Pengendalian Hama Gudang dalam Penyimpanan Produk Pangan

pengendalian hama

Peran penyimpanan merupakan hal penting dalam sistem pangan, mulai dari proses produksi hingga konsumsi dan sebagai pengendali ketersediaan pangan untuk manusia.

Pada penyimpanan juga terjadi kehilangan dan kerusakan yang terutama disebabkan oleh serangga. Serangga merupakan hama yang paling merugikan dan faktor penyebab kerusakan yang paling utama.

Berkembangnya hama gudang juga  dipengaruhi oleh terus menerus meningkatnya kebutuhan pangan baik produk mentah, setengah jadi hingga produk pangan olahan.

Bacaan Lainnya

Untuk mencegah kerusakan yang berkepanjangan, perlu dilakukannya pengendalian hama gudang karena menyebabkan kerugian baik secara langsung atau tidak langsung.

Kerugian secara langsung berupa kehilangan bobot karena dikonsumsi oleh hama gudang, sedangkan tidak langsung berupa produk menjadi tidak layak dipasarkan, tidak lagi memiliki nilai jual yang layak dan kehilangan kepercayaan konsumen untuk membeli bahan pangan dari penjual atau memiliki bahan pangan tersebut.

Baca juga: Pertanian Organik: Pajanan Pestisida Tidak Lagi Berbahaya?

Pengendalian hama gudang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu preventif (pencegahan) dan kuratif (pemberantasan)

Metode Preventif

1. Menjaga Kondisi Sistem Penyimpanan yang Higienis

Gudang penyimpanan yang bersih dapat terhindar dari serangan hama gudang, apabila masih ada sisa-sisa bahan yang lama dan pernah terserang oleh serangga maka bahan pangan yang baru datang akan terserang hama juga.

2. Pengendalian Secara Fisik dan Mekanik

Secara fisik seperti membatasi jalan masuk hama ke dalam gudang penyimpanan seperti jebakan lem tikus dan serangga serta berbagai jebakan berumpan. Secara mekanik seperti penutupan kantong plastik secara heat sealing (tidak ada celah pada kemasan), menggunakan vakum untuk membunuh hama.

Baca juga: Artificial Intelligence dan Masa Depan Pertanian

3. Pengendalian Secara Kimia

Bahan kimia yang dapat menarik serangga untuk datang dan biasanya digabungkan dengan tindakan trapping. Bahan kimia yang membuat hama berbalik menjauhi tempat penyimpanan sehingga serangga betina menunda peletakan telur. Bahan kimia yang membuat serangga tidak bisa melanjutkan proses reproduksi yang berakibat populasi serangga tidak bertambah.

4. Melakukan Monitoring

Melakukan monitoring untuk menentukan struktur populasi dan melihat struktur bangunan tempat penyimpanan atau kendaraan pembawa komoditi

Metode Kuratif

1. Pemberantasan Secara Fisik

Melakukan pemanasan bahan pangan yang terserang pada suhu diatas 60 °C selama 2 jam yang dapat dilakukan dengan gelombang elektromagnetik, oven microwave, dan sinar infra merah diatas ban berjalan.

Penyimpanan MA (Modified atmosphere) dan CA (Control atmoshphere) untuk mengatur komposisi atmosfir dalam sistem penyimpanan dengan komposisi O2 diturunkan, sedangkan CO2 dinaikkan.

2. Pemberantasan Secara Mekanik

Memanfaatkan gaya sentrifugal yaitu bahan yang terserang hama seperti tepung-tepungan dilemparkan oleh gaya sentrifugal (kecepatan 2.000 rpm) ke permukaan sebuah pelat

Baca juga: Pertanian Perkotaan Membuat Kota Lebih Layak Ditinggali: Whats Wrong?

3. Pemberantasan Secara Kimia

Menggunakan insektisida untuk membasmi serangga hama pasca panen, Chemosterilant yang menimbulkan gangguan reproduksi pada serangga jantan dengan cara disemprotkan atau dibuat seperti debu, dan fumigasi yaitu perlakuan yang diberikan terhadap suatu komoditi dengan menggunakan fumigant tertentu di dalam ruang kedap udara pada suhu dan tekanan tertentu yang memerlukan pengawasan badan karantina.

4. Pemberantasan secara biologi

Membuat varietas bahan pangan yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, musuh alami seperti parasit, patogen, dan predator yang dapat dimanfaatkan dalam pengendalian hama pasca panen serta penggunaan mikroba yaitu pada bakteri Bacillus thuringiensis dapat mengendalikan hama serangga dalam bentuk formulasi cair maupun padat.

Penulis: Armina Meikyo Puspitasari
Mahasiswa Pascasarjana Prodi Ilmu Pangan IPB University

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI