Menelusuri Ramainya Penggunaan AI Voice Changer di Media Sosial

AI Voice Changer di Media Sosial
Ilustrasi AI Voice Changer di Media Sosial (Sumber: Pixabay/emerson23work)

Artifical Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Kecerdasan Buatan adalah program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, seperti kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya.

Ilmuwan Komputer Profesor John McCarthy diketahui sebagai tokoh yang memperkenalkan konsep AI pada tahun 1956. Saat ini, AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti Search Engine, Asisten Virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana.

Saat ini, AI memiliki banyak jenis sesuai kegunaan dan manfaat masing-masing. Salah satu AI yang dijadikan topik pembahasan adalah AI Voice Changer.

Bacaan Lainnya

AI Voice Changer adalah salah satu jenis AI atau kecerdasan buatan yang mampu mengubah data-data karakter suara manusia menjadi karakter suara baru yang berbeda sesuai keinginan pengguna.

Pada umumnya, AI ini berfungsi untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia yang berfokus kepada suara. AI jenis ini sedang ramai di media sosial sehingga hal ini yang akan menjadi topik pembahasan. Pembahasan ini juga menarik dan membuat orang-orang mengingat video ini.

Beberapa bulan yang lalu, sekitar awal-pertengahan tahun 2023, ditemukan video di beranda Instagram berisi lagu “Asmalibrasi”. Kita dapat mengetahui bahwa lagu ini merupakan ciptaan atau buatan grup band musik bergenre indie pop, yaitu Soegi Bornean.

Namun, ada yang berbeda dari video tersebut dimana pengisi lagu tersebut bukan pengisi atau penyanyi asli, melainkan mirip suara dari Presiden RI, Bapak Joko Widodo. Video tersebut ramai penontonnya dan banyak yang bertanya-tanya mengenai cara membuat video tersebut.

Setelah mencari tahu, ternyata suara yang dihasilkan adalah berasal dari kerja Artifical Intelligence atau disingkat AI. Setelah ditelusuri juga, ternyata jenis AI yang digunakan adalah AI Voice Changer.

Sumber: Screenshot dari Thumbnail Youtube AM Lirik

Kemudian, ditemukan kembali video dengan konsep yang mirip dengan video yang ditemukan sebelumnya. Contoh videonya adalah seperti lagu “Cupid” dengan cover suara Pak Jokowi, lagu “Komang” dengan cover salah satu penyanyi terkenal, yaitu Ariana Grande, dan masih banyak lagi.

Dari hari ke hari, semakin banyak muncul video-video seperti ini. Tidak hanya di Instagram saja, tetapi juga di platform lain seperti Youtube, Tiktok, FB, dll.

Berdasarkan fenomena tersebut, artinya terjadi peningkatan penggunaan AI Voice Changer karena mulai banyak orang yang menggunakannya. Tentu AI ini tidak hanya ramai di Indonesia saja, tetapi juga ramai dihampir seluruh penjuru dunia.

Semakin ramainya fenomena ini juga membuat semakin banyak aplikasi AI Voice yang bervariasi dengan lebih banyak fitur-fitur yang ditambahkan. Salah satu contohnya adalah Lovo AI.

Aplikasi ini adalah salah satu aplikasi yang paling ramai digunakan. Selain itu banyak aplikasi lain seperti Audiolab, Shyntesys, Play ht, Murf AI, Hitpaw, Fineshare, dan lainnya.

Berdasarkan penggunaannya, AI ini lebih banyak digunakan untuk hiburan kepada orang lain. Hal ini bisa dilihat dari ramainya AI ini di media sosial yang dimana tujuan videonya untuk menghibur banyak orang.

Oleh karena itu, AI Voice Changer dapat memiliki dampak dan potensi besar di dunia hiburan. Mereka memungkinkan pembuat konten untuk menciptakan karakter dengan suara yang unik atau mengubah suara mereka sendiri untuk keperluan kreatif.

Hal ini dapat meningkatkan variasi dalam narasi, memungkinkan eksplorasi karakter yang lebih luas sehingga akan memberikan pengalaman hiburan yang lebih menarik bagi penonton.

Meskipun lebih banyak digunakan di dunia hiburan, tetapi AI ini juga dapat digunakan dalam sehari-hari di berbagai bidang seperti bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, telekomunikasi dan layanan, bidang pertahanan dan keamanan, dll.

AI juga dapat memberikan dampak negatif selain hanya dampak positif yang diberikan. Dampak-dampak negatif tersebut akan menimbulkan tantangan etika, yaitu potensi penyalahgunaan, seperti manipulasi suara untuk tujuan kejahatan atau penipuan.

Perlindungan privasi juga menjadi isu, terutama jika penggunaan Voice Changer melibatkan rekaman suara individu tanpa izin mereka.

Oleh karena itu, Penting untuk memahami dan mengembangkan pedoman etika dan regulasi yang ketat untuk mengurangi risiko tersebut. Hal itu akan membuat kita akan mampu memfilter atau menyaring suatu informasi yang belum tentu kebenarannya sehingga menjadi pribadi yang bermoral dan bertanggung jawab.

Kepribadian tersebut akan menciptakan kondisi yang positif, aman, nyaman dan tenteram dalam kehidupan di dalam maupun di luar media sosial.

Berdasarkan situasi sekarang, tentu banyak spekulasi atau kemungkinan perjalanan AI kedepannya. Kita tahu bahwa penggunaan AI ini sedang ramai-ramainya di era teknologi digital. Teknologi merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia saat ini.

Kita lihat penggunaan AI ini berada dimana-mana untuk keperluan yang bermacam-macam seperti mengerjakan tugas, mengedit video, alat untuk membantu tim medis, analisis data, dan masih banyak lagi.

Salah satunya adalah AI Voice Changer yang sedang ramai juga di media sosial untuk cover lagu dengan karakter suara yang berbeda sesuai keinginan pengguna. Tidak hanya itu, mulai banyak aplikasi AI jenis ini dengan fitur-fitur yang beragam dan setiap aplikasi tersebut akan terus mengembangkan fitur-fiturnya.

Terdapat juga data yang didapatkan dari analisis Tim Jurnalisme Data Harian Kompas yang menemukan bahwa nilai ekonomi yang dihasilkan oleh penerapan kecerdasan artifisial atau AI di Indonesia dapat mencapai Rp 5.299 triliun.

Angka ini adalah hasil peningkatan produktivitas setiap lapangan industri di Indonesia yang dimungkinkan bila menerapkan AI. Jadi, bukan tidak mungkin jika AI ini memiliki potensi yang cukup besar untuk terus digunakan bagi umat manusia.

 

Penulis: Hendra Pasa
Mahasiswa Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI