Manajemen Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki karakterisitik yang berbeda dari anak anak yang lainya, karakterisitik ini dapat dilihat dari kondisi fisik, dari segi emosional, dari segi iteraksi sosial dengan lingkungan sekitar.

Hal tersebut memiliki kesamaan dengan pendapat Utina (2014), mengemukakan definisi anak berkebutuhan khusus, yaitu anak yang mengalami gangguan fisik, mental, inteligensi, dan emosi sehingga membutuhkan pembelajaran secara khusus.

Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akhir-akhir ini telah mendapatkan perhatian khusus dari banyak pihak. Anak berkebutuhan khusus layak mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak anak regular lainya.

Bacaan Lainnya

Saat ini bentuk bentuk pendidikan untuk anak berkebutuhn khusus ada SLB (sekolah luar biasa), SDLB (sekolah dasar luar biasa, dimana dari bentuk bentuk pendidikan tersebut memang benar memiliki kemampuan tersendiri untuk membimbing, mengajari anak anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Berbagai macam tips untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang bermakna, meningkatkan motivasi peserta didik, dan dapat di terima oleh peserta didik sesuai dengan tujuan dari pendidikan inklusi sendiri bahwasanya pendidikan inklusi memiliki tujuan untuk memberikan motivasi, mengembangkan potensi, meningkatkan potensi yang dimiliki tanpa terkecuali.

Tercapainya tujuan pendidikan inklusi tidak terlepas dari cara pendidik dalam mengelola kelas inklusi. Menurut Rosilawati (2013:9) tujuan pendidikan inklusi adalah Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pendidik dalam pembelajaran mulai dari perencanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, metode yang akan di terapkan sehingga terciptalah kelas yang aktif, kondusif, kreatif dan tak lupa menyenangkan.

Melalui penciptaan kelas yang kondusif, akan menghasilkan psiko sosial yang positif bagi ABK dan memungkinkan ABK dapat berkembang sesuai dengan kebutuhnya.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk kelas inklusi adalah melalui model pembelajaran berbasis alam, Guru dapat berkreasi dalam penerapan strategi pengelolaan kelas dengan menggunakan model pembelajaran berbasis alam atau model PBA.

Model pembelajaran berbasis alam ini merupakan suatu konsep pembentukan kelas yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi dan bereksperimen di luar ruangan kelas, yaitu di lingkungan alam.

Model pembelajaran ini berusaha mengembangkan pendidikan yang berbeda bagi seluruh umat manusia dan belajar dari seluruh makhluk hidup di alam semesta ini.

Pengelolaan kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis alam ini merupakan pembelajaran yang selalu melibatkan alam pada setiap proses kegiatan belajarnya.

Baca juga: Mendidik Anak adalah Investasi Akhirat

Dalam pengaplikasiannya, tidak hanya peserta didik reguler saja. Tetapi guru dapat melibatkan peserta didik berkebutuhan khusus dalam pengelolaan kelas menggunakan model pembelajaran berbasis alam. Karena aktivitas yang dilakukan di alam merupakan aktivitas yang menyenangkan serta alam adalah tempat sebaik-baiknya untuk belajar bagi anak.

Strategi pengelolaan kelas dengan model ini menggunakan alam sebagai laboratorium belajar peserta didik. Ruang belajarnya yang memanfaatkan alam sekitar dapat berupa saung, pepohonan yang rindang dan dibiarkan tumbuh di tiap sudut sekolah, serta kelengkapan fasilitisas sarana-prasarana untuk bereksplorasi, seperti rumah pohon, lapangan bola dan apotik hidup.

Anak-anak didekatkan dengan alam melalui suasana dan sarana yang memang sengaja dirancang guru untuk menumbuhkan kecerdasan natural anak.

Kegiatan dalam pengelolaan kelas menggunakan model ini diimplementasikan dengan kegiatan seperti bermain di taman sekolah, bercocok tanam, merawat tanaman di apotik hidup sekolah, bermain sepakbola, dan membuat kerajinan tangan dari dedaunan atau benda bekas yang ditemukan di sekitar lingkungan tersebut. Dengan adanya alam sekitar sebagai tempat belajar, mereka telah belajar banyak melalui pengalamannya itu.

Penggunaan alam sebagai strategi pengelolaan kelas ini mengajarkan peserta didik untuk lebih peduli dengan lingkungannya dan mengetahui bagaimana cara untuk menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan tidak hanya sebatas teori.

Hal ini juga yang menjadi kelebihan tersendiri dari strategi pengelolaan kelas yang diterapkan guru dan dapat dikatakan sebagai alternatif kegiatan belajar peserta didik di sekolah inklusi.

Pengelolaan kelas dengan menggunakan model pembelajaran berbasis alam termasuk salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama untuk kegiatan pembelajaran peserta didiknya.

Tidak seperti pengelolaan kelas yang lainnya yang lebih banyak menekankan untuk menggunakan model belajar mengajar di dalam kelas, para peserta didik belajar akan lebih banyak di alam terbuka.

Pada model pembelajaran berbasis alam ini metode belajar mengajarnya lebih banyak menggunakan pembelajaran yang aktif atau action learning dimana peserta didik reguler maupun non-reguler dapat merasakan sensasi belajar melalui pengalaman yang didapatkannya di alam.

Baca juga: Pentingnya Menumbuhkan Budaya Literasi Anak di Tengah Kemajuan Teknologi

Dengan strategi pengelolaan kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis alam, peserta didik diharapkan dapat belajar dengan lebih bersemangat, tidak mudah bosan, dan lebih aktif karena guru telah memberikan ruang yang lebih terbuka untuk eksplorasi dan meningkatkan potensi kecerdasan peserta didik secara alami, serta mampu mengenal dan memahami cara untuk menjaga atau melestarikan lingkungan alam di sekitarnya dengan baik dan tepat

Guru juga harus bisa menciptakan konsep pengelolaan kelas dengan suasana kondusif untuk belajar dan memungkinkan peserta didik dapat berekspresi dengan bebas, menyenangkan dan penuh gairah dalam belajar untuk mempelajari dan memahami esensi berbagai hal yang mereka pelajari sehingga mereka memiliki kebebasan untuk berekspresi dan peningkatan pengetahuan tentang alam

Penulis: Rosa Putri Lia
Mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Ngudi Waluyo

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI