Penggunaan Mainan sebagai Metode Belajar Guna Mendorong Siswa untuk Belajar Numerasi (Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Tenanjar 4 Indramayu)

Kegiatan Kampus Mengajar angkatan 3 di SD Negeri Tenanjar 4 Indramayu
Kegiatan Kampus Mengajar angkatan 3 di SD Negeri Tenanjar 4 Indramayu

Deskripsi : Kegiatan kampus mengajar ini sebagai pemberdayaan mahasiswa dalam membantu sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di daerah yang termasuk 3T.  Pada program ini mahasiswa membantu sekolah dalam adaptasi teknologi, membantu administrasi sekolah, membantu mengajar literasi dan numerasi.

Summary : Kegiatan kampus mengajar angkatan 3 berlangsung di UPTD SD Negeri Tenanjar 4 selama 4 bulan. Kelompok kami membantu siswa dalam peningkatan belajar Numerasi melalui metode belajar menggunakan mainan siswa.

Program kampus mengajar merupakan kegiatan yang dicanangkan pemerintah melalui Menteri pendidikan bapak Nadiem Makarim. Kegiatan kampus mengajar angkatan 3 merupakan kelanjutan dari kampus mengajar perintis hingga kampus mengajar angkatan 2.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini berlangsung selama 5 bulan, dengan 1 bulan pembekalan bagi mahasiswa agar siap diterjunkan. Kegiatan penerjunan dimulai dari bulan Maret hingga Juni 2022.

Baca juga: Metode Belajar di Masa Pandemi

Kali ini saya dan anggota kelompok menggunakan metode berupa Penggunaan Mainan Sebagai Metode Belajar Guna Mendorong Siswa untuk Belajar Numerasi. Meski keadaan masih dilanda Virus Corona Di Indonesia tetapi program ini tertap berjalan.

Kegiatan kampus mengajar ini sebagai pemberdayaan mahasiswa dalam membantu sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di daerah yang termasuk 3T. Pada program ini mahasiswa membantu sekolah dalam adaptasi teknologi, membantu administrasi sekolah, membantu mengajar literasi dan numerasi.

Pada kegiatan kampus mengajar angkatan 3 ini kelompok saya mendapatkan sekolah penempatan di SD Negeri Tenanjar 4 yang berlokasi di Blok buyut Lancip desa Tenajar kecamatan Kertasemaya kabupaten Indramayu Jawa Barat. Jumlah keseluruhan siswa di SD ini sebanyak 86 orang dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Salah satu program kami yaitu meningkatkan minat siswa dalam numerasi. Salah satu metode yang saya dan rekan-rekan gunakan yaitu menggunakan mainan yang salah satu siswa bawa, sebagai metode belajar guna mendorong siswa untuk belajar numerasi.

Baca juga: Penerapan Metode Permainan untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Matematika Siswa sejak Usia Dini

Salah satunya mainan pin berupa plat besi yang berbentuk bulat dan pipih serta terdapat gambar karakter kartun atau superhero di tengahnya sebagai alat pendorong siswa barmain sambil belajar berhitung perkalian pengurangan, pembagian, perkalian serta penjumlahan.

Alasan saya dan rekan-rekan menggunakan salah satu metode mainan ini karena, setiap siswa memiliki mood belajar dan suasana hati mereka masing-masing. Setiap siswa ini berbeda suasana hatinya, yang menjadi salah satu penghambat siswa belajar. Kami diharuskan menarik siswa agar mau belajar namun dengan metode yang asik, santai dan mengasah otak siswa.

Metode mainan ini dilakukan dengan membentuk kelompok belajar. Kami bermain sambil membimbing untuk belajar berhitung. Antusiasme para siswa meningkat, karena permainan ini tidak di lakukan individu melainkan berkelompok dengan teman.

Oleh karena itu, meningkatkan kemampuan numerasi dan kerja sama antar sesama anggota kelompok permainan ini. Jika salah satu teman anggota kelompok menjawab salah maka akan terkena punishment berupa menjawab pertanyaan tentang jenis hewan ataupun jenis tumbuhan.

Jenis mainan yang digunakan haruslah aman, baik segi material serta bentuknya. Biasanya mainan ini dimainkan dengan cara disusun memanjang keatas.

Cara bermainnya pun dengan cara di banting ke bawah kemudian melihat jumlah berapa banyak plat yang posisi gambarnya terbalik, semakin banyak jumlahnya maka pemain itu yang menang. Berikut adalah langkah-langkah permainan yang kami gunakan untuk membimbing siswa:

Permainan ini dilakukan saat saya dan rekan-rekan membagi kelompok belajar. Masing-masing dari kami membimbing satu kelompok belajar sebagai pemberi soal, juri dan pembuat aturan permainan numerasi ini.

Baca juga: Bermain dan Permainan untuk Anak Usia Dini

Beberapa pendapat siswa yang pernah memainkan permainan ini dan pesan kesan karena kami telah membimbing mereka dalam belajar numerasi.

Siswa ini berjumlah 6 orang. 5 orang dari kelas 4 dan 1 orang dari kelas 3. Nama 5 siswa ini adalah Iswanto, Ibas, Lana, Putra, dan Niko. Sedangkan, 1 orang dari kelas 3 bernama Gufron. Terdapat 4 pertanyaan yang kami rangkum jawabannya.

Pertanyaan yang diajukan yaitu:

  • Apa yang siswa sukai dari pelajaran numerasi (matematika)?
  • Bagaimana rasanya dibimbing belajar oleh kelompok kami selama 5 bulan belakangan?
  • Bagiamana rasanya belajar sambil bermain permainan pin?
  • Bagiamana pesan dan kesan untuk kelompok kami selaku mahasiswa kampus mengajar angkatan 3?

Siswa Bernama Gufron, Niko, Lana menjawab pertanyaan pertama dengan jawaban yaitu tidak suka karena pusing, susah dan sulit menemukan jawabannya, sedangkan Ibas, Putra dan Iswanto menjawab menyukai numerasi karena terdapat diagram, kuis, penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian yang seru dan menyenangkan.

Pertanyaan kedua dijawab oleh masing-masing siswa dengan jawaban senang sekali karena dibimbing terasa seru, asik dan memperlakukan siswa dengan baik.

Pertanyaan ketiga dijawab oleh masing-masing siswa dengan jawaban menyenangkan karena seru, cepat mengerti dan memahami numerasi, dan ada salah satu siswa yang menjawab biasa saja.

Pertanyaan keempat masing-masing siswa menjawab pesan dan kesan belajar dan dibimbing oleh kmai terasa santai, menyenangkan dan bahagia.

Ke-efektifan metode menggunakan mainan untuk belajar ini cukup tinggi. Karena mainan  ini digunakan dan dimainkan secara berkelompok maupun individu. Selain itu, mainan ini bisa digunakan sebagai alat bantu hitung bagi siswa saat belajar.

Keberhasilan metode ini terlihat setelah sering dimainkan bersama. Siswa lebih cekatan dalam berhitung dan membagi jumlah pin menjadi beberapa bagian, siswa menjadi cepat berpikir dalam menemukan jawaban serta lebih berpikir kritis menemukan cara agar permainan terjawab dengan benar.

Kesimpulan

Program kampus mengajar angkatan 3 membantu sekolah dan guru yang tempatnya tidak terjangkau oleh pemerintah agar siswa-siswi nya maju dan terbantu dalam belajar dengan baik.

Penggunaan metode mainan sebagai alat bantu belajar numerasi agar siswa cepat memahami numerasi dengan leluasa dan menyenangkan  tanpa terbebani. Sehingga mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman di luar kampus serta mendapatkan pengalaman berharga.

Laporan oleh: Widiya
Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan

Editor: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI