Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Daun Seledri
Rebusan Daun Seledri.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan tanaman yang melimpah, mulai dari Sabang sampai Merauke memiliki banyak varian tanaman.

Banyak tanaman yang digunakan sebagai bahan masakan serta dapat juga digunakan sebagai obat-obatan seperti Apium graveolens atau biasa yang dikenal dengan nama tanaman seledri umumnya dianggap sebagai makanan yang bisa digunakan sebagai makanan ringan untuk diet, dan di antara lainnya juga seledri juga memiliki kandungan kalsium serta kandungan kalium yang memiliki manfaat untuk mengatasi kekurangan retensi cairan dan dapat juga menghindari faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau yang biasa dikenal dengan nama lain hipertensi dan untuk nama lain dari tanaman ini juga dikenal dengan qincai, rue, kintsay, dan lain lain (Dalimartha, 2000)

Seledri merupakan tanaman yang sering digunakan dalam bumbu masakan pada saat memasak, seledri juga terkadang dapat dikonsumsi langsung, terkadang juga ada beberapa yang dibuat dalam bentuk jus seledri tunggal dan juga terkadang dikombinasikan dengan beberapa sayuran atau buahan lainnya menjadi bentuk jus.

Bacaan Lainnya

Tanaman seledri ini juga merupakan salah satu bentuk tanaman yang mudah dibudidayakan sehingga mudah untuk didapatkan di lingkungan dan pasaran sekitar.

Selain dikenal untuk bumbu masakan, tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman berkhasiat obat-obatan pada masyarakat luas. Seledri ini juga merupakan salah satu tanaman yang batang dan daunnya sama-sama memiliki seribu khasiat.

Tanaman seledri aslinya berasal dari Eropa bagian selatan. Batang seledri dapat tumbuh setinggi 1 meter. Batang tidak berkayu, beruas-ruas, bercabang, tegak, berwarna hijau muda. Daun tipis dan majemuk, serta pada daun muda memiliki pangkal lebar, memiliki warna hijau mengkilat, ruas  hijau muda, seluruh atau sebagian daun mempunyai tangkai.

Bunganya tunggal, warna putih kehijauan atau kekuningan pada warna daun bunga. Pada ukurannya kurang dari 2 cm di bagian tangkai bunga. Tipis dan halus pada kelopaknya,serta pada kelopak ini pun tidak memiliki lipatan, 5 buah yang dimiliki oleh stamen, serta halus pada  bagian filamennya, yang juga tidak mempunyai rambut ataupun sisik, serta pada bagian stylus-nya terbagi menjadi 2 atau lebih (Kurniawan et al, 2018).

Tumbuhan seledri ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000-2000 mdpl. Pada curah hujan yang tinggi tumbuhan seledri ini kurang tahan atau kurang baik pada kondisi ini. Lalu pada untuk pH dari tanah yang baik untuk tanaman ini ialah sekitar 5,5-6,5. Tanaman ini akan bertumbuh dan berkembang dengan baik apabila hidup pada suhu sekitar 15-22.

Baca Juga: Efektivitas Rebusan Daun Seledri (Apium graveolens L ) Untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Penderita Hipertensi

Tanaman seledri disebutkan memiliki apigenin, yang memiliki efek yaitu pada pembuluh darah ia akan menghambat terjadi penyempitan, dan phthalides, yang mengendurkan otot arteri serta pembuluh darah. Zat ini mengontrol aliran darah, lalu memiliki efek membuat pembuluh darah menjadi lebar dan mengurangi nilai tekanan  darah.

Tanaman ini memiliki bahan aktif utama penurun tekanan darah, zat yang dimaksud ialah zat apiin (bertindak sebagai antagonis kalsium) dan manitol yang memiliki fungsi pada seledri ini sebagai diuretik. Daun dari tanaman ini banyak memiliki zat apiin dan diuretik yang membantu meningkatkan jumlah air yang diproduksi saat buang air kecil.

Tanaman seledri ini dikenal sangat aman bagi tubuh manusia, tidak sulit untuk menemukannya serta untuk biayanya sendiri juga tidak terlalu mahal sehingga dapat semua kalangan membelinya (Wahdah, 2011).

Hipertensi adalah kondisi atau suatu keadaan di mana tubuh manusia mengalami kenaikan peningkatan tekanan darah pada manusia, yang mana terjadi secara tidak normal dan berlangsung lama. Pada kondisi ini tekanan darah manusia mengalami peningkatan yang telah melebihi batas normal, yang mana tekanan darah manusia normal yaitu 120/80 mmHg.

Baca Juga: Manfaat Rebusan Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia 

Umumnya seseorang dikatakan hipertensi apabila melebihi nilai tekanan darah systole yaitu sebesar 140 mmHg, sedangkan untuk tekanan darah diastolic ini, dikatakan hipertensi apabila melebihi 90 mmHg. Umumnya hipertensi ini bisa terjadi dikarenakan faktor genetic, pola hidup yang tidak sehat serta faktor usia.

Hipertensi ini juga sering dikenal dengan penyakit “silent killer”, dikarenakan tidak terlalu parahnya keluhan yang diderita oleh pasien. Namun, ternyata memiliki efek yang mematikan.

Terapi yang diberikan untuk penyakit hipertensi ini terdiri atas dua yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Untuk terapi farmakologi ini menggunakan obat-obatan, banyak macam golongan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit hipertensi ini salah satu contohnya seperti obat golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE Inhibitor).

Jenis contoh obat golongan ini seperti captopril, enalapril. Sedangkan untuk terapi non farmakologi penyakit hipertensi ini dapat digunakan yaitu salah satunya mengonsumsi rebusan daun seledri.

Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan pada terapi untuk pasien penderita hipertensi ini yaitu menggunakan rebusan daun seledri. Cara ini telah banyak diaplikasikan oleh masyarakat untuk menurunkan kadar hipertensi.

Baca Juga: Seledri (Apium Graveolens) Digunakan untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Hipertensi

Menurut penelitian (Febri, S.Y,  2024) pemberian rebusan daun seledri pada pasien penderita hipertensi sebanyak 2 kali sehari dapat menurunkan tekanan darah. Cara pembuatan rebusan daun seledri ini yaitu daun seledri segar dikumpulkan sebanyak 40gr, lalu direbus dengan air sebanyak (400cc) atau 2 gelas sehingga nantinya didapatkan segelas air yaitu sebanyak (200cc), proses perebusan ini dilakukan selama  15 menit.

Lalu setelah direbus, dilakukan penyaringan, lalu hasil dari penyaringan inilah yang diminum dengan frekuensi 2 kali sehari. Masing-masing 100 cc pada pagi hari dan sore hari selama 3 hari berturut-turut.

Kesimpulannya, bahwa rebusan daun seledri yang dikonsumsi pada penderita hipertensi ini berpengaruh pada tekanan darah pada pasien, yang mana pada penderita awalnya memiliki tekanan darah yang di atas batas normal, namun setelah diberikan rebusan daun seledri ini dalam beberapa hari, didapatkanlah hasil bahwa rebusan daun seledri ini dapat menurunkan tekanan darah pada pasien.

Dalam beberapa penelitian lainpun dikatakan juga bahwasanya rebusan daun seledri ini memang dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dalam rentang waktu 3-7 hari setelah mengonsumsi rebusan daun seledri tersebut.

Penulis:

Amalia Putri Hanini
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI