Kopi Tolak Kembung

Kopi Tolak Kembung
Ilustrasi Biji Kopi (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Kopi merupakan jenis minuman yang memiliki aroma serta cita rasa yang khas. Karena itulah dari dulu hingga sekarang, kopi masih digemari oleh berbagai kalangan.

Kini di kalangan anak muda, kopi sudah menjadi gaya hidup tersendiri. Gaya hidup ngopi yang kian marak seperti sekarang ini terlihat dari banyaknya kedai kopi kekinian yang terus memunculkan variasi rasa kopi.

Jenis kopi yang digunakan di Indonesia yakni jenis kopi Robusta dan kopi Arabika. Kopi sendiri merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sebagian besar ekspor kopi Indonesia adalah jenis kopi Robusta (94%), dan sisanya adalah kopi jenis Arabika. Sedangkan, konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi Arabika dan 26% berasal dari kopi Robusta. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar kopi Arabika lebih besar dibandingkan kopi Robusta (Kusmiati & Nursamsiyah, 2015).

Kopi Arabika Indonesia sudah dikenal di pasar internasional dengan citarasa terbaik. Karena memiliki kekhususan dalam iklim mikro, varietas, dan pengolahan, produk kopi Arabika Indonesia memiliki potensi sebagai kopi berkualitas tinggi dan memiliki kadar kafein lebih rendah (0,8 – 1,4%) sehingga harganya lebih mahal dibandingkan dengan kopi Robusta (Saragih, 2010).

Menurut Priantara, Mulyani & Satriawan (2015), pertumbuhan tanaman kopi Arabika membutuhkan kawasan dengan ketinggian antara 900-1700 mdpl dengan suhu antara 16°C – 20°C.

Kopi Arabika yang dibudidayakan di lereng Gunung Arjuno dengan ketinggian 1000-1500 mdpl pernah dinobatkan sebagai kopi terfavorit di ajang World Plantation Conferences and Exhibition (WPCE) pada tahun 2017 silam.

Kopi Arabika Arjuna dinilai  memiliki citarasa lembut dan harum dengan pengaruh dari tanah vulkanik dan vegetasi hutan heterogen. Selain itu, faktor lainnya adalah aroma sulfur dari Gunung Wilerang yang bersebelahan dengan Gunung Arjuno.

Dengan kekhasannya kopi Arabika Lereng Gunung Arjuno ini memiliki tempat tersendiri di hati para penikmatnya. Kopi Arabika Arjuna memiliki karakter tersendiri, seperti menghasilkan aroma yang kuat, memiliki rasa yang lembut dan manis, memiliki kekentalan yang medium serta mengandung kadar kafein yang tergolong rendah.

Cara mengolah kopi Arabika diawali dengan pemetikan buah kopi yang sudah matang (berwarna merah), kemudian melakukan pengupasan kulit terluar kopi, setelah itu dilakukan proses fermentasi.

Lalu biji kopi direndam untuk menghilangkan lendir, setelah direndam kopi dijemur untuk menurunkan kadar airnya, kemudian masuk proses penggilingan untuk melepas sisa kulit tanduk. Setelah proses tersebut selesai, biji kopi masuk dalam proses pengolahan dari biji menjadi bubuk kopi.

Meskipun sama-sama diminati, namun kopi Robusta dan kopi Arabika memiliki perbedaan yang cukup signifikan, yakni:

1. Perbedaan pada Bentuk Biji

Biji kopi robusta memiliki bentuk cenderung bulat, berukuran kecil dan sedikit kasar.  Sementara bentuk biji Arabika sedikit pipih cenderung memanjang, berukuran lebih besar dibandingkan Robusta dan tekstur bijinya lebih halus.

2.    Lokasi Tanam

Tanaman kopi Robusta bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah yang ketinggiannya kurang dari 700 mdpl dengan suhu 25-30˚C. Berbeda dengan Robusta, tanaman kopi Arabika hanya akan tumbuh pada dataran tinggi yakni 1.000-2.000 mdpl. Pertumbuhan biji Arabika tidak akan optimal jika ditanam pada daerah dengan ketinggian kurang dari 1.000 mdpl.

3.    Aroma dan Cita Rasa yang Dihasilkan

Rasa yang dihasilkan dari kopi Robusta cenderung pahit sehingga hanya cocok untuk para penggemar kopi strong. Sedangkan aroma pada kopi Arabika cenderung lebih wangi dengan cita rasa yang sangat variatif. Dari segi rasa, kopi Arabika  lebih manis karena kandungan gulanya tinggi.

4. Kandungan Kafein

Kadar kafein pada kopi Robusta cukup tinggi, berkisar 1,8 hingga 4%. Inilah yang menyebabkan kopi Robusta memiliki rasa yang lebih strong dan pahit dibandingkan kopi Arabika.

Sementara kadar kafein pada kopi arabika lebih rendah yakni ada di kisaran 0,9 hingga 1,4% saja. Sehingga rasanya tidak terlalu pekat dan lebih lembut saat diseduh serta cocok untuk pecinta kopi yang memiliki asam lambung.

5. Harga

Kopi Robusta dijual dengan harga Rp. 20.000 – Rp. 30.000 per 200 gramnya karena  memiliki rasa yang kurang variatif, maka harganya terbilang relatif lebih murah. Berbeda dengan kopi Arabika yang memiliki rasa lebih variatif  harga kopi Arabika berkisar antara Rp 45.000 – Rp 60.000 per 200 gram.

Mengonsumsi minuman yang memiliki kandungan kafein dapat mengakibatkan terjadinya relaksasi cincin otot kerongkongan di bagian bawah. Akibatnya, asam lambung bisa kembali naik.

Kopi dengan kandungan rendah kafein atau tidak mengandung kafein sama sekali, tetap dapat menstimulasi terbentuknya asam.

Solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya asam lambung bagi pecinta kopi ialah memilih kopi dengan tingkat kafein yang rendah atau dengan menambahkan susu dalam kopi yang diseduh. Karena susu dinilai dapat membantu mengikat asam klorogenik yang selanjutnya menekan terbentuknya asam lambung.

Selain itu, pecinta kopi dengan kendala asam lambung  juga harus mematuhi batas aman konsumsi kopi yakni sekitar 1-2 cangkir setiap harinya.

Karena mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh seperti insomnia, inkontinensia urine, meningkatnya tekanan darah, gangguan menstruasi, resiko asam urat dan peningkatan tekanan darah bahkan berisiko menyebabkan hipertensi.

Sehingga, memilih mengonsumsi kopi Arabika Arjuno untuk pengidap asam lambung merupakan keputusan yang benar. Karena kopi Arabika Arjuno sendiri pernah dinobatkan sebagai kopi terfavorit di ajang World Plantation Conferences and Exhibition (WPCE) pada tahun 2017 dan dinilai memiliki aroma yang khas.

Dengan bercita rasa lembut dan harum yang merupakan pengaruh dari tanah vulkanik dan vegetasi hutan heterogen. Selain itu, faktor lain yang sangat berpengaruh adalah aroma sulfur dari gunung wilerang yang bersebelahan dengan Gunung Arjuno.

Serta kopi Arabika Arjuna memiliki karakter tersendiri, seperti menghasilkan aroma yang kuat, memiliki rasa yang lembut dan manis, memiliki kekentalan yang medium serta mengandung kadar kafein yang tergolong rendah.

Selain itu, pengidap asam lambung juga dapat menambahkan susu dalam kopi yang diseduh. Karena susu dapat membantu mengikat asam klorogenik yang selanjutnya menekan terbentuknya asam lambung.

 

Penulis: Siti Nur Robbiha
Mahasiswa Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI