Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan Fungsional Bahu Kiri akibat Frozen Shoulder

Fisioterapi Gangguan Frozen Shoulder

Sendi bahu merupakan satu persendian yang mempunyai pergerakan yang luas berbagai arah sehingga memungkinkan terjadinya gangguan pada bahu. Gangguan aktivitas fungsional bahu bersifat krepitasi yang diawali rasa nyeri yang timbul saat melakukan gerakan aktif maupun pasif.

Frozen ditinjau dari bahasa adalah kaku sedangkan shoulder adalah bahu, jadi frozen shoulder dapat diartikan bahu kaku. Menurut istilah frozen shoulder merupakan gejala untuk semua gerakan gangguan sendi bahu yang menimbulkan rasa nyeri dan keterbatasan gerak.

Frozen shoulder sering dijumpai di tempat praktik baik itu di rumah maupun di klinik dimana kondisi seperti ini sangat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari penderita yang mengalami frozen shoulder biasanya menganggap kondisi ini hanya dengan meminum obat penurun nyeri tanpa latihan yang khusus tapi jika dibiarkan terus menerus kondisi seperti ini dapat mengakibatkan hal yang lebih parah.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pentingnya Fisioterapis dalam Kondisi Pasien di Kesehatan Seluruh Dunia

Shoulder merupakan sendi yang paling kompleks pada tubuh manusia karena memiliki 5 sendi yang saling terpisah. Dimana sendi ini sangat menunjang untuk gerakan di shoulder. Shoulder kompleks terdiri atas 3 sendi sinovial dan 2 sendi non–sinovial. 2 sendi sinovial adalah:

  • Sternoclavicular joint;
  • Acromioclavicular joint; dan
  • Glenohumeral joint.

(WordPress, 2014).

Sedangkan 2 sendi non–sinovial yaitu

  • Supra-humeral (coracoclavicular) joint; dan
  • Scapulothoracic joint.

Ini merupakan sendi ball and socket yang sangat dangkal cavitas glenoidalis .besarnya mobilitas sendi ini merugikan stabilitas ,oleh karna itu tidak mengherankan banyak masalah timbul di sendi ini.

Glenohumeral joint merupakan sendi yang paling mobile karena menghasilkan gerakan dengan 3 DKG (flexi–ekstensi, abduksi-adduksi, exorotasi-endorotasi) dan sirkumdaksi struktur shoulder tulang yang terpenting adalah

  • Scapula;
  • Clavicula;
  • Humerus acromion; dan
  • Coracoideus.

Ada 4 tendon otot yang memperkuat kapsul sendi yaitu: subscapularis, supraspinatus, infrapinatus, dan teres minor dikenal dengan rotator cuff dan juga dibantu oleh tendon caput longum biceps brachii.

Adapun otot utama yang memperkuat sendi shoulder ini adalah :

  • Suprasspinatus;
  • Infrasspainatus;
  • Teres minor; dan
  • Subscapularis.

Keempat otot di atas sering juga di sebut otot rotator cuff dimana otot inilah yang sangat menjaga stabilitas sendi ini.

Baca Juga: Penanganan Kaki Rata dalam Fisioterapi

Secara pasti Frozen Shoulder belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Namun ada beberapa pendapat yang menyatakan keadaan ini terjadi akibat kelanjutan dan beberapa lesi pada bahu misalnya, karena rotator cuff syndrom berupa timbulnya peradangan sekitar kapsul sendi pada akhirnya mengakibatkan reaksi fibrous.

Gangguan Rotator Cuff dapat berupa tendinitis supraspinatus, tendinitis bicipitalis, bursitis, rupture rotator cuff. Selain itu bisa juga terjadi karena gangguan otot-otot yang lain yang berada disekitarnya seperti M. Deltoideus, M. Biceps Brchii, M. Triceps. (wordpress,2014)

  1. Bursitis: Umumnya bursitis merupakan akibat trauma, degenerative, deposit kalsium dari rotator cuff, bursa sub acroimion yang paling sering terkena kemudian sub deltoidea. Pada gerakan aktif abduksi terbatas, di daerah tersebut dijumpai nyeri tekan.
  2. Atrophy otot dan kelemahan pada M. Deltoidea, supraspinatus atau infraspinatus. Keadaan kronis pada bahu yang berulang dari 4 atau 2-3 minggu ke atas menyebabkan otot tidak bisa digunakan secara aktif. Akibat nyeri, spasme dan frozen, otot cenderung tidak digunakan akibatnya sifat fisiologisnya menurun.
  3. Kaku/keterbatasan gerak pada tahap regenerasi (4 hari – 8 minggu) tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka nosisensorik tetap meninggi (proses radang terus berlanjut) pada penderita akan sulit bergerak karena nyeri bahu. Jaringan parut yang dihasilkan tidak maksimal terulur.
  4. Nyeri bahu/pain Proses peradangan yang berlanjut bisa diakibatkan proses regenerasi jaringan tidak jalan. Nosisensorik tetap peka dengan NAR rendah. Keadaan ini menyebabkan setiap pergerakan dibahu menimbulkan rasa sakit/nyeri gerak. Nyeri akan tetap berulang jika gerakan dipaksa sehingga terjadi “fraktur traumatic berulang.”

Inti dari artikel ini: frozen shoulder adalah bahu kaku yang diketahui belum jelas penyebabnya, tetapi ada beberapa pendapat yang menyatakan penyebabnya.

Baca Juga: Penanganan Cedera dan Pentingnya Olahraga bagi Masyarakat

Serta pengobatan pada frozen shoulder dapat dilakukan dengan menjalani terapi ke fisioterapi, dan dapat pula menggunakan obat-obatan.

Ada pula pencegahan agar tidak terjadi frozen shoulder yaitu untuk selalu menggerakkan lengan.

Referensi:

Nyimas Najwa Putri R.K
Mahasiswa Fisioterapi Universitas Binawan

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI