Sering Merasa Bingung di Tengah Percakapan? Apakah Short Term Memory?

Short Term Memory
Ilustrasi Short Term Memory (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Abstrak

Dalam keseharian, kita sering mengalami momen lupa yang terhubung dengan short term memory (STM). Memahami konsep STM perlu karena itu memainkan peran kunci dalam menyimpan informasi untuk penggunaan segera.

Namun, banyak yang belum tahu apa sebenarnya STM dan bagaimana otak kita berinteraksi dengannya. Penelitian ini melibatkan pemahaman konsep memori secara umum, khususnya fokus pada STM. Teori seperti “modal model” digunakan untuk menjelaskan peran STM sebagai pintu gerbang menuju memori jangka panjang.

Teknik chunking juga dijelaskan sebagai strategi untuk meningkatkan kapasitas STM. Survei online dilakukan untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang pengalaman dan keyakinan individu terkait STM.

Bacaan Lainnya

Hasil survei menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar responden yakin akan efektivitas STM, dukungan ilmiah masih kurang. Fakta menarik muncul, seperti kemampuan rata-rata manusia menyimpan sekitar tujuh item informasi dalam STM sebelum mengalami kebingungan.

Kesimpulannya, pemahaman tentang STM dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang cara otak kita menyimpan informasi secara sementara. Meskipun banyak yang percaya pada keajaiban STM, perlu diperhatikan bahwa masih ada kekurangan dukungan ilmiah yang signifikan.

Kata Kunci: Short Term Memory, Modal Model, Chunking.

Pendahuluan

Pernahkah kamu merasa bingung karena seketika lupa di tengah percakapan atau bahkan saat menerima informasi baru?

Jangan khawatir, mungkin itu adalah efek dari apa yang disebut sebagai “short term memory” atau memori jangka pendek. Sebelum kita mengupas lebih dalam, yuk kenali dulu konsep memori secara umum. Jadi, memori itu adalah teman setia otak kita yang menyimpan, mengingat, dan mengakses berbagai informasi.

Nah, short term memory ini sebenarnya semacam bungkus sementara di dalam proses itu. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan short term memory?

Short term memory adalah bagian dari otak yang bertugas menyimpan informasi dalam waktu singkat sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan yang lebih “jangka panjang” atau mungkin dilupakan. Bayangkan seperti catatan kilat yang otakmu buat sebelum menyimpannya dalam “arsip” yang lebih permanen.

Ada beberapa teori dan teknik yang terkait dengan short term memory, membantu kita menggali lebih dalam bagaimana otak kita bekerja dalam mengolah informasi sehari-hari.

Salah satu teori yang sering muncul adalah “modal model” yang menggambarkan short term memory sebagai pintu gerbang sementara menuju memori jangka panjang. Sementara itu, beberapa teknik seperti chunking atau mengelompokkan informasi ke dalam potongan-potongan kecil dapat membantu meningkatkan kapasitas short term memory kita.

Meski begitu, short term memory tetap memiliki batasannya, dan hal ini bisa menjelaskan mengapa kita sering lupa nomor telepon yang baru saja diucapkan. Tentu saja, ada fakta-fakta menarik yang terkait dengan short term memory.

Misalnya, rata-rata, manusia bisa menyimpan sekitar tujuh item informasi dalam short term memory sebelum mengalami kebingungan. Jadi, sekarang, mari kita telusuri lebih dalam ke dalam dunia misterius dan seru dari short term memory ini!

Metode

Kami mengumpulkan informasi dengan cara yang sederhana, yaitu melalui survei online. Tujuannya? Untuk lebih memahami bagaimana orang mengalami dan percaya pada short term memory (STM). Jadi, bayangkan seperti mengisi kuesioner di internet yang mengajukan pertanyaan seputar pengalaman dan keyakinan kamu terkait STM.

Ini memberi kami kesempatan untuk merangkum pandangan dari berbagai individu, memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana orang-orang memandang STM dalam kehidupan sehari-hari.

Pembahasan

Memori itu seperti “flash drive” otak kita. Ini adalah kemampuan otak untuk menyimpan, mengingat, dan mengakses informasi dari berbagai pengalaman. Misalnya, ingatan tentang makanan favoritmu atau momen indah bersama teman.

STM itu semacam catatan kilat otak. Saat kita baru saja mendengar nomor telepon, otak kita menyimpannya sebentar dalam STM sebelum entah diingat dengan baik atau justru terlupakan. Bayangkan STM sebagai pintu gerbang sementara menuju memori jangka panjang.

Ada teknik bernama “chunking” yang membantu kita mengelompokkan informasi kecil-kecil untuk memudahkan otak dalam menyimpannya. Modal model juga menjelaskan peran STM dalam proses memori kita.

Rata-rata, otak manusia bisa menyimpan sekitar tujuh item informasi dalam STM. Itu sebabnya kita kadang-kadang lupa nomor telepon yang baru saja diucapkan. STM juga berperan saat kita mencoba mengingat pesan singkat atau alamat baru.

Penutup

Jadi, setelah menjelajahi dunia short term memory (STM), kita bisa menyimpulkan bahwa STM itu seperti sekumpulan catatan cepat yang otak kita buat sebelum menyimpannya ke tempat yang lebih permanen.

Meskipun banyak yang percaya pada keajaiban STM, kita harus ingat bahwa dukungan ilmiah masih kurang, dan ada batas kapasitasnya, seperti kemampuan kita menyimpan sekitar tujuh item informasi saja. Ini mungkin menjelaskan mengapa kita sering lupa nomor telepon yang baru saja diucapkan atau detail kecil lainnya.

Namun demikian, pemahaman tentang STM membawa kita lebih dekat untuk mengerti bagaimana otak kita menyimpan informasi sehari-hari.

Teknik-teknik seperti chunking bisa menjadi sahabat kita dalam meningkatkan kapasitas STM. Jadi, meskipun misterius, STM memberi kita gambaran tentang cara otak kita bekerja dalam menghadapi serbuan informasi sepanjang hari.

Penulis: Nayla Rifqa Faiza
Mahasiswa Psikologi, Universitas Brawijaya

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Bansal, M., Goyal, A., & Choudhary, A. (2022). A comparative analysis of K-nearest neighbor, genetic, support vector machine, decision tree, and long short term memory algorithms in machine learning. Decision Analytics Journal, 3(1), 100071.

Ma, N., Yin, H., & Wang, K. (2023). Prediction of the remaining useful life of supercapacitors at different temperatures based on improved long short-term memory. Energies, 16(14), 5240.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI