Menyikapi Covid-19: Sudut Pandang Teologi Jabariyah dan Qodariyah

Pandang Teologi Jabariyah Qodariyah

Pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) telah merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus ini sangat mematikan, sudah banyak korban yang meninggal dunia karena terserang oleh virus ini. Penyebaran virus ini pun sangat cepat dapat menyerang siapa pun baik tua maupun muda.  Hal ini membuat pemerintah Indonesia membuat kebijakan untuk memutus mata rantai virus ini untuk mencegah adanya korban lagi.

Diantaranya yaitu pemerintah Indonesia menghimbau agar masyarakat untuk memakai masker, tidak berkerumun, menjauhi keramaian, ditutupnya tempat-tempat Ibadah seperti dilarang Shalat berjamaah di masjid, tidak ada Shalat Jumat di masjid. Sebagai negara yang mayoritasnya itu umat muslim, ini mendapat respons dan sikap yang beragam. Ada yang tidak takut terhadap virus Covid-19 ini dan ada pula yang takut.  Dalam artikel ini, penulis akan membahas bagaimana masyarakat Indonesia menyikapi wabah Covid-19 jika dilihat dari sudut pandang teologi Islam Jabariyah dan Qodariyah.

Baca Juga: Pengaruh Pola Pikir Jabariyah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bacaan Lainnya

Apabila kita mengamatinya, Masyarakat Islam di Indonesia dalam menyikapi wabah Covid-19 ini sama seperti halnya pemikiran teologi Jabariyah, meskipun mereka tidak kenal dengan paham ini. Dilihat dari segi makna, Jabariyah yang berarti Memaksa. Dalam artian manusia tidak mempunyai kehendak atau kebebasan melakukan sesuatu, semuanya terikat pada kekuasaan mutlak Tuhan.

Apa pun yang dilakukan manusia telah ditentukan oleh Tuhan, karena semuanya telah ditulis di Lauhul Mahfudz. Contoh dalam menyikapinya, masyarakat Indonesia banyak yang tidak takut terinfeksi virus Covid-19, mereka enggan memakai masker, tidak menjaga jarak, dan berkerumun. Mereka yang tidak takut akan terinfeksi virus ini karena mereka menganggap bahwa semuanya telah ditentukan oleh Tuhan dan merupakan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Meskipun tidak mematuhi protokol kesehatan, jika ia ditakdirkan tidak terinfeksi maka tidak akan terinfeksi virus tersebut. Begitu pula sebaliknya meskipun ia sudah mematuhi protokol  kesehatan, jika ia ditakdirkan terinfeksi virus ini maka akan terinfeksi.

Baca Juga: Penerapan Konsep Jabariyah dan Qadariyah dalam Menghadapi Bencana Banjir

Berbeda jika dilihat dari sudut pandang Qadariyah, dilihat dari segi bahasa qadar berarti ketetapan, hukum ketentuan, ukuran dan kekuatan. Dalam pengertian lain adalah ketergantungan perbuatan hamba pada kekuatannya sendiri. Teologi Qadariyah memandang bahwa segala sesuatu dan perbuatan manusia merupakan takdir tuhan, tetapi manusia dapat ikut berkontribusi terhadap segala sesuatu dan perbuatan tersebut karena manusia ada kasb (usaha manusia) didalamnya.

Terkait dengan Covid-19, teologi ini telah mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam menyikapinya. Bisa kita lihat bahwa masyarakat Indonesia meyakini bahwa virus ini merupakan takdir dari Allah SWT. meskipun begitu, manusia bisa mencegahnya dengan melakukan upaya-upaya untuk mencegahnya. Seperti contohnya untuk pencegahan agar tidak terinfeksi virus Covid-19,  masyarakat Indonesia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, diantaranya menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, tidak berkerumun, dan pemberian vaksin.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dalam menyikapi virus Covid-19 ada yang berpandangan Jabariyah dan ada pula yang berpandangan Qadariyah. Orang yang berpandangan Jabariyah, mereka cenderung pasrah dalam takdir yang telah ditentukan Allah SWT.

Baca Juga: Ragam Aliran Ilmu Kalam dalam Sudut Pandang Pelaku Dosa Besar

Sebab bagi mereka manusia tidak mempunyai peran dalam ketentuan Allah SWT., semua telah ditentukan Allah SWT. Namun sebaliknya, berbeda dengan pandangan Qadariyah yang justru meyakini bahwa manusia dapat mengubah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan usaha yang dilakukannya. Ini berarti manusia dapat berkuasa atas takdirnya.

Intan Fortuna
Mahasiswa PGMI IAIN Pekalongan

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI