Covid-19 di Depok dari Sudut Pandang Dokter dan Perawat

Covid-19 di Depok

Covid-19 merupakan jenis penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-Cov-2 yang biasa disebut dengan virus corona. Kasus pertama penyebaran virus ini terjadi di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019 silam. Setelah itu, penyakit Covid-19 menular antarmanusia hingga menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Kasus ini pun membuat bidang kesehatan harus mengerahkan tenaga ekstra untuk menangani pasien.

Bagaimana Covid-19 dari Sudut Pandang Dokter dan Perawat?

Informasi terbaru mengenai data penyebaran virus corona di Depok diumumkan oleh Pemerintah Kota Depok. Dilansir dari situs depok.go.id, ditemukan informasi bahwa status risiko Kota Depok per 18 November 2020 menunjukkan warna orange atau berisiko sedang.

Berikut adalah rincian mengenai perkembangan terkini kasus virus corona per Kamis (19/11/2020). Kasus terkonfirmasi sebanyak 8.743 kasus, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 2.714 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 6.951 orang, dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 12.493 orang.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Deteksi Cepat COVID-19 dengan Teknologi Nano

Penyebaran virus yang terjadi dengan sangat cepat menjadikan beberapa negara menerapkan lockdown sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Di Indonesia, pemerintah juga menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menekan penyebaran kasus Covid-19. Hingga kini, masyarakat yang tinggal di wilayah Depok diwajibkan untuk mematuhi segala ketentuan PSBB sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan.

Covid-19 di Masa PSBB

Selama masa PSBB, setiap wilayah diupayakan untuk membentuk kampung siaga Covid-19 yang dilaksanakan di setiap RW. Selain itu, wajib untuk menggunakan masker bagi warga yang hendak keluar rumah. Adapun usaha yang tetap berjalan dalam pembatasan ini antara lain sektor kesehatan, energy, komunikasi, bahan pangan, keuangan, teknologi informasi, perhotelan, kebutuhan pokok, dan industri strategis.

Penyebaran virus corona ini tentunya paling banyak berdampak pada sektor kesehatan. Covid-19 dari sudut pandang dokter dan perawat membawa perubahan besar dalam dunia medis. Dokter Windi C. Sasue membagikan ceritanya ketika merawat pasien yang terinfeksi virus corona. Dokter Windy menyatakan bahwa kondisi sekarang ini khususnya di lingkungan rumah sakit, jauh berbeda dari biasanya.

Baca Juga: PSBB Jakarta Hingga Hari Ini

Covid-19 dari sudut pandang dokter dan perawat tentunya mengharapkan perhatian besar dari para masyarakat untuk mengedepankan kesehatan. Dokter Windy pun juga menuturkan bahwa siapa saja tidak boleh menyepelekan kasus ini. Dia bersama dengan tenaga medis yang lain bergantian dalam memeriksa kondisi pasien serta menjadi teman pasien yang ada di ruang isolasi.

Tak jarang ia merasakan kesedihan mendalam saat melihat pasien yang diisolasi dan tidak ada keluarga yang boleh menemani. Terlebih lagi bagi pasien berusia lanjut yang kesulitan dalam melakukan kegiatan sendiri.

Hal yang Dialami Para Dokter dan Perawat

Bukan hanya Dokter Windy saja, berdasarkan wawancara dengan perawat RS Bhakti Yudha Depok, Covid-19 juga dapat kita lihat dari sudut pandang dokter dan perawat lain. Dalam kesempatan wawancara ini, perawat RS tersebut menuturkan bahwa dalam merawat pasien dibutuhkan penanganan maksimal dan harus berhati-hati karena virus tersebut bisa menular.

Selain itu, tenaga medis juga harus memakai baju APD yang membuat mereka kesulitan bergerak saat merawat pasien. Baju APD yang tersedia pun dirasa masih kurang karena harga baju APD tersebut lebih mahal jika perawat harus membeli secara pribadi. Oleh sebab itu, mereka mengharapkan adanya bala bantuan berupa baju APD selain bantuan obat-obatan yang selama ini sering diterima.

Baca Juga: Ribuan Massa Habib Rizieq Banjiri Bandara Soetta, Dokter Khawatir Muncul Klaster Baru Corona

Ketika melihat Covid-19 dari sudut pandang dokter dan perawat, keadaan saat ini dirasa membawa kekecewaan besar bagi mereka ketika angka kasus terkonfirmasi Covid-19 menunjukkan kenaikan. Hal tersebut menjadikan mereka harus bekerja lebih ekstra karena banyak pasien yang membutuhkan perawatan. Tenaga medis tersebut juga merasa sangat sedih karena masih banyak masyarakat yang tidak mau mematuhi atau kurang peduli terhadap peraturan PSBB yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Pasien yang dinyatakan terinfeksi virus biasanya merasa panik bahkan menyangkal karena beberapa di antara mereka ada juga yang tidak merasakan gejala apapun. Karena itulah, dokter dan perawat dalam kondisi pandemi Covid-19 ini sangat mengharapkan para masyarakat untuk memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan mematuhi protokol kesehatan.

Abiyyah Razaan
Mahasiswa London School of Public Relation

Editor: Sharfina Alya Dianti

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI