5 Kondisi Kesehatan Mental yang Diderita K-Popers Garis Keras!

Kesehatan Mental K Popers

Seperti kita ketahui Saat ini jumlah K-popers sudah sangat berkembang pesat di dunia khususnya indonesia. Remaja, serta orang dewasa saat ini cukup banyak menjadi K-popers.

Ketika menjadi seorang K-popers bisa membuat kita senang, takut atau sedih. Namun perlu di ingat sesuatu yang berlebihan tentu saja tidak baik karena hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental para k-popers dan kesejahteraan subjektif yang dimiliki para K-popers.

Mungkin secara tidak disadari kita sebagai k-popers mengalami 1 sampai 5 kondisi kesehatan mental berikut ini:

Bacaan Lainnya

1. Celebrity Worship Syndrome

Celebrity worship syndrome adalah perasaan keterikatan yang ekstrem pada seorang k-pop. Sindrom ini telah digambarkan sebagai gangguan obsesif-adiktif, di mana seorang individu dapat menjadi terlalu terlibat dan tertarik bahkan sepenuhnya terobsesi dengan detail kehidupan pribadi seorang k-pop.

Celebrity worship syndrome dapat menjadi berbahaya jika sudah mencapai tingkat borderline-pathological. Pada tingkat ini, seseorang sudah tidak dapat mengontrol aktivitas dan perasaan terkait selebriti favorit mereka dan berfantasi dengannya. Seseorang yang menderita Celebrity worship syndrome ini akan marah dan kesel bahkan akan stres jika idola k-popnya di hina, dicaci maki dan di rendahkan.

2. Pembelian Kompulsif

Membeli Album, aksesori dan lain-lain mungkin adalah hal yang wajar dan sering di lakukan oleh seorang k-popers. Namun beda hal nya dengan seseorang yang menderita kondisi mental pembelian kompulsif. Seseorang yang menderita kondisi pembelian kompulsif akan terus membeli barang secara berlebihan tanpa memikirkan kondisi keuangan, uang jajan dan gaji yang dia memiliki, padahal barang tersebut tidak begitu penting dan bermanfaat bagi kehidupannya.

3. Delusi Erotomania

Delusi erotomania adalah kondisi mental dimana seorang k-popers berpikir dan beranggapan bahwa sang artis idola menyukai bahwa mencintai dirinya, tidak sedikit orang yang menderita kondisi ini sering melakukan kekerasan terhadap idolanya agar dapat diakui keberadaannya.

4. Halusinasi Berlebihan

Halusinasi berlebihan adalah gangguan otak atau syarat yang berhubungan dengan pencaindra. Seorang k-popers yang mengalami kondisi ini cenderung akan sering melihat, mendengar bahkan seolah-olah dia berbicara dengan idola k-popnya. Ini bisa terjadi karena sikap terlalu obsesi terhadap idola k-popnya.

5. Werter Effect

Werter effect adalah kondisi mengakhiri hidup untuk menunjukan sikap kesedihan dan sikap empati terhadap idolanya yang meninggal. Biasanya penderita ini akan melakukan hal yang sama untuk mengakhiri hidupnya seperti idolanya meninggal.

Menurut saya tidak salah ko mengidolakan seorang idol atau menjadi K-popers tetapi ingat jangan berlebihan ya! Perlu kita ketahui juga bahwa sesuatu yang berlebihan tentu tidak akan menjadi akhir yang baik. Jika kamu mengalami kondisi 5 hal di atas masih belum terlambat ko untuk pergi ke psikoter.

Salam sehat dari aku

Penulis: Nia Agustin
Mahasiswa Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medik Universitas Binawan

Dosen Pengampu: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd

Daftar Pustaka

Populer, konten. “mungkin kamu salah satunya! Bahaya penyakit psikologi yang banyak di derita oleh k-popers garis Keras” YouTube, diunggah oleh konten populer. 22 desember. 2020 https://youtu.be/ZFouL-89SFY

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI