Di masa pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai dampak di segala bidang. Terutama di bidang ekonomi, yang mana tengah mengalami kemerosotan dan dampaknya dirasakan oleh para pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Padahal UMKM ini berperan penting sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja.
Namun karena pandemi Covid-19, banyak pelaku UMKM mengalami kerugian bahkan ada yang sampai gulung tikar akibat pandemi ini. Namun, diantaranya ada yang masih berjuang, pantang menyerah demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dampak ini juga dirasakan oleh bapak Gunawan, pedagang buah yang berasal dari Prambanan. Bapak Gunawan ini telah menjalankan usaha jualan buah sudah hampir setahun. Ya, dia membuka usaha ini ketika Covid-19 sedang marak di Indonesia.
Baca Juga: Pelaku Usaha di Kawasan Wisata Berhenti Total Akibat PPKM
Namun, dia dengan keyakinannya tetap mencoba menjalankan usaha ini. Adapun alasan dia memutuskan untuk membuka usaha ini, “Karena di luar kerjanya kalau ikut orang itu susah, jadi lebih baik memiliki usaha sendiri sembari memajukan diri sendiri,” ujarnya. Dengan dibantu istrinya, dia menjalankan usaha ini.
Awalnya, dia menjualkan dagangannya hanya di tetangga sekitar dan juga keliling desa-desa menggunakan mobil pick-up-nya untuk ditawarkan ke warga desa. Selain itu, dia juga melakukan promosi di media sosial seperti Whatsapp dan Facebook untuk mencakup pelanggan yang lebih luas.
Kegiatan promosi yang ini sangat cocok dilakukan di masa-masa pandemi sekarang ini. Karena di masa pandemi ini kebanyakan warga enggan untuk keluar rumah. Selain itu, juga karena mematuhi aturan pemerintah untuk menghindari kerumunan.
Di awal, usahanya berjalan lancar banyak yang membeli buah-buahannya. Namun seiring berjalannya waktu, penjualannya menurun karena para pembeli yang sudah bosan dengan buah-buahan yang ada.
Selain itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga menjadi faktor penyebabnya. Hal ini pun otomatis juga menurunkan pendapatan bapak Gunawan. Pada akhirnya dia tidak lagi melakukan promosi dengan berkeliling menggunakan mobil pick– up–nya.
Baca Juga: 6 Ide Usaha Mahasiswa Minim Modal
Karena dia juga perlu memperhitungkan pengeluaran untuk bahan bakarnya. Pendapatannya turun, maka dia harus pandai-pandai mengatur keuangannya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan untuk keluarganya.
Hingga akhirnya dia membangun sebuah warung kecil di dekat jalan raya ploso yang berada di ujung utara desa tempat dia tinggal. Tujuannya adalah sebagai tempat permanen untuk dia berjualan.
Pemilihan tempat yang dilakukannya sangat strategis dan menguntungkan, karena dekat dengan jalan raya banyak orang berlalu lalang di sana yang mungkin akan menyempatkan diri mampir untuk membeli buah jualannya.
Meskipun pendapatan menurun, tidak membuat bapak Gunawan menyerah begitu saja. Justru semakin membuat dirinya semangat dalam berbisnis. Melihat ada peluang di tempatnya berjualan, akhirnya dia pun mencoba menambah usaha berjualan kelapa muda dan es degan (es kelapa muda).
Adapun alasan dia memilih untuk mencoba menjual kelapa muda, “Karena sekarang ini kelapa muda lagi musimnya, banyak orang yang mengonsumsi jenis kelapa muda,” jelasnya.
Dengan bermodal sekitar satu juta rupiah, bapak Gunawan memulai usaha tersebut. Jadi, di warungnya saat ini dia tidak hanya menjual buah-buahan saja, tapi juga kelapa muda serta es kelapa muda.
Baca Juga: Imbas Covid-19 terhadap Perusahaan Multinasional dalam Ekonomi Global
Hasilnya pun sangat baik, banyak orang membeli kelapa mudanya dan es kelapa mudanya, karena kalau dilihat dari segi manfaat pun kelapa muda memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Apalagi di era pandemi seperti ini, bagus untuk kekebalan tubuh. Adapun kelapa muda yang digemari pelanggannya yaitu kelapa muda serat merah (walong), banyak pelanggannya yang mencari kelapa muda ini.
Usahanya berjalan dengan baik, hal itu pun otomatis membuat pendapatan bapak Gunawan meningkat. Walaupun tidak seberapa, tapi cukuplah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menambah modal.
Dengan keyakinan dan tekadnya membuktikan bahwa meskipun sedang pandemi Covid-19 tidak membuatnya menyerah untuk tetap berbisnis. Justru jadikan hal itu sebagai tantangan menuju kesuksesan. Dalam situasi apa pun pasti ada peluang untuk berusaha dan sukses.
Nurilen Wuri Santoso
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi
Dosen Pengampu: Putri Dwi Cahyani, SE.,M.M
Editor: Diana Pratiwi
