Mungkinkah Akuntan dapat Punah Karena AI?

Teknologi
Ilustrasi Artificial Intelligence (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Profesi Akuntan akhir-akhir ini digoncangkan dengan berita kemunculan AI. Salah satu produk dari kemajuan teknologi tersebut sempat dikabarkan dapat memusnahkan profesi akuntan.

Bagaimana tidak? Teknologi berbasis komputer tersebut diklaim dapat menyelesaikan proses akuntansi secara utuh serta mengurangi resiko terjadinya human error.

Oleh karena itulah banyak perusahaan menerapkan AI dalam mengelola keuangan pada bisnis mereka. Namun apakah benar AI akan benar-benar mengambil alih profesi Akuntan sepenuhnya?

Bacaan Lainnya

Memang benar sekarang telah banyak program teknologi seperti AI yang dapat menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan.

Contoh nyatanya, selain excel terdapat perangkat lunak akuntansi yakni MYOB dan Accurate, lebih canggih lagi sekarang terdapat AI dan Analisis Big Data.

Beberapa contoh tadi hanya segelintir perangkat yang kita tahu, dimana sebenarnya masih banyak lagi perangkat yang dapat memudahkan kita mengelola siklus akuntansi.

Namun tetap saja tidak mungkin kita dapat menggunakan perangkat lunak tanpa menggunakan dasar ilmu akuntansi.

Suatu bahan mentah berupa data asli yang diproses menjadi produk berupa laporan, pasti memerlukan ilmu akuntansi untuk menganalisis data sebagai dasar mengambil kebijakan.

Teknologi informasi seperti AI memang memudahkan dan meminimalisir beberapa pekerjaan akuntan.

Jadi dengan adanya AI tersebut kemungkinan perusahaan akan mengurangi jumlah akuntan sebagai jasa keuangan yang mereka pakai untuk mengurangi biaya operasional, serta menggantikan beberapa pekerjaan tersebut menggunakan AI.

Hal seperti itulah yang mengakibatkan banyak terjadi PHK di bebrapa perusahaan karena penggunaan AI.

Apalagi sekarang merupakan era Society 5.0 dimana kemajuan teknologi yang dibarengi kemajuan ekonomi melalui sistem yang terintegrasi antara dunia maya dengan dunia fisik, sehingga mengakibatkan banyak perkembangan baru dalam teknologi.

Dengan begitu apabila seorang akuntan bersifat pasif dan tidak mengasah keterampilan yang mereka miliki, maka tidak heran apabila nanti profesi akuntan benar-benar akan tergantikan oleh AI.

Oleh karena itu, selain memiliki ilmu dasar akuntansi, seorang akuntan perlu melatih soft skill berupa komunikasi dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Seorang akuntan perlu melatih skill komunikasi mereka agar dapat mengkomunikasikan data yang mereka miliki kepada orang lain sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

Contohnya seorang akuntan yang bekerja di bagian finance harus dapat mengkomunikasikan informasi kepada manajer serta bagian yang berkepentingan mengenai keadaan keuangan mereka.

Selain komunikasi, skill untuk cepat beradaptasi juga tidak kalah penting. Akuntan perlu dengan cepat mempelajari kemajuan teknologi agar dapat memudahkan pekerjaannya, serta untuk mengurangi resiko kehilangan pekerjaan di era kemajuan teknologi yang pesat ini.

Penulis: Laela Nur Rahma
Mahasiswa S1 Akuntansi, Universitas Tidar

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI