Ekonomi, Sektor yang Paling Terdampak Pandemi Covid-19

Sektor Terdampak Pandemi Covid-19

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

Penyakit ini awalnya terjadi di Cina, tepatnya di kota Wuhan pada akhir Desember 2019. Dalam hitungan bulan, virus ini sudah dapat menyebar ke seluruh negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Tantangan Perdagangan Global Bagi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Bacaan Lainnya

Banyak gejala yang dialami oleh orang yang terpapar Covid ini seperti demam, batuk kering, sesak nafas, dan lain sebagainya. Dengan adanya virus Covid-19, pemerintah bertindak cepat dalam mengambil tindakan dengan menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).

Langkah ini diambil agar dapat memutuskan penyebaran virus Covid-19 yang saat ini sangat banyak berdampak negatif untuk Indonesia. Salah dampak negatifnya yaitu menurunnya perekonomian di Indonesia.

Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia

Indonesia mengalami penurunan ekonomi yang sangat signifikan. Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik), PDB atau Produk Domestik Bruto Indonesia minus 5,32% dan diperkirakan akan terjadi tambahan 1,16 juta-9,6 juta penduduk miskin di indonesia.

Apalagi dengan adanya PSBB dan social distancing yang memengaruhi penurunan pada aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Dimana semua tempat ditutup, seperti tempat wisata, perkantoran,   rumah makan, dan tempat beribadah.

Hal tersebut turut menyumbang terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96%, serta terjadinya PHK besar-besaran bagi 1,5 juta pekerja. Selain itu, penurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I 2020 juga terjadi.

Baca Juga: Problematika Bisnis di Tengah Pandemi

Pengusaha Turut Terdampak Pandemi

Dari paparan sebelumnya, adapun pendapat hasil wawancara dari beberapa responden yang terdampak seperti pengusaha beras. Ia menyatakan bahwa adanya pembagian sembako pemerintah membuat masyarakat tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli beras. Karena itulah, harga jual beras menurun drastis.

 Kedua, seorang pengusaha rumah makan mengatakan bahwa dengan adanya social distancing, orang-orang tidak ingin makan di luar dan lebih memilih makan di rumah saja. Belum lagi, mereka harus membayar pajak yang membuat keuangan semakin menjerit karena pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang.

Ketiga, seorang pengusaha tempat wisata mengatakan bahwa  pengunjung berkurang secara drastis bahkan sampai tidak ada pengunjung yang datang. Baik untuk berlibur menginap maupun hanya sekedar pulang pergi.

Baca Juga: Dampak Covid-19 terhadap Pegawai Industri Penerbangan

Ekonomi Indonesia Cukup Mengkhawatirkan    

Dari banyaknya wawancara dan penjelasan dapat disimpulkan bahwa perekonomian di Indonesia sangat menurun. Bahkan, masuk ke dalam fase mengkawatirkan dari negara lain yang juga terdampak pandemi Covid-19 ini.

Beberapa kebijakan sudah dilancarkan pemerintah, di antaranya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pelonggaran PSBB secara hati-hati, pembukaan mall, pasar, dan kantor, serta mempercepat reformasi ekonomi (RUU Cipta Kerja).

Selain pemulihan melalui jalur kebijakan, pemerintah juga  memberikan bantuan kepada masyarakat dengan berbagai cara. Bisa dengan simulasi daya beli masyarakat (agar tidak hanya bertumpu pada bansos), pengembangan aktivitas masyarakat, percepatan realisasi stimulus fiskal, serta memberi bantuan kepada UMKM.

Neng Yuyun Yuningsih
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Kurnia Putri Mirani

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI