Kompetensi Mahasiswa di Era Disrupsi

Disrupsi adalah bentuk inovasi sedemikian rupa sehingga membuat suatu hal yang semula ada menjadi usang (obsolete). Era disrupsi teknologi menyebabkan perubahan pada pola hidup masyarakat dunia, penyebab dari adanya era disrupsi ini adalah karena adanya inovasi teknologi. Teknologi mendorong berbagai perubahan bagi kehidupan manusia, tidak hanya dalam teknologi itu sendiri tetapi juga dalam kehidupan manusia meliputi cara manusia berkomunikasi, cara manusia berorganisasi, dll. Salah satu contoh yang dapat kita rasakan adalah adanya telepon seluler yang telah memudahkan komunikasi antarmanusia.

Pada era disrupsi ini pendidikan tinggi harus segera beradaptasi, seperti yang dikatakan Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo, untuk mampu menghadapi masa depan sebagai anggota bangsa-bangsa yang saling bekerja sama dan bersaing, keseluruhan sistem pendidikan, terutama pendidikan tinggi, harus mengalami revolusi mental.

Pendidikan tinggi harus menyiapkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki keahlian serta pengetahuan baru yang berbeda dari sebelumnya agar mampu beradaptasi di era disrupsi.

Bacaan Lainnya

Kemampuan Berpikir Kreatif, Kritis, Inovatif, dan Sensitivitas Interdisipliner dan Multidisipliner
Kemampuan berpikir kreatif disertai dengan kemampuan berpikir kritis merupakan dua faktor penting untuk mahasiswa guna melatih kemampuan berpikir mandiri (independent learning). Kehidupan di dunia luar jauh berbeda dengan ruang kelas. Masalah yang dihadapi di luar sana adalah realitas yang sesungguhnya tidak seperti di ruang kelas. Untuk mampu mengantisipasi hal tersebut, mahasiswa harus dapat berpikir kreatif agar bisa bertanggung jawab dalam menyelesaikannya secara mandiri. Di sisi lain, dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terkait, mahasiswa juga dituntut memiliki sensitivitas interdisipliner dan multidisipliner dalam memandang dan menganalisis berbagai permasalahan yang ada.

Penguasaan Teknologi Komunikasi dan Kemampuan Riset Dunia Maya

Pengetahuan  dan  penguasaan  mahasiswa  terhadap  ICT  sangat penting untuk bertahan dan bersaing di abad ke-21. Penguasaan dasar-dasar komputer media sosial, online forum, dan lain sebagainya merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa di era kemajuan teknologi ini. Namun, penguasaan terhadap alat-alat tersebut masih belum cukup untuk dapat menghadapi era disrupsi. Kemampuan riset Internet dan kemampuan penguasaan mesin pencari (search engine), kemampuan menggunakan basis data daring (JSTOR dan lain-lain), dan kemampuan dalam menguasai cloud computing menjadi krusial bagi mahasiswa di era disrupsi seperti sekarang.

Pentingnya Kerja Sama Tim, Negosiasi, dan Mobilitas
Kemampuan untuk bekerja sama dan kemampuan untuk bernegosiasi dengan berbagai jenis individu dari berbagai latar belakang menjadi hal penting di era disrupsi. Memiliki kemampuan kerja sama tim yang baik akan membantu para mahasiswa semakin terbuka terhadap ide-ide baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Terlebih lagi jika anggota tim ini beragam, setiap ide pun akan berasal dari perspektif beragam. Keuntungan lain dari bekerja sama (partnership) ini juga memungkinkan terjadinya pertukaran ilmu dan pengetahuan (knowledge sharing).

Kemampuan Komunikasi yang Efektif
Dalam konteks saat ini, informasi yang benar belum tentu diketahui oleh banyak orang, informasi yang sudah dikethaui oleh banyak orang belum tentu benar, tetapi informasi yang sudah diketahui oleh banyak oranglah yang akan mempengaruhi pola perilaku manusia dan masyarakat. Alasannya, dikarenakan informasi itu sudah melekat dalam diri mereka. Maka dari itu mahasiswa harus mempunyai kompetensi untuk berkomunikasi secara efektif, bagaimana mahasiswa mampu mengungkapkan ide atau hasil penelitian secara ringkas, padat, jelas, dan menarik baik secara lisan maupun tulisan. Dalam konteks saat ini, ide/gagasan/hasil penelitian harus disampaikan melalui media yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Think Globally, Act Locally, dan Collaborate Internationally
Global thinking menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki para mahasiswa agar terus dapat bersaing di lingkungan universitas yang semakin global. Globalisasi telah membuat dunia seakan-akan mengecil dan menjadikan setiap orang di dunia ini semakin terikat satu sama lain. Akibatnya, permasalahan seperti perubahan iklim, terorisme, dan migrasi menjadi permasalahan global yang harus dihadapi oleh semua negara di dunia. Namun, isu global ini harus diselesaikan dengan solusi yang bersifat lokal sesuai dengan kebutuhan setiap negara. Oleh karena itu, kemampuan untuk think globally dan act locally menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki para mahasiswa di era globalisasi. Bukan hanya itu, kemampuan untuk berkolaborasi secara internasional juga menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki mahasiswa.

Pemahaman  terhadap  Indonesia,  Kebangsaan,  dan Kebhinekaan
Dalam upaya meningkatkan kualitas agar mampu bertahan dan bersaing di era disrupsi, mahasiswa Indonesia tidak boleh melupakan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dengan kompleksitas dan kebhinekaan masyarakat serta permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa dituntut mampu menyerap, menyintesis, serta memperkenalkan kekayaan dan kearifan lokal Indonesia sebagai salah satu solusi permasalahan dunia. Gotong-royong, tradisi pela, dan toleransi di Indonesia bisa dijadikan contoh nyata bagi dunia bahwa nilai-nilai tersebut dapat diadopsi sebagai salah satu cara untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Nur Kholiq
Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI