Sensasi dan Persepsi dalam Perspektif Psikologi

Sensasi Persepsi Perspektif Psikologi

Proses manakah yang terjadi lebih dulu? Sensasi atau Persepsi?

Setiap informasi yang kita dapatkan akan sampai melalui proses indera manusia. Sensasi dan persepsi merupakan dua hal yang mendasar dalam menyampaikan informasi kepada manusia. Sensasi menggambarkan adanya suatu proses yang cepat dari sistem neuron sensorik. Persepsi juga mengatur dan mengevaluasi sensasi untuk mendapatkan informasi dari dalam maupun luar.

Dalam ilmu kedokteran dan fisiologi, sensasi adalah hal yang mengacu pada proses perangsangan pada impuls saraf afferent yang berfungsi dalam proses persepsi. Karena itulah, kesadaran akan adanya suatu stimulus yang menghasilkan suatu persepsi dilakukan oleh reseptor-reseptor sensorik.

Bacaan Lainnya

Stimulus pendengaran terjadi karena adanya perubahan tekanan. Telinga tengah terdiri dari cochlea basilar membrane yang berfungsi sebagai reseptor pendengaran. Stimulus penciuman diberikan oleh molekul-molekul kecil yang dibawa di udara sehingga mengaktifkan reseptor olfactorius yang terletak di rongga hidung.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata di Era Dominasi Penggunaan Gadget

Stimulus perasa terdapat di saliva. Sensitivitas bagian-bagian lidah berbeda-beda. Satu bagian perasa dapat memberikan sensasi satu atau kombinasi dari empat rasa mendasar, seperti manis, asam, asin, pahit. Ketika masing-masing syaraf merespon, maka ia akan memberikan respon dari satu ke empat pilihan.

Kulit dapat merasakan sensasi tekanan dan temperatur. Sensitivitas terbesar dijumpai pada bibir, hidung, pipi. Kulit juga merasakan adanya sensasi perbedaan suhu panas dan dingin, untuk reseptor dingin, tidak hanya berespon terhadap suhu rendah tapi juga suhu tinggi. Sehingga pada saat ada stimulus yang sangat panas, maka reseptor panas dan dingin bekerja sama untuk mengaktifkan reseptor hangat.

A. Sensasi dan Persepsi

1. Sensasi

Sensasi adalah menyadari terhadap suatu kesan yang ditimbulkan oleh syaraf pusat melalui media sensorik. Sir. W. Hamilton mengatakan antara sensasi dan persepsi adalah sesuatu yang saling terkait. Proses sensasi ini terjadi saat alat indra mengubah informasi yang dimengerti oleh otak melalui proses tranduksi. Agar informasi ini dapat diterima oleh indra, stimuli harus cukup kuat dan bisa melewati batas minimal intensitas stimuli.

Sensasi dapat dipengaruhi oleh dua faktor: faktor situasional (lembutnya suara, tajamnya bebauan) dan faktor personal (kapasitas alat indra, pengalaman, dan lingkungan budaya).

Ada macam-macam indera tubuh, yaitu visual (penglihatan), auditori (pendengaran), olfaktori (penciuman), gustatory (pengecapan), somatosensoi (peraba), kinestesis (indra yang memberi informasi tentang posisi tubuh dan anggota badan) dan vestibular (indra keseimbangan).

2. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses memberi makna pada sensasi atau mengubah sensasi menjadi suatu informasi. Dengan melakukan persepsi, manusia memperoleh pengetahuan baru. Jika sensasi adalah proses kerja indra seseorang maka persepsi adalah cara seseorang memproses data indrawi tadi menjadi informasi agar dapat diartikan.

Baca Juga: 10 Bahaya Begadang bagi Kesehatan dan Cara Menyiasatinya

Proses Sensasi-Persepsi

Sensasi – Persepsi – Perilaku

B. Perbedaan Sensasi dan Persepsi

Sensasi: Sejumlah informasi yang relatif kurang bermakna yang terjadi ketika otak memproses sinyal elektrik yang berasal dari panca indera, proses penginderaan, proses penerimaan rangsang.

Persepsi: Pengalaman sensoris yang bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan ratusan sensasi, sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impuls sensorik menjadi suatu pola bermakna, hasil interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima, proses diterimanya rangsang sampai rangsang itu disadari dan dimengerti.

C. Proses Sensasi menjadi Persepsi:

1. Stimulus: Cahaya, suara, suhu.

2. Transduksi: Sinyal listrik – Impuls syaraf.

3. Otak: Primary Areas – Impuls syaraf menjadi sensasi.

4. Otak: Association Areas – Sensasi diubah menjadi image yang bermakna (persepsi).

5. Personalized Perception: Pengalaman, lingkungan, emosi, ingatan-ingatan personal akan menambah persepsi seseorang

D. Gangguan pada Sensasi dan Persepsi

Agnosia adalah kegagalan dalam melakukan rekognisi tetapi tidak berhubungan dengan kerusakan sensoris, verbal, intelektual. Contoh: visual agnosia (terhambat dalam merekognisi stimulus dari sistem visual), prosopagnosia (gagal rekognisi wajah), objek agnosia (gagal rekognisi objek), color agnosia (gagal rekognisi warna).

Baca Juga: Gangguan Elektrolit pada Tubuh Manusia

Jadi, sensasi dan persepsi adalah dua hal mendasar dan terpenting dalam menyampaikan informasi kepada manusia. Di mana otak tersebut berfungsi sebagai prosesor dari aliran energi dan informasi. Setiap informasi yang didapat, akan diterima melalui proses indera. Indera memberi segala hal yang dibutuhkan untuk mengartikan berbagai peristiwa yang terjadi dan mengantisipasinya di masa depan.

REFERENSI

Kaplan S. & Sadock’s (2000). Comprehensive Textbook of Psychiatry.
Sadock J., Sadock A., Ruiz P. (1992). Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences and Clinical Psychiatry. Vol 149. doi:10.1176/ajp.149.7.972
Hoeksema N., Fredrickson L., Loftus G., Wagenar A., Lutz C., Atkinson R., & Hilgard’s (1969). Introduction to Psychology. Vol 1. doi:10.1136/bmj.1.5637.170
Eysenck W., Keane T. (2015). Cognitive Psychology a Student’s Handbook.
Psychology Press. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/ 2554/19755.pdf
Jacobs S. (1963). Foundations of Cognitive Psychology. J Appl Phys. doi:10.1063/1.1729350
Han S., Goleman, Daniel, Richard. (2019). Brain and Consciousness. Academic Press is an imprint of Elsevier. Vol 53.
Contributors W. (2006). Cognitive Psychology and Cognitive Neuroscience. 39(3): 200-210.
Contributors W. (2006). Cognitive Psychology and The Brain. 39(3)

Salsabila Loriz
Mahasiswa Prodi Psikologi
Universitas Brawijaya

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI