Dedikasi Mahasiswa UIB untuk Pemilu yang Adil: Cerita di Balik Program Abdimas Coklit

Coklit
Dokumentasi Kegiatan Wawancara dan Coklit dengan Warga Setempat (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Pada kesempatan kali ini, kami ingin berbagi pengalaman yang sangat berarti dalam menjalani misi penting dalam dunia pemilu, yaitu “Coklit”.

Dalam teks ini, kami akan mengajak Anda mengenal lebih dalam tentang Coklit, sebuah tahap kritis dalam proses pemilu yang bertujuan untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data pemilih.

Bersama-sama, mari kita telusuri pengalaman kami dalam pelaksanaan Coklit yang penuh semangat dan makna!

Bacaan Lainnya

Bagian Pertama: Perkenalan Apa itu Coklit

Coklit, singkatan dari “pencocokan dan penelitian” data pemilih, adalah salah satu tahap kritis dalam proses pemilu yang bertujuan untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data pemilih yang akan digunakan dalam pemilihan umum.

Kegiatan Coklit ini dilakukan untuk mencocokkan data pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap dengan data penduduk dan melakukan verifikasi keabsahan data tersebut.

Proses Coklit berperan penting dalam mencegah terjadinya kecurangan pemilu, seperti pemilih ganda atau pemilih yang tidak memenuhi syarat.

Melalui Coklit, data pemilih yang telah terdaftar dalam DPT akan diperbarui dan diverifikasi kebenarannya secara langsung melalui wawancara dengan warga yang bersangkutan.

Proses wawancara ini menjadi momen krusial dalam mengumpulkan informasi valid mengenai identitas, alamat, dan kelayakan pemilih.

Selama Coklit, para petugas pemilu atau tim yang ditugaskan akan mendatangi rumah-rumah warga untuk melakukan verifikasi data pemilih.

Pendekatan yang baik dan sikap yang ramah sangat penting dalam proses ini untuk menciptakan hubungan yang positif dengan warga.

Dalam melakukan wawancara, petugas Coklit harus bersikap netral dan tidak memihak kepada calon tertentu, sehingga memastikan integritas dan keadilan dalam pelaksanaan tugas.

Data-data yang terkumpul selama proses Coklit akan diolah dan diperbaharui dalam DPT. Pada akhirnya, daftar pemilih yang telah terverifikasi secara cermat akan menjadi landasan penting dalam pelaksanaan pemilu yang adil dan transparan.

Keakuratan data pemilih menjadi kunci penting dalam menentukan hasil pemilihan yang sah dan mewakili suara rakyat dengan sebaik-baiknya.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pelaksanaan Coklit juga menghadapi beberapa tantangan. Wilayah geografis yang luas, kondisi infrastruktur yang kurang memadai, serta tingginya tingkat mobilitas penduduk dapat menjadi faktor penghambat dalam mencapai seluruh target pemilih.

Oleh karena itu, perencanaan dan koordinasi yang baik menjadi kunci dalam mengatasi tantangan tersebut.

Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses Coklit ini. Sosialisasi dan edukasi kepada warga mengenai pentingnya Coklit serta dampak positifnya terhadap integritas pemilu perlu ditingkatkan.

Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, proses Coklit dapat berjalan lebih lancar dan tepat waktu. Secara keseluruhan, Coklit merupakan proses yang tidak boleh dianggap remeh dalam rangkaian pemilu. Keberhasilan Coklit berdampak langsung pada keberhasilan pelaksanaan pemilu secara keseluruhan.

Oleh karena itu, semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga pemilu, dan masyarakat, perlu berperan aktif dan bekerja sama untuk menjalankan Coklit dengan baik guna mewujudkan pemilu yang berkualitas, adil, dan representatif bagi seluruh warga negara.

Dengan integritas dan kebersamaan, kita dapat memperkuat fondasi demokrasi negara dan membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah.

Bagian Kedua: Cerita Pelaksanaan Coklit

Pada bulan Maret 2023, kami, sekelompok mahasiswa dari Universitas Internasional Batam, dengan semangat dan rasa tanggung jawab yang tinggi, menerima tugas berharga untuk berpartisipasi dalam program kegiatan Abdimas.

Tugas mulia ini mengarahkan kami untuk membantu Badan Pengawas Pemilu dalam menjalankan kegiatan Coklit.

Sebagai tim mahasiswa UIB, kami menyadari betapa pentingnya menjaga integritas pemilu dan memastikan setiap warga negara yang mempunyai hak memilih dapat menggunakan haknya dalam pemilu, sementara yang tidak memenuhi syarat tidak termasuk dalam daftar pemilih.

Inilah alasan kuat di balik semangat kami dalam menjalankan misi ini.

Sebelum memulai kegiatan Coklit, persiapan menjadi hal yang sangat penting. Pada tanggal 24 Februari 2023, kami menghadiri kuliah umum pancasila yang diselenggarakan sebagai persiapan mengenai Standard Operating Procedure dan tata cara coklit di rumah warga.

Kuliah gabungan ini menjadi landasan awal yang memperkuat pengetahuan dan pemahaman kami mengenai tugas dan tanggung jawab yang akan kami jalani.

Dalam suasana penuh keceriaan dan semangat, kami juga diberikan pembagian kelompok wilayah Tempat Pemungutan Suara pemilih. Pembagian ini didasarkan pada lokasi geografis dan jumlah pemilih di setiap wilayah.

Selain itu, kami diberikan sosialisasi perkenalan tugas dari anggota Bawaslu yang akan mendampingi kami. Semua informasi yang kami terima menjadi fondasi kuat dalam perjalanan kami sebagai tim Coklit.

Hari yang dinanti tiba, tanggal 4 Maret 2023, pukul 8 pagi, dengan semangat yang membara, kami berkumpul di Sporthall UIB.

Ruangan itu dipenuhi dengan energi positif dari tim mahasiswa dan juga para anggota Bawaslu yang turut mendampingi kami.

Pelatihan dan perkenalan ini menjadi tahap penting yang menandai awal dari perjalanan kami sebagai bagian dari program Abdimas.

Tim kami penuh antusiasme menyimak setiap penjelasan dan arahan yang diberikan. Semua pengetahuan yang kami peroleh adalah modal berharga yang akan kami gunakan dalam menjalankan tugas Coklit dengan profesionalisme dan kehati-hatian.

(Proses penurunan 1000 mahasiswa pemantau pemilu)

Setelah pelatihan selesai, kami langsung menuju Titik Temu yang telah ditetapkan untuk berdiskusi lebih lanjut tentang skenario dan kondisi yang mungkin muncul selama Coklit.

Perbincangan hangat dan serius meliputi berbagai strategi dan solusi dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi di lapangan. Kami juga mendapatkan informasi lebih rinci mengenai wilayah TPS yang akan menjadi wilayah tugas masing-masing kelompok kecil.

Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, kami merasa optimis dan siap menghadapi tantangan apa pun yang akan datang.

(Diskusi mengenai tata cara bagaimana wawancara dengan warga setempat)

Tanggal 4, 5, 11, dan 12 Maret 2023, empat hari yang penuh arti dan makna bagi kami. Inilah saatnya kami menjalankan Coklit dengan sepenuh hati dan dedikasi.

Seluruh tim mahasiswa siap dengan perlengkapan dan semangat tinggi, siap menghadapi cuaca dan kondisi apa pun demi menjalankan tugas mulia ini.

Kami ditugaskan untuk coklit pada TPS 1 hingga 10 dan TPS 17 hingga 23 yang berada di Sungai Jodoh, Batu Ampar.

Wilayah ini menjadi sorotan khusus karena memiliki jumlah pemilih yang cukup signifikan dan memiliki potensi kerawanan dalam data pemilih. Dengan penuh semangat, kami menghadapi tugas ini sebagai tantangan yang harus diatasi dengan teliti dan cermat.

Setiap harinya, kami mendatangi rumah-rumah pemilih target yang sudah kami tentukan sebelumnya. Pendekatan yang ramah dan santun kami lakukan saat berkomunikasi dengan warga, sehingga mereka merasa nyaman dan kooperatif dalam memberikan informasi yang diperlukan.

Kami menjalankan tugas ini dengan penuh empati dan menghormati setiap warga yang kami temui. Setiap cerita dan perjalanan hidup mereka menjadi bagian berharga dalam proses Coklit kami.

Dalam proses Coklit, kami melakukan wawancara dengan warga untuk memverifikasi data pemilih yang sudah ada dan memperoleh data yang akurat. Nama kepala keluarga dan anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut dicatat dengan cermat.

Selain itu, kami mencatat apakah rumah tersebut sudah didatangi oleh petugas coklit sebelumnya dan apakah telah ditempelkan sticker coklit.

Jika ditemui ketidaksesuaian atau potensi kerawanan dalam data pemilih, kami melakukan verifikasi lebih lanjut dengan pertanyaan-pertanyaan terperinci untuk memastikan kebenarannya.

Selama Coklit, kami juga berupaya untuk mengidentifikasi pemilih yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan pemilu.

Beberapa di antaranya adalah pemilih yang telah meninggal dunia, pemilih yang merupakan anggota TNI/POLRI atau telah pensiun dari TNI/POLRI, pemilih yang berdomisili di luar daerah, serta pemilih yang memiliki perbedaan penempatan TPS dengan anggota keluarga lainnya.

Semua data-data tersebut dicatat secara rinci dalam proses verifikasi data pemilih. Data-data ini menjadi penting dalam mengatasi persoalan keakuratan data pemilih yang menjadi fokus utama kegiatan Abdimas.

(Wawancara dan coklit dengan warga setempat yang di lakukan oleh anggota kelompok suku madura 1)

Meskipun kami bekerja dengan semangat, tidak ada perjalanan tanpa rintangan. Setiap harinya, kami dihadapkan pada tantangan unik yang harus diatasi dengan bijaksana dan koordinasi yang baik.

Beberapa warga merasa tidak diinformasikan terlebih dahulu oleh ketua RT/RW setempat mengenai kedatangan kami untuk melaksanakan Coklit.

Mereka beranggapan bahwa kedatangan kami tanpa izin tidak sopan. Namun, kami mengambil inisiatif untuk menjelaskan tujuan kami dengan lebih rinci dan meminta dukungan dari tokoh masyarakat, ketua RT/RW, dan petugas Bawaslu yang mendampingi kami.

Dengan bantuan mereka, kami berhasil mengatasi kendala tersebut dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat setempat.

Pendamping kami pada saat coklit adalah Bapak Laode Wirtama Putera dan Bapak Evis Syahputra. Kehadiran mereka menjadi sosok penting yang memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berarti bagi kami.

Pada hari pertama coklit, kami tidak langsung dilepas untuk melakukan coklit begitu saja, namun kami dibimbing dan diarahkan oleh Bapak Laode Wiratam Putera dan Bapak Evis Syahputra untuk bertemu dengan ketua RT/RW terlebih dahulu.

Pendekatan ini memberi kami kesempatan untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan kami. Momen berharga ini juga digunakan sebagai waktu untuk menjalin hubungan baik dengan ketua RT/RW dan masyarakat setempat.

(Wawancara dan coklit yang di lakukan oleh anggota kelompok suku madura 1 dengan warga setempat serta di dampingi oleh bapak wirak yang merupakan salah satu anggota bawaslu)

Selanjutnya, kami melakukan coklit yang diawasi oleh pendamping kami sebanyak satu kali. Pendamping kami memberikan masukan dan saran yang konstruktif untuk memastikan bahwa kami sudah benar-benar memahami proses Coklit dengan baik dan mampu melakukannya secara efektif.

Setelah kami mempraktikkannya selama satu kali dengan pendamping, kami merasa lebih percaya diri dan siap melanjutkan Coklit dengan mandiri.

Bapak Laode Wiratama Putera dan Bapak Evis Syahputra adalah sosok yang sangat baik, berpengalaman, dan profesional dalam mendampingi kami.

Ketika kami menghadapi berbagai macam kendala, mereka langsung meluncur untuk mendampingi kami dan membantu menyelesaikan masalah.

Semangat dan semangat kerjasama mereka menjadi contoh bagi kami sebagai tim mahasiswa. Mereka tidak hanya menjadi pendamping dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan ini dengan dedikasi dan integritas.

(Anggota kelompok suku madura 1 foto bersama dengan warga setempat)

Hari-hari berlalu dengan begitu cepat dalam perjalanan Coklit ini. Namun, setiap detiknya kami isi dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Setiap sudut desa, setiap jalanan, dan setiap rumah menjadi saksi bisu perjalanan kami dalam memastikan kebenaran data pemilih. Senyum dan salam hangat dari warga menjadi energi bagi kami, memberikan semangat dan rasa bangga atas tugas mulia ini.

Hasil dan informasi yang kami kumpulkan selama Coklit kami laporkan kepada Bawaslu sebagai potensi kerawanan yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut dalam pengawasan pemilu.

Laporan kami didukung oleh foto-foto yang kami ambil sebagai bukti pelaksanaan kegiatan Abdimas ini. Semua data-data tersebut menjadi dasar bagi Bawaslu dalam mengambil tindakan pengawasan lebih lanjut guna menjaga integritas dan keadilan dalam pemilu.

Melalui kegiatan Coklit ini, kami merasa telah memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya memperbaiki data pemilih dan meningkatkan pengawasan pendaftaran pemilih.

Kami berharap bahwa dengan kerjasama dan dedikasi tim mahasiswa serta dukungan dari Bawaslu dan masyarakat setempat, pemilu yang akan datang dapat berjalan dengan lancar dan adil bagi semua warga negara.

Keikutsertaan kami dalam program kegiatan Abdimas ini adalah wujud nyata dari semangat kami sebagai generasi muda dalam mendukung demokrasi dan menjaga integritas pemilu di negara kita.

Kami, tim mahasiswa UIB, dengan rasa syukur dan bangga atas perjalanan kami dalam program kegiatan Abdimas ini, menutup babak perjalanan ini dengan penuh harapan dan semangat.

Setiap langkah dan pengalaman yang kami raih menjadi kenangan berharga yang akan selalu terpatri dalam hati.

Semoga, kontribusi kami dalam Coklit ini dapat menjadi langkah kecil yang memberikan dampak positif bagi pemilu di negeri ini.

Dengan penuh keyakinan, kami berharap bahwa pemilu yang akan datang akan berlangsung dengan lancar dan adil bagi semua warga negara.

Semoga semangat ini terus menyala dalam diri kami dan menjadi penerang bagi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam menjaga integritas pemilu dan mendukung demokrasi di tanah air tercinta.

(Anggota kelompok suku madura 1 foto bersama dengan warga setempat)

 

Penulis: Suku Madura 1 – Kelas 2GAMH

  1. Jovianto (2242057)
  2. Kelvin (2231191)
  3. Huilyana Trianggawati (2232018)
  4. Joshua Lucas Samudra (2231057)
  5. Syarifah Annisa Fithriyah (2251121)
  6. Steve Alexandro (2241073)
  7. Melvin (2232065)
  8. Vincent Capricornness (2231056)
  9. Rayson Wijaya (2231182)
  10. Stanley Asyer Francisco Tay (2246024)
  11. Franky Oscar (2241075)
  12. Andrikie (2232036)
  13. Monika Putri Indriyani (2241292)
  14. Daniel Yosafat Situmeang (2211037)
  15. Shintia Agnetha Siahaan (2241275)

Mahasiswa Universitas Internasional Batam

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI