Metformin: Obat Diabetes yang Aman pada Masa Kehamilan

Metformin Obat DIabetes Kehamilan

“Mengapa saya mengonsumsi metformin yang biasa digunakan untuk  obat diabetes melitus pada saat saya hamil?”

“Apa itu diabetes pada masa kehamilan?”

“Apakah obat metformin aman untuk kehamilan saya?”

Bacaan Lainnya

Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan ibu hamil yang didiagnosa diabetes pada masa kehamilannya. Kecemasan terhadap kehamilannya membuat mereka sering kali ingin mengetahui lebih dalam mengenai hal tersebut. Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh mengenai apa itu diabetes pada masa kehamilan dan obat apa yang biasa diberikan oleh dokter pada kasus tersebut.

Diabetes melitus (kencing manis) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Kriteria kadar gula darah yang normal adalah di bawah 100mg/dL sedangkan bagi penderita diabetes, kadar gula darahnya adalah 126mg/dL atau lebih.

Dalam hal ini, diabetes dapat juga terjadi pada wanita hamil. Kapan wanita hamil dikatakan mengalami diabetes dalam kehamilannya?. Kondisi seperti ini dapat terjadi di usia kehamilan berapa pun namun pada umumnya berlangsung di minggu ke-24 sampai ke-28 kehamilan atau trimester kehamilan.

Baca Juga: Penggunaan Bahan Kimia yang Benar

Diabetes terdapat berbagai macam jenis yaitu diabetes tipe 1, 2, 3 dan diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi pada ibu hamil walaupun tidak memiliki riwayat diabetes. Diabetes gestasional disebabkan karena adanya perubahan hormon pada saat kehamilan.

Pada masa kehamilan, plasenta akan memproduksi banyak hormon seperti estrogen dan HPL (human placental lactogen). Kedua hormon tersebut termasuk hormon yang membuat tubuh kebal terhadap insulin (hormon yang menurunkan kadar gula darah) sehingga kadar gula dalam darah menjadi meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional.

Terapi awal pada wanita hamil dengan kondisi diabetes gestasional yang direkomendasikan adalah metformin dan acarbose dibandingkan dengan obat antidiabetes lainnya seperti glibenclamide dan tolbutamid. Kedua obat rekomendasi tersebut juga menjadi pilihan terapi paling aman untuk diabetes gestasional.

Salah satu obat antidiabetes yang paling banyak digunakan pada kehamilan  adalah metformin. Seorang ibu hamil dengan permasalahan PCOS (polycystic ovary syndrome) seringkali dianjurkan dokter untuk mengonsumsi metformin sehingga fungsi insulin dapat normal kembali. Obat metformin diinformasikan dapat melancarkan ovulasi, membantu mencapai berat badan ideal, serta mengurangi risiko keguguran.

Baca Juga: Mengapa Harus Memperhatikan Keselamatan Bekerja dalam Laboratorium Medis?

Metformin yang diberikan pada wanita hamil tidak mengakibatkan risiko cacat lahir atau komplikasi pada janin dalam kandungan . Metformin merupakan salah  satu terapi diabetes golongan biguanida  yang sudah digunakan sejak dekade terakhir sebagai antidiabetes dan juga mencegah terjadinya kelahiran prematur.

Mekanisme penurunan kadar gula darah biguanida yaitu bekerja dengan mengurangi proses glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari senyawa non-karbohidrat) dan meningkatkan sensitivitas insulin terhadap glukosa. Efek ini meningkatkan kepekaan reseptor insulin, sehingga absorbsi glukosa di jaringan perifer meningkat dan menghambat glukoneogenesis dalam hati dan meningkatkan penyerapan glukosa di jaringan perifer.   

Pengembangan dari uji perbandingan untuk diabetes ringan sampai sedang pada kehamilan menunjukkan bahwa biguanida paling sering diresepkan dan tidak menunjukkan adanya efek yang merugikan  pada janin maupun bayi yang baru lahir.

Pertanyaan yang sering dilontarkan adalah “Apakah metformin aman untuk kehamilan saya?”. Berdasarkan klasifikasi keamanan obat berdasarkan FDA (Food and Drug Administration), metformin termasuk kategori label B yang mana masih belum ada pelaporan ataupun penelitian secara spesifik mengenai efek terpatogenik (cacat janin) pada penggunaan metformin selama kehamilan, namun rekomendasi penggunaannya diberikan karena dianggap keuntungan  penggunaannya pada kehamilan  lebih banyak dibanding potensi efek terhadap janin.

Baca Juga: Penularan Penyakit melalui Makanan (Foodborne Disease)

Daftar Pustaka

Siera A L, Wahyuni. 2018. “Nifedipin sebagai Salah Satu Terapi Hipertensi pada Kehamilan”, http://hisfarsidiy.org/nifedipin-sebagai-salah-satu-terapi-hipertensi-pada-kehamilan-2/, diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 00.01

Willy, Tjin. 2019. “Diabetes Gestasional”, https://www.alodokter.com/diabetes-gestasional, diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 00.08

Pawitri, Anandika. 2019. “Obat Metformin untuk Ibu Hamil Atasi Diabetes dan PSOC, Apakah Aman?”, https://www.sehatq.com/artikel/obat-metformin-untuk-diabetes-dan-pcos-aman-dikonsumsi-ibu-hamil, diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 00.12

Basfiansa, Amadeo Drian. 2018. Obat Diabetes Yang Aman Untuk Ibu Hamil”, https://www.alodokter.com/komunitas/topic/obat-dm-mana-yg-aman-untuk-ibu-hamil, diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 00.15

Maria Steffi Noviana
Mahasiswa Universitas Binawan

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI