Pentingnya Pendidikan Pancasila di Tengah Arus Globalisasi

pentingnya pendidikan pancasila
Pentingnya Pendidikan Pancasila. (Gambar: RRI.co.id)

Arus globalisasi sudah menjadi hal yang lumrah dewasa ini. Pasalnya, dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh adanya keberadaan globalisasi. Meski terkesan baik, peran globalisasi tidak jauh dari dampak-dampak keburukannya.

Meski pada satu sisi kemudahan dalam mengakses informasi global membuat masyarakat sadar apa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia, di sisi lain, kurangnya pengetahuan dalam menyaring informasi global tersebut dapat menurunkan tingkat moralitas nasional dalam masyarakat.

Contohnya, dari segi budaya, acap kali kita lihat kaum-kaum muda yang meromantisasikan budaya barat secara berlebih-lebihan, ketimbang mengkonservasikan budaya tanah air. Karena ini, sikap kepedulian masyarakat seperti bergotong royong juga sudah menurun karena kerap sekali dianggap ketinggalan zaman. Contoh berikut menjadi bukti atas pudarnya warisan leluhur akibat kencangnya arus globalisasi.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Penguatan Moralitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Arus Globalisasi

Asal-usul pudarnya budaya dan jati diri bangsa dalam globalisasi terletak pada hilangnya identitas nasional. Yang dahulunya masyarkat menjunjung tinggi Pancasila, kini masyarakat justru lebih mendukung ideologi lainnya seperti liberalisme yang pada akhirnya mengancam kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.

Kurangnya pengetahuan dalam menyaring informasi, kesalahpahaman dalam membaca informasi tertentu, dan adanya penyebaran ideologi asing menjadi faktor-faktor ancaman terhadap Pancasila.

Namun, yang menjadi faktor utama atas ancaman ini adalah kemudahan dalam mengakses internet. Dari hanya sekali scroll saja, masayarakat bisa mengenal budaya-budaya yang diterapkan di luar Indonesia.

Secara tidak langsung, hal ini mendorong kaum-kaum muda untuk meniru atau bahkan mengimplementasikan budaya tersebut dalam kehidupan bermasyarakat karena sudah dianggap wajar untuk diperlakukan.

Baca juga: Peran Pendidikan Pancasila dalam Meningakatkan Pemahaman Nasionalisme Generasi Milenial di Era Globalisasi

Meskipun memang ada budaya-budaya luar yang baik untuk ditiru dan diketahui, terdapat juga budaya-budaya yang tidak baik untuk ditiru karena dapat menurunkan moral bangsa.

Sebab itu, hal ini menjadi bukti bahwa penggunaan alat akses teknologi hendaknya memerlukan ilmu dan pengetahuan yang cukup agar pengguna dapat memilah antara pengaruh buruk dari budaya luar yang harus dijauhi dan pengaruh baik dari budaya luar yang harus dijadikan sebagai wawasan.

Dengan demikian, pendidikan menjadi kunci dalam menghadapi dampak negatif dari arus globalisasi, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Pendidikan seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dapat dijadikan sebagai pedoman untuk bangsa muda Indonesia.

Beberapa hal yang diajarkan dalam PPKN termasuk ideologi negara, budaya negara, struktur negara, identitas nasional, serta falsafah hidup. Dengan peningkatan kesadaran masyarakat muda melalui program pendidikan seperti ini, budaya bangsa dapat dikonservasikan, identitas nasional dapat diutarakan, dan yang terutama, Pancasila sendiri dapat hidup walaupun berada di tengah terpaan globalisasi.

Baca juga: Revolusi Mental dalam Perspektif Pendidikan Pancasila

Maka dari itu, pendidikan, pengetahuan, dan kesadaran setiap individu dalam menghadapi terpaan arus globalisasi sangatlah signifikan bagi negara ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak positif dari arus globalisasi juga banyak, seperti mempermudah dalam mengakses informasi antarbangsa, mempermudah komunikasi antarbangsa, dan juga mempermudah perluasan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Meski demikian, dampak-dampak positif ini juga diikuti oleh beberapa dampak negatif. Karena itu, sangat penting bagi setiap masyarakat Indonesia agar dapat memahami jati diri bangsa sebelum berkecimpung dalam komunitas global agar identitas, jiwa, dan budaya nasional bangsa ini tidak ikut tenggelam dalam kuatnya arus gelombang globalisasi.

Penulis: Muhammad Faiz Zahran
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI