Identifikasi Karakteristik Produk Nano Biochar dari Arang Hasil Pirolisis Bagasse Tebu Menggunakan Metode Ball Mill

Limbah
Produk Nano Biochar Dari Arang Hasil Pirolisis Bagasse Tebu.

Bagasse merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan batang tebu dan menjadi salah satu sumber serat alam terbanyak dengan kandungan sebesar 48%. Kandungan lignoselulosa yang terkandung dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah, salah satu pemanfaatan limbah tersebut adalah sebagai sumber biomassa.

Penggunaan energi biomassa merupakan sumber energi alternatif dapat menggunakan metode pirolisis atau pembakaran tidak sempurna untuk menghasilkan biochar.

Hasil yang didapatkan dari pirolisis kemudian diayak menggunakan mesh 200 agar ukuran seragam dan dilanjutkan dengan penggilingan dengan mesin ball mill untuk dijadikan produk nano biochar.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Limbah Minyak Jelantah di Pesantren Qur’an Wanita Al Hikmah Bogor

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pirolisis dan waktu ball mill terhadap karakteristik proksimat dan distribusi ukuran partikel pada nano biochar bagasse serta mengetahui perlakuan terbaik nano biochar bagasse.

Rancangan penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakukan yaitu suhu pirolisis dan waktu ball mill yang masing-masing terdiri dari 3 level. Perlakuan suhu yang digunakan adalah 400oC, 500oC, dan 600oC, sedangkan perlakuan waktu yang digunakan adalah 24 jam, 48 jam, 72 jam menggunakan ball mill.

Masing-masing akan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dan menghasilkan 27 satuan percobaan. Hasil pengulangan tersebut dikarakterisasi dengan pengujian kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat (fixed carbon), volatile matter, nilai kalor, dan PSA.

Selanjutnya seluruh data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode two-way ANOVA untuk karakteristik prokdimat dan regresi liniar berganda untuk hasil PSA, dengan bantuan aplikasi SPSS.

Biochar yang diperoleh dilakukan pengujian yang menghasillkan kadar air berkisar antara 5,39%-7,33%, lalu dilakukan uji ANOVA yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara suhu pirolisis dan waktu terhadap nilai kadar air.

Uji prosimat lain yaitu kadar abu, volatille matter nilai kalor, dan fixed carbon tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap suhu maupun lama waktu ball mill sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjutan menggunakan uji DMRT.

Baca Juga: Edukasi Manajemen Pakan Sapi

Dalam penentuan nilai terbaik dengan metode multiple atribute zeleny didapatkan perlakuan suhu 600°C dengan metode ball mill selama 72 jam yang menghasilkan kadar air sebesar 6,23%, kadar abu sebesar 19,55%, kadar volatile matter 22,23%, kadar fixed Carbon sebesar 50,894%, kadar kalor sebesar 6212,78 cal/gram, dan nilai partikel didapatkan 0,972 nm.

Kata Kunci: Biochar, Pirolisis, Bagasse.

Penulis: Ilham Akbar Pamungkas
Mahasiswa Teknik Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI