Pembaharuan Pemikiran Islam Harun Nasution dan Relevansinya untuk Dunia Islam

Pemikiran Islam Harun Nasution
Sumber: pixabay.com

Harun Nasution adalah seorang intelektual Muslim Indonesia yang dikenal karena pemikian dan kontribusinya dalam pembaharui Pemikiran Islam. Harun Nasution lahir pada tahun 1919 di Sumatera, ia tumbuh dilingkungan keluarga yang religius dan memiliki minat yang yang tinggi untuk mempelajari dan memahami ajaran Islam.

Harun Nasution pada awalnya dipengaruhi oleh pemikiran tradisional dan konservatif dalam islam. Namun ketika ia mulai mengekplorasi pemikiran modern dan ilmu pengetahuan, ia menyadari perlunya pembahruan pemikiran Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh umat Islam.

Ia juga memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Harun Nasution memperoleh gelar sarjana dalam bidang Filsafat dari Universitas Indonesia dan melanjutkan pasca sarjana di Al-Azhar di Kairo Mesir.

Bacaan Lainnya

Setelah kembali ke Indonesia id menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin Universitas Indonesia, ia aktif juga dalam kegiatan akademik maupun intelektual. Pemikiran Harun Nasution dalam pembaharuan Pemikiran Islam didasarkan pada prinsip-prinsip kesederhanaan, keterbukaan dan toleransi.

Ia menekankan pentingnya memahami ajaran Islam dalam kontek zaman dan memperhatikan perubahan sosial politik, dan ekonomi yang terjadi dimasyarakat. Harun Nasution juga mengadvokasi pendekatan Ilmiah dalam memahami dan mengajarkan Islam, serta menghargai perbedaan pendapat dan keragaman dalam umat Muslim.

Harun Nasution memiliki beberapa karya intelektual diantaran adalah : Teologi Islam aliran-aliran sejarah analisis perbandingan (1977), Falsafat Agama (1973), Falsafat dan Mistisisme Dalam Islam (1973), Islam Ditinjau Dari Beberapa Aspek (1974), teologi Islam (1977), Pembaharuan Dalam Islam (1975), Muhammad Abduh dan Teologi Rasional Mu’tazilah (1978), Akal dan Wahyu Dalam Islam (1982), dan Islam Rasional (1995).

 

Pemikiran Harun Nasution 

Pemikiran Harun Nasution memberikan kontribusi penting dalam merespons perubahan zaman konteks sosial terhadap pemahaman islam. Ia menginginkan perubahan mental umat, dari pemikiran tradisional konservatif menjadi pemikiran modern dengan cara menganti paham Asy’ariyah yang mendominasi di kalangan umat islam.

Harun Nasution menawarkan pemahaman teologi rasional yang ada di paham Muta’zilah yang berpandangan manusia adalah makhluk yang rasional. Berikutnya kita akan menjelejahi pemikiran Harun Nasution kebutuhan pemahaman konstektual dalam memandang ajaran Islam.

Pemahaman Islam yang Kontekstual

Harun Nasution mempromosikan pendekatan pemahaman Islam yang kontekstual. Pendekatannya menekankan pentingnya mengakui perubahan zaman dan konteks sosial dalam meresapi serta memahami ajaran agama.

Menurut ia kontekstualitas adalah kunci untuk menjembatani antara nilai-nilai Islam dengan realitas yang kontenporer, yang memungkinkan umat Islam untuk menjelankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dengan relevansi yang lebih besar.

Penolakan terhadap Dogmatis

Harun Nasution menegaskan penolakannya terhadap pendekatan dogmatis dalam interpretasi Islam. Beliau lebih cenderung mengedepankan pemikiran kritis dan rasionalitas sebagai landasan utama dalam memahami ajaran agama.

Pandangannya yang progresif membuka ruang bagi pengembangan pemahaman Islam yang lebih inklusif dan terbuka terhadap perbedaan interpretasi.

Harun Nasution mendorong umat Islam untuk merangkul kebebasan berpikir dan mengeksplorasi dimensi intelektual dalam menafsirkan ajaran agama, menjadikan pemikirannya sebagai suatu pijakan penting dalam wacana keislaman yang berkelanjutan.

Pentingnya Ijtihad

Umat Islam perlu menekankan pada signifiasi ijtihad sebagai suatu usaha pemikiran dan penelitian yang proaktif dalam mengali pemahaman mendalam terhadap ajaran islam.

Menurut ia ijtihad merupakan sarana yang vital untuk menyesuaikan prinsip-prinsip keagamaan dengan perubahan zaman, menggugah kreativitas intelektual, dan mendorong pengembangan pemikiran yang relevan dengan konteks sosial dan kebutuhan masyarakat.

Harun Nasution memandang ijtihad sebagai jalan untuk menjawab tuntutan kontemporer, menciptakan harmoni antara keyakinan agama dan kemajuan ilmu pengetahuan, serta mempromosikan kerangka berpikir yang inklusif dan progresif.

 

Dampak dan Relevansinya 

Pembaharuan Islam

Harun Nasution memberikan kontribusi signifikan dalam pemikiran Islam di Indonesia dan global. Pemikirannya tidak hanya membuka ruang diskusi, tetapi juga mendorong pemikiran yang lebih kritis dalam memahami ajaran Islam.

Dengan pendekatannya yang inklusif dan toleran, Nasution memperjuangkan pengembangan pemikiran yang mengakomodasi beragam perspektif. Selain itu, ia mengajak umat Islam untuk memahami dan menghadapi tantangan modernitas dengan bijak, sehingga Islam dapat tetap relevan dalam perkembangan zaman.

Pengaruh terhadap Pendidikan Islam

Fokusnya pada pentingnya pendidikan yang berkualitas dan ilmiah membawa perubahan dalam cara kita memahami ajaran Islam. Nasution mengajarkan pendekatan pemahaman yang lebih terbuka dan kritis terhadap sumber-sumber Islam, merangsang pemikiran analitis dalam komunitas pendidikan.

Selain itu, dorongan Nasution untuk pengembangan kurikulum yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan zaman menciptakan landasan pendidikan yang responsif terhadap perubahan kontemporer, memastikan relevansi dan daya saing pendidikan Islam di era modern.

Hubungan antar Agama

Pemikirannya menciptakan landasan kokoh bagi dialog antaragama dengan memperjuangkan pemahaman yang inklusif dan toleran. Melalui upayanya, ia mendorong kerjasama antarumat beragama untuk membangun masyarakat yang harmonis, di mana saling menghormati adalah nilai kunci.

Harun Nasution juga berperan dalam menjembatani pemahaman antara Islam dan agama-agama lain dengan mengadakan dialog dan diskusi terbuka. Dengan ini, ia membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang Islam di kalangan non-Muslim, menciptakan ruang bagi toleransi dan saling pengertian.

Pengaruh terhadap Dunia Internasional

Sebagai salah satu pemikir Muslim terkemuka di dunia, karya-karya Narun Nasution telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi bahan kajian di berbagai negara.

Kontribusinya tidak hanya menciptakan keberagaman bahasa, tetapi juga memperdalam pemahaman Islam, memperkuat hubungan, dan memfasilitasi pertukaran pemikiran antara umat Islam di Indonesia dengan komunitas Muslim di negara-negara lain.

Harun Nasution bukan hanya seorang cendekiawan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi pemikir Muslim di seluruh dunia, membentuk wawasan dan memberikan landasan bagi perkembangan pemikiran Islam kontemporer.

 

Pembaharuan pemikiran Islam yang dilakukan oleh Harun Nasution memiliki beberapa kesimpulan penting. Pertama, pemikiran Islam yang dinamis dan terbuka terhadap perubahan adalah penting untuk menghadapi tantangan zaman modern. Harun Nasution mendorong umat Islam untuk terus berpikir kritis dan mengembangkan pemahaman mereka tentang agama.

Kedua, pemikiran Islam yang inklusif dan toleran merupakan landasan penting dalam membangun harmoni antarumat beragama. Harun Nasution menekankan pentingnya menghormati perbedaan dan membangun dialog yang saling menghargai dengan pemeluk agama lain.

Ketiga, pemikiran Islam yang berbasis pada akal sehat dan ilmu pengetahuan adalah kunci untuk menghadapi tantangan intelektual. Harun Nasution menekankan pentingnya memadukan akal dan wahyu dalam memahami ajaran Islam.

Kesimpulan ini menunjukkan bahwa pemikiran Islam yang diusulkan oleh Harun Nasution memiliki relevansi yang kuat dalam konteks zaman modern. Pemikiran ini dapat menjadi landasan untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan berpikiran maju.

 

Penulis: Agung Permana
Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung

 

Daftar Pustka

Arifin, Muhammad. Teologi Rasional Perspektif Pemikiran Harun Nasution. Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI) Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, 2021.

Munir, Muammar. “Nurcholish Madjid dan Harun Nasution serta Pengaruh Pemikiran Filsafatnya.” PETITA 2 (2017): 60.

Rahman, Moh Afifur. Pembaharuan pendidikan menurut pemikiran harun nasution.” AHSANA MEDIA: Jurnal Pemikiran, Pendidikan Dan Penelitian Ke-Islaman 6.1 (2020): 1-10.

Nasution, Harun. Islam rasional: Gagasan dan pemikiran. Mizan, 1995.

 

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI