Pancasila dan Kearifan Lokal: Membangun Identitas Bangsa

Pancasila dan Kearifan Lokal
Ilustrasi Pancasila dan Kearifan Lokal (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Integrasi Pancasila dengan kearifan lokal menjadi sorotan utama dalam upaya membangun identitas bangsa yang kuat dan beragam.

Kombinasi antara prinsip dasar Pancasila dengan nilai-nilai lokal diharapkan dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk menyatukan Indonesia dalam perbedaan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, telah memainkan peran kunci dalam merumuskan identitas bangsa.

Dengan kelima silanya yang mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Pancasila diharapkan dapat menetapkan landasan yang kuat untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Pancasila dan kearifan lokal saling melengkapi dalam membentuk identitas nasional Indonesia yang kaya dan beragam.

Pancasila, sebagai dasar negara, mengakar dalam nilai-nilai universal yang mencakup persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. Sebagai kontrast, kearifan lokal mencerminkan keunikan budaya setiap daerah, mencakup adat istiadat, tradisi, dan bahasa yang menjadi identitas masyarakat lokal.

Integrasi antara Pancasila dan kearifan lokal bukanlah upaya untuk menyamakan, melainkan untuk menciptakan sinergi yang harmonis.

Sebagai contoh, dalam suatu desa di Bali, nilai-nilai gotong royong dalam adat istiadat setempat menyatu dengan prinsip Pancasila tentang persatuan, menciptakan kehidupan masyarakat yang seimbang antara nilai-nilai universal dan lokal.

Namun, perjalanan menuju integrasi ini tidak selalu mulus. Tantangan muncul dalam bentuk perbedaan interpretasi nilai-nilai, ketidaksetaraan dalam penerapan, dan resistensi terhadap perubahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan pemahaman dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah melalui peran pendidikan.

Pendidikan memegang peran sentral dalam proses ini. Melalui kurikulum yang memasukkan nilai-nilai Pancasila dan mendukung pemahaman terhadap kearifan lokal, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membentuk identitas bangsa.

Pembelajaran yang melibatkan mereka dalam nilai-nilai tradisional sekaligus mendorong pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip Pancasila menjadi langkah strategis dalam membangun identitas yang dinamis.

Melalui integrasi Pancasila dan kearifan lokal, Indonesia terus membangun identitas yang dinamis dan kuat. Indonesia mampu membangun identitas bangsa yang unik dan bersatu dalam perbedaan.

Identitas ini mencerminkan semangat keberagaman dan persatuan, menjadi sumber kekayaan dan kekuatan bagi bangsa yang terus melangkah maju dalam kompleksitas dunia modern.

Dengan kesadaran akan kekayaan budaya dan semangat persatuan, bangsa ini melangkah ke depan sebagai entitas yang unik dalam keberagaman, tetapi tetap bersatu dalam semangat nasionalisme yang kuat.

Penulis: Unaisah Annufaisah Nuh Siregar
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI