacana diklasifikasikan atas wacana tulis dan wacana lisan. Wacana sebagai dasar dalam pemahaman teks sangat diperlukan oleh masyarakat bahasa dalam komunitas dengan informasi yang utuh. Ada dua unsur pembentuk wacana, unsur internal dan eksternal. Unsur eksternal sendiri ada dua yaitu referensi dan inferensi.

Referensi merupakan acuan atau perbandingan. Kata-kata yang berfungsi sebagai pengacu disebut sebagai dieksis sedangkan unsur-unsur yang diacunya dosebut anteseden. Referensi di dalam bahasa adalah unsur-unsur yang disebut  nama diri, pronominal persona (orangan), dan unsur kosong (sifat) atau hilang. Unsur pelaku perbuatan, penderita perbuatan (pengalami), pelengkap perbuatan yang dilakukan pelaku, serta tempat perbuatan dapat kita temukan, baik dalam wacana lisan maupun tulis.

Bacaan Lainnya

Referensi didalam bahasa yang menyangkut nama diri digunakan sebagai topik baru (untuk memperkenalkan) atau untuk menegaskan bahwa topik masih sama. Topik yang sudah jelas  biasanya dihilangkan atau diganti. Pada kalimat yang panjang, biasanya muncul beberapa predikat dengan subjek yang sama dan subjek menjadi topik juga. Subjek hanya disebutkan satu kali dalam permulaan kalimat, lalu diganti dengan acuan (referensi) yang sama. Contohnya pada kalimat “itu rumah”. Kata “itu” menunjuk pada sesuatu yaitu “rumah”

Sedangkan inferensi adalah proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat dalam wacana yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Inferensi terjadi bila proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada wacana yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis.

Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur.  Impikatur adalah ujaran yang  menyiratkan  sesuatu yang berbeda denang yang sebenarnya diucapkan.dalam wacana lisan yang yang bersifat dialogis (percakapan), makna-makna ujaran tidak ditentukan oleh aspek formal bahasa (kalimat), melaimkan juga oleh konteks situasional.

Contohnya pada kalimat “bu, besok sahabatku berulangtahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kado lagi, belum ada.” Pernyataan seorang anak terlihat tidak jelas menyangkut masalah permintaannya dibelikan baju baru untuk pesta ulangtahun sahabatnya atau minta dibelikan kaso untuk kawannya yang berulang tahun, tetapi sebagai pesapa (lawan bicara) seorang ibu harus mengambil referensi, apa yang dimaksud anak itu.

Dalam lingkup analisis wacana, implikatur berarti sesuatu yang terlibat atau menjadi bahan pembicaraan. Implikatur merupakan makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur). Contohnya pada kalimat “Muhammad Ali adalah petarung yang hebat”. Petarung pada kalimat tersebut berarti ‘atlet tinju”. Pemaknaan ini dipastikan benar karena secara umum (konvensional), orang sudah mengetahui bahwa Muhammad Ali adalah atlet tinju legendaris.

Ketiga istilah ini tidak terlepas dalam percakapan atau tindak tutur dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kita perlu memahami ketiga istilah ini lebih mendalam.

Penulis: Nadiya
Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia IAI Al QOLAM

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI