Frozen Shoulder’s Disease

Frozen Shoulder

Perlu diketahui, Frozen shoulder merupakan diagnosis untuk segala keluhan nyeri dalam keterbatasan gerak sendi bahu biasanya didahului oleh suatu trauma atau immobilisasi yang bisa mengakibatkan kekakuan sendi. 

Frozen shoulder merupakan suatu kondisi yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi bahu yang sering terjadi tanpa dikenali penyebabnya. Frozen shoulder menyebabkan kapsul yang mengelilingi sendi bahu menjadi mengkerut dan membentuk jaringan parut.

Memiliki prevalensi 2-5% pada populasi umum dan 2-13% pada penderita diabetes. Penyakit yang tidak begitu jelas sebabnya ini terjadi pada sisi bahu yang lebih tidak dominan, prevalensi pada perempuan lebih tinggi dan lebih banyak terjadi pada individu usia 40-60 tahun dan juga pada bahu yang tidak dominan sedikit lebih mungkin terpengaruh.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Penanganan Fisioterapi pada Sprain Ankle

Frozen shoulder diklasifikasikan menjadi tipe primer dan tipe sekunder. Frozen shoulder primer bersifat idiopatik sedangkan frozen shoulder sekunder mencakup asosiasi dengan penyebab primer berupa, trauma, rotator aktif cuff tear, hemiparesis, penyakit kardiovaskular atau diabetes melitus dll. 

Pasien yang mengalami kondisi ini sering mengalami penurunan kualitas hidup akibat penyakit tersebut pembatasan jangkauan aktif dan pasif mobilitas pada bahu mereka. 

Pada frozen shoulder terdapat perubahan patologi pada kapsul artikularis glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior superior mengalami sinovitis, kontraktur ligamen coracohumeral, dan penebalan pada ligamen superior glenohumeral. Pada kapsul sendi bagian anterior inferior mengalami penebalan pada ligamen inferior glenohumeral dan perlengketan pada ressesus akilaris.

Sedangkan pada kapsul sendi bagian posterior terjadi kontraktur, sehingga pada kasus ini rotasi internal paling bebas, abduksi terbatas dan rotasi eksternal paling terbatas atau biasa disebut pola kapsuler. 

Perubahan patologi tersebut merupakan respon terhadap rusaknya jaringan lokal berupa inflamasi pada membran sinovial dan kapsul sendi glenohumeral yang membuat formasi adhesive sehingga menyebabkan perlengketan pada kapsul sendi dan terjadi peningkatan viskositas cairan sinovial sendi glenohumeral dengan kapasitas volume hanya sebesar 5-10ml, yang pada sendi normal bisa mencapai 20-30ml, dan selanjutnya kapsul sendi glenohumeral menjadi mengkerut, pada pemeriksaan gerak pasif ditemukan keterbatasan gerak pola kapsular dan firm endfeel. 

Baca juga: Fisioterapi Bisa Menangani Osgood Schalater loh, Begini Olahraga dan Latihannya

Contoh masalah aktivitas yang sering ditemukan pada penderita frozen shoulder adalah tidak mampu menyisir rambut, kesulitan dalam berpakaian, kesulitan memakai brest holder bagi wanita, mengambil dan memasukkan dompet di saku belakang, serta gerakan-gerakan lainnya yang melibatkan sendi bahu.

Kesimpulannya, frozen shoulder merupakan suatu kondisi yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi bahu. Lebih sering terjadi pada perempuan dan lebih banyak terjadi pada individu usia 40-60 tahun.

Untuk treatment yang dapat dilakukan pada kasus frozen shoulder adalah stretching, terapi manipulasi, dapat juga menggunakan modalitas Infra Red , Ultrasound & Microwave Diathermy, dan exercise berupa Active Resisted ExerciseCodman Pendular Exercise serta terapi hidrodilatasi.  

Penulis: Durrah Amalia Anatihara
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Universitas Binawan

Dosen: Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd 

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI