Antusias Masyarakat Indonesia Terhadap Wacana New Normal dan Dampak Politik serta Ekonomi

new normal

Corona virus atau sering disingkat dengan Covid-19 ini merupakan suatu pandemi yang sedang hangat dan menarik untuk diperbincangkan. Covid-19 merupakan suatu wabah penyakit yang sedang dihadapi oleh dunia. Corona ini merupakan virus yang dapat menginfeksi manusia serta menimbulkan berbagai macam penyakit seperti flu, hingga masalah serius pada saluran pernafasan yang menyebabkan kematian. Virus ini sangatlah menmbahayakan karena menyerang pernapasan dengan menimbulkan gejala demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, pilek dan sesak nafas. Hal ini menyebabkan tenaga medis dan elit-elit tertentu harus bekerja keras dan menguras energi berkali-kali lipat dari biasanya.

Awal mulanya wabah ini terjadi di Wuhan, China dan merenggut banyak nyawa rakyat China. pada saat ini wabah virus ini terus menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada saat ini cara mengusaikan pandemi ini sangatlah menjadi fokus bagi pemerintah dan masyarakat di ndonesia. Usaha-usaha terus dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi wabah ini begitu pula masyarakat, mereka harus rela tidak bekerja untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona.

Virus ini bisa menyebar dengan cepat, penularan bisa melalui kontak fisik dan sebagainya. Pencegahan penularan bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti tidak melakukan kontak fisik, menghindari kerumunan, tidak menyentuh bagian wajah secara sembarangan, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta memakai masker apabila mengalami batuk, menghindari orang yang sedang demam dan sebagainya.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia sekarang ini tengah menghadapi yang namanya pandemi virus Covid-19 atau disebut juga virus corona, hampir seluruh negara didunia sudah terinfeksi virus ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah sudah mengeluarkan berbagai tindakan untung mengurangi angka penyebaran virus ini di Indonesia, hal ini agar tidak membuat Indonesia menjadi negara dengan penyumbang pasien meninggal paling banyak di dunia seperti Tiongkok daan Italia yang seperti kita ketahui dinegara mereka virus ini sudah bnayak merenggut bnayak nyawa.

Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Indonesia sudah mulai bnayak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mana di antaranya ialah seperti melakukan social distancing serta physical distancing yang merupakan kegiatan menjaga jarak dalam bersosialisai dari orang sekitar agar virus tersebut tidak mudah tertular karna virus ini bisa menular kepada orang yang jaraknya dekat dengan sang penderita dan physical distancing merupakan  tindakan menjaga jarak fisik yang mana kemungkinan dari melakukan kontak fisik lebih tinggi resiko tertularnya kepada orang lain, maka dari itu kita di anjurkan untuk di rumah saja. Dan resmi pada akhir Maret indonesia resmi melakuakan lockdown lokal di beberapa daerah.

Kemudian kebijakan pemerintah selanjutnya yang dilakukan pemerintah dengan menganjurkan work form home dan study form home yang mana hal ini dikarenakan pemerintah menutup kantor dan sekolah serta universitas dan merumahkan smeua pekerja serta anak sekolah agar tidak adanya kerumunan orang di suatu tempat, dengan diberlakukannya WFH dan Study Form Home ini agar perkantoran tidak mati dan proses belajar mengajar disekolah tidak terhenti begitu saja mengingat semester baru sekolah baru saja dimulai pada saat pandemi ini melanda jadi pemerintah menganjurkan kebijakan ini.

Setelah diberlakukannya beberapa kebijakan oleh pemerintah untuk menekan angaka penyebaran virus ini selama tiga bulan terakhir ini, namun kasus positif di Indonesia semakin tinggi dan bertambah setiap harinya,masyarakat menganggap kebijakan pemerintah ini kurang berhasil karena tidak mampu mengurangi angka penyebaran selama dua bulan terkakhir.

Namun nyatanya masyarakat sendirilah yang banyak melanggar kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dengan tidak menerapkan social distancing ataupun physical distancing, hal ini yang menjadikan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengurangi angka penyebran menjadi sia-sia. Karena masyarakat yang tidak patuh dan tunduk terhadap kebijakan pemerintah.

Selama bulan suci ramadhan ini pemerintah mengeluarkan kebijkan baru dengan nama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan oleh beberapa kota yang memiliki angka tertinggi positif covid-19 ini. PSBB sendiri ialah hampir mirip dengan social distancing namun dengan cakupan yang lebih besar sepeti tidak bolehnya orang dari kawasan zona merah memasuki sebuah wilayah yang angka positifnya masih rendah.

Namun dengan diberlakukannya beberapa kebijakan tersebut masih saja angka positif virus ini semakin meningkat dan semakin banyak  kasus yang bertambah, dan dengan belum ditemukannya vaksin yang dapat mencegah virus ini membuat kebijakan pemerintah itu tidak bisa diteruskan dalam jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu pemerintah mulai menerapkan metode baru yaitu new normal.

New normal sendiri ialah sebuah keadaan dimana kita kembali melakukan semua kegiatan dan aktivitas sehari-hari seperti biasa, seperti sebelum adanya virus Covid-19 di Indonesia, dengan membuat kembali sektor perekonomin, perkantoran, pendidikan dan pelayanan masyarakat yang selama dua bulan terakhir ini ditutup karena penerapan lockdown dan PSBB. Hal ini dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor perekonomian dengan membuka pasar namun dengan diberlakukanya new normal ini pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan diri sendiri dengan terus mencuci tangan dengan sabun ketika melakukan kegiatan dari luar rumah dan tetap menggunakan masker pada saat beraktivitas di luar.

Diberlakukannya new normal oleh pemerintah dikarenakan pemerintah takut adanya ancaman baru selain dari krisis kesehatan saja yang nantinya akan mempengaruhi perekonomian dan bisa saja terjadi krisis politik. Dari semua kebijakan yang pemerintah lakukan selama pandemi ini dikarenakan pemerintah juga memperhatikan bagaimana perkembangan dari sektor perekonomian yang pada saat ini sedang tidak stabil.

Adapun permasalahan ekonomi yang yang terjadi di antaranya ialah dikarenakan banyaknya perusahaan ataupun pabrik yang selama pandemi ini ditutup oleh pemerintah. Mereka dengan terpaksa meliburkan karyawan namun tetap menggaji. Namun ada juga beberapa perusahaan ataupun pabrik yang melakakukan PHK besar-besaran terhadap para karyawan, dan imbas dari hal itu tentu saja makin bertambahnya pengangguran diindonesia.

Dengan meningkatnya jumlah pengangguran namun lapangan pekerjaan tidak ada maka akan menjadi masalah yang serius karena akan terjadi kesenjangan sosial. Ini tentu dapat memicu tindakan kriminal berupa maraknya pencurian, perampokan hingga kerusuhan. Yang akhirnya bukan hanya menjadi masalah ekonomi namun dapat menjadi masalah politik.

Krisis politik adalah suatau keadaan dimana negara mengalami instabilitas di dalamnya. Krisis ini hanya hanya berlaku karena hilanganya rasa kepercyaan masyarakat atau anggota parlemen terhadap pemimpin mereka (Shukri dan Youssuf, 2003:178).

Selain itu, hal mendasar yang dapat menyebabkan krisis politik adalah keamanan dan kestabilan ekonomi yang tidak stabil dan juga beberapa faktor lainnya seperti ideologi politik, faktor budaya ,potensi politik, kesenjangan sosial yang tinggi. (Shukri dan Youssuf, 2003:178).

Indonesia sendiri sudah mendekati krisis politik terkait banyaknya isu-isu ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 yang berpotensi akan dipolitisasi oleh okmum-oknum yang ingin menjatuhkan pemerintah dengan cara menggunakann kesempatan ini.

Maka dari itu masyarakat dan pemerintah dapat saling bekerjasama dalam mengahadapi kondisi ini, jangan sampai terjadi krisis politik, karena tidak hanya memakan biaya, tapi akan membutuhkan tenaga ekstra untuk meredamnya.

Kita berharap pemerintah meninjau kembali penerapan new normal. Jangan sampai kebijakan ini tidak jalan. Kita bisa belajar dari Korea Selatan yang menerapkan new normal namun mereka tidak berhasil dan malah menambah kasus baru.

Azlya Salsabila Tamimi
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

New Normal, Solusi atau “Bom Waktu”
New Normal sebagai Langkah Awal Pemulihan Perekonomian dan Politik
New Normal: Langkah Tepat Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi?

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI