Kiat-kiat Menjadi Mahasiswa yang Mandiri

Menjadi Mahasiswa yang Mandiri

Mahasiswa merupakan sebutan bagi individu yang sedang menuntut ilmu di jenjang pendidikan perguruan tinggi. Kehidupan mahasiswa berbeda dengan siswa. Seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Seorang mahasiswa harus memiliki inisiatif terlebih di masa pandemi. Sekarang ini, tidak ada kegiatan belajar mengajar tatap muka di kelas antara dosen dengan mahasiswa. Sehingga, segala sesuatu yang biasanya dilakukan di kelas saat ini hanya bisa dilakukan secara virtual.

Oleh karena itu, kemandirian mahasiswa lebih dibutuhkan lagi.

Bacaan Lainnya

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan membiasakan diri menjadi pribadi yang mandiri.

Baca juga: 6 Ide Usaha yang Dapat Dijalankan Mahasiswa/Pelajar

Yang paling utama adalah kemandirian sangat dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Berikut ini kiat-kiat menjadi seorang mahasiswa yang mandiri:

Percaya dengan Kemampuan Diri Sendiri

Langkah pertama, yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa agar memiliki jiwa yang mandiri adalah harus menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam diri sendiri.

Kita mampu menyelesaikan segala tugas dan kewajiban. Rasa percaya diri yang tinggi akan memberikan energi positif bagi diri sendiri.

Sehingga, akan tercipta keyakinan bahwa kita mampu menyelesaikan tugas-tugas dari dosen.

Jika kita tidak memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan yang kita miliki. Maka, dapat dipastikan kedepannya kita menjadi sering merasa ragu terhadap kemampuan diri kita sendiri.

Hal ini dapat menyebabkan hambatan bagi diri sendiri.

Baca juga: Mahasiswa dan SDGs untuk Menyejajarkan Indonesia dengan Negara Maju

Membiasakan Diri untuk Tidak Menunda Tugas

Kebiasaan menunda tugas merupakan kebiasaan yang sangat digemari oleh kalangan mahasiswa.

Banyak mahasiswa yang gemar mengerjakan tugas saat sudah mendekati batas waktu pengumpulan (deadline).

Seringkali mahasiswa merasa tidak memiliki inspirasi ketika mencoba mengerjakan tugas di awal waktu.

Bahkan, memiliki kemampuan yang super kilat jika dalam keadaan terdesak, ini hanyalah alibi saja. Kita sebagai mahasiswa harus membiasakan diri untuk berhenti menunda-nunda tugas.

Karena, semakin kita menunda tugas justru semakin besar pula kita kehilangan kesempatan untuk mengerjakan tugas dengan sesempurna mungkin.

Baca juga: Problematika Mahasiswa Baru Salah Jurusan, Apa Solusinya?

Hal ini terjadi sebagai akibat apabila menunda tugas lalu sudah semakin mendekati waktu pengumpulan maka kita akan mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa.

Bahkan, seringkali yang terjadi adalah pada akhirnya karena merasa terdesak kita melakukan berbagai kecurangan seperti plagiasi hingga mengcopy pekerjaan teman.

Mulai sekarang hilangkan kebiasaan buruk menunda-nunda tugas demi kebaikan diri kita masing-masing.

Pentingnya Manajemen Waktu yang Baik

Mahasiswa harus pandai dalam manajemen waktu. Gunakan waktu luang yang kalian miliki selama perkuliahan online untuk hal-hal bermanfaat.

Seperti menjalankan hobi, aktif organisasi, membaca buku yang dapat menambah wawasan atau mengikuti webinar.

Bahkan, yang paling sederhana namun pentinng dan sering disepelekan adalah menggunakan waktu luang untuk menyicil tugas. ]

Sesekali, kita boleh melakukan “me time” ketika merasa bosan selama menjalankan aktivitas perkuliahan online di masa pandemi ini. Me time boleh dilakukan untuk mengusir kejenuhan.

Tetapi, alangkah baiknya jika me time dilakukan sekedarnya saja hingga rasa jenuh kita sudah hilang dan semangat sudah muncul lagi.

Memelihara Semangat

Semangat dalah kunci dalam keberhasilan yang diraih oleh mahasiswa.

Usahakan untuk terus menjaga semangat yang kita miliki. Jangan pernah patah semangat apapun yang terjadi, hadapi setiap permasalahan yang muncul dengan percaya diri dan semangat.

Seorang mahasiswa yang memiliki semangat tinggi ketika diberikan tugas pasti akan mengikuti nalurinya untuk langsung mengerjakan.

Ataupun, sekedar melihat seperti apa tugas yang harus diselesaikan.

Dengan demikian, kita tidak akan menunda-nuda tugas dan dengan mandiri langsung melakukan aksi untuk menyelesaikan tugas. Karena jika tidak, kita akan cenderung merasakan bahwa tugas yang ditunda-tunda adalah beban.

Aktif di Dalam Perkuliahan

Langkah selanjutnya untuk menjadi seorang mahasiswa yang mandiri adalah dengan menjadi mahasiswa yang aktif di dalam perkuliahan.

Aktif di sini dapat dicontohkan dengan perilaku aktif bertanya kepada dosen. Aktif mencatat materi dan penjelasan yang disampaikan dosen.

Hingga, aktif mengkritisi dan menanggapi pendapat yang disampaikan orang lain selama berada dalam forum kelas perkuliahan.

Biasakan kepada diri kita masing-masing agar sebelum masuk ke forum kelas setidaknya kita sudah membaca materi perkuliahan yang akan disampaikan oleh dosen, meskipun hanya sedikit.

Lalu tanyakan kepada dosen apabila merasa kurang jelas atau kesulitan dalam memahami materi perkuliahan.

Meminimalisir Bantuan dari Orang Lain

Menerima bantuan dari orang lain bukanlah hal buruk tetapi menerima bantuan dari orang lain akan menjadi buruk apabila kita menjadikan itu sebagai kebiasaan.

Ini dapat berakibat kita akan selalu mengandalkan bantuan orang lain. Sehingga, menghasilkan ketergantungan kepada mereka.

Kita harus mengandalkan diri kita sendiri. Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk saling membantu dan menjaga komunikasi yang baik dengan teman-teman dan orang di lingkungan sekitar kita.

Menjalin hubungan yang baik adalah kewajiban kita sebagai makhluk sosial. Hal ini tidak berarti membatasi diri ketika harus melakukan tugas dengan berkelompok.

Tapi, kita harus pandai menempatkan diri ketika kerjasama dalam tim. Jika dibutuhkan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya.

Membangun Self Awareness bagi Diri Sendiri

Apakah self awareness itu?

Self Awareness adalah sebuah kesadaran diri manusia untuk mengontrol pikiran, perbuatan, hingga perkataan terhadap orang lain.

Membangun self awareness bermanfaat baik bagi diri sendiri dan orang lain.

Jangan pernah sekalipun berpikir dapat selalu mengandalkan orang lain. Apalagi, jika hanya karena orang tersebut selalu bersedia membantu kita di saat kita membutuhkan bantuan.

Sadari bahwa orang lain pun memiliki kesibukannya masing-masing.

Tanamkan pada pikiran bahwa jangan sampai kita merepotkan orang lain.

Selagi kita masih memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan hingga permasalahan yang ada maka lakukanlah sendiri.

Sofia Indrianti
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI