Pemberdayaan Sosial Media sebagai Tempat Penghasilan

sosial media

Di era modern yang sangat maju ini, telah terjadi banyak sekali perubahan dalam kehidupan. Khususnya dalam penggunaan sosial media.

Media sosial yang pada hakikatnya berfungsi sebagai media komunikasi dan interaksi, sekarang mempunyai fungsi dan peruntukan lain yaitu sebagai penghasil uang. Pengaruh teknologi dalam sosial media memberi banyak peluang bagi banyak orang.

Media sosial bisa digunakan sebagai tempat promosi bisnis atau bahkan sebagai penghasil uang itu sendiri. Media sosial bisa sangat membantu jika dimanfaatkan dengan baik. Terlebih dalam masa sekarang, hampir semua orang menghabiskan waktunya dengan bermain sosial media.

Bacaan Lainnya

Tentu akan semakin “menguntungkan” jika kita bisa bermain sosial media sekaligus memanfaatkannya sebagai media penghasilan. Jika kita melihat dari sudut pandang bisnis, penggunaan sosial media dapat menjadi “loncatan” yang besar bagi bisnis seseorang jika dimanfaatkan dengan baik.

Pemilik bisnis dapat melakukan promosi yang unik, atau strategi promosi yang berbeda lewat sosial media. Jika promosi yang dilakukan tepat, maka bisnis bisa menjadi sangat berkembang.

Saat ini hampir seluruh lapisan masyarakat telah memanfaatkan sosial media. Mulai dari artis, musisi, pembisnis, influencer bahkan masyarakat pada umumnya.

Sebagai contoh musisi, musisi yang mampu memanfaatkan sosial media akan mendapatkan ekposur tambahan yang berpengaruh terhadap karirnya. Bahkan tak jarang musisi juga mampu mendapatkan uang dari endorsement sosial media.

Di era modern ini banyak sosial media yang mulai menyediakan fitur penghasilan bagi penggunanya. Seperti TikTok, Youtube, Instagram dan sebagainya. Sudah banyak sekali orang yang memanfaatkan dan memaksimalkan fitur ini.

Berikut adalah contoh sosial media yang telah menyediakan fitur penghasilan.

1. Youtube

Youtube adalah media sosial penghasil uang paling popular dikalangan masyarakat. Youtube bisa menghasilkan uang dari video yang diupload oleh kreator.

Uang yang dihasilkan di Youtube biasa disebut dengan istilah adsense. Untuk mendapatkan penghasilan dari Youtube kreator harus memenuhi beberapa syarat tertentu seperti, jumlah pelanggan yang mencapai minimal 1000, jam tayang yang mencapai 4000 jam selama 12 bulan terakhir dan konten yang sesuai dengan pedoman Youtube.

Nantinya, jika kreator sudah memenuhi syarat diatas, kreator dianggap layak untuk dimonetisasi oleh Youtube. Penghasilan yang diperoleh kreator sendiri didapatkan dari iklan yang terpasang di videonya. Seiring berkembangnya saluran kreator, tentu akan terjadi peningkatan penghasilan juga.

2. TikTok

TikTok adalah salah satu media sosial yang popular juga dikalangan masyarakat. Hampir semua orang menggunakan sosial media ini.

Konsep yang unik mampu menarik orang-orang untuk memainkan sosial media TikTok. Sistem penghasilan TikTok sendiri lumayan berbeda dengan Youtube.

TikTok memberi penghasilan kepada kreator secara tidak langsung, penghasilan ini sendiri bisa didapatkan kreator dari komisi penjualan produk dan penukaran gift siaran langsung.

Selain kreator, orang yang mempunyai bisnis juga bisa mempromosikan jualannya di platform Tiktok. Penjual bisa melakukan promosi lewat siaran langsung dan mengajak Kerjasama kreator TikTok.

Hasil dari kerja sama inilah yang menjadi penghasilan kreator, atau biasa disebut komisi. TikTok sendiri juga memiliki persyaratan yang perlu dipenuhi oleh pengguna, agar bisa mendapatkan penghasilan. Seperti minimal jumlah pengikut.

3. Instagram

Instagram adalah media sosial paling umum, dan paling sering digunakan oleh masyarakat, terutama generasi milenial.

Konsep Instagram sendiri adalah, media tempat orang-orang mempublikasikan momennya secara cepat. Orang-orang dapat memposting foto dan video di akun mereka.

Pengguna juga dapat melihat apa yang diposting pengguna lain. Selain fungsi tersebut, Instagram juga bisa digunakan sebagai media penghasilan bagi sebagian orang.

Pengguna bisa mempromosikan, dan membuka lapak jualannya di platfrom ini. Instagram sendiri tidak memberikan penghasilan secara langsung, untuk penggunanya. Pengguna murni mendapatkan penghasilan dari pembeli produk/jasa mereka.

Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan teknologi yang tepat dapat membawa hal baik. Siapa yang menyangka, hanya dengan bermain gadget bisa mendatangkan uang?

Tentu kesempatan tersebut juga harus dibarengi dengan usaha. Uang masih tidak bisa datang dengan sendirinya hanya karena sosial media memfasilitasi itu.

Perkembangan zaman benar-benar sangat merubah cara hidup manusia. Di luar dari banyaknya hal positif yang ada dari perkembangan teknologi, tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal negatif.

Sebagai pengguna dan warga digital, kita semua dituntut agar bisa bijak dalam memposting, menerima informasi dan berkomentar. Jangan sampai kita menjadi lupa mengontrol diri kita di dunia digital.

Pada akhirnya, semua kembali ke sebagaimana kreatif dan seberapa cerdas kita dalam membaca peluang dan pasar.

Akan sangat bagus jika kita mempunyai ide dan kreatifitas yang tinggi. Semakin kreatif kita, tentu akan mempengaruhi ketertarikan publik terhadap konten kita. Jadilah pengguna sosial media yang kreatif namun tidak melupakan norma-norma yang berlaku di publik.

Penulis: Dionisius Yosa Alferno
Mahasiswa Jurusan Mass Communication Binus University

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI