Peran Agama Islam dalam Memajukan Pendidikan Nusantara

Pendidikan Agama Islam
Sumber: pixabay.com

Agama Islam memiliki segudang ilmu sehingga ilmu diibaratkan seperti lautan karena saking luasnya bahkan di dalamnya dianjurkan pentingnya menuntut ilmu.

Sebagai perintah dalam menuntut ilmu sebagaimana sabda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam:

“Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan tunjukkan baginya salah satu jalan-jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya sebagai bentuk keridhaan terhadap penuntut ilmu. Sesungguhnya semua yang ada di langit maupun di bumi meminta ampunan untuk seseorang yang berilmu bahkan ikan yang di airpun. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama terhadap semua bintang. Dan sesungguhnya para ulama mereka adalah para pewaris Nabi, dan sesungguhnya mereka tidaklah mewariskan dinar maupun dirham. Akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambil bagian dari ilmu maka sungguh dia telah mengambil bagian yang berharga.”

Bacaan Lainnya

Karena terbukti dalam dinamika atau kekuatan negara-negara maju mereka mempunyai satu pendidikan adalah pilar utama untuk menentukan majunya suatu bangsa tersebut. Tapi jika pendidikan itu dicampur ke dalam agama Islam maka kita bisa melihat dampak dari pendidikan agama Islam itu sendiri seperti terciptanya akhlak dan adab yang baik, pengetahuan, mengetahui hukum islam dan masih banyak lagi. Bahwa pendidikan agama islam lebih mengarah ke penerapan dalam mendidik dalam konteks islam dengan tujuan agar terciptanya seorang yang berakhlakul karimah dan memiliki rasa peduli antar sesama manusia khususnya antar sesama muslim serta kokohnya akidah sebagai seorang muslim.

Metode Pendidikan Islam

Metode pendidikan merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan, oleh karena itu ada beberapa metode mengenai pendidikan islam yaitu:

1. Melalui Metode Pendekatan Agama

Metode pendekatan melalui agama ini harus dilakukan secara bertahap mengenai pendekatan, karena harus menyesuaikan sumber agama islam yaitu Al-Qu’an dan Hadist dan menerapkannya pun tidak keluar dari syariat. seperti mengajarkan cara membaca Al-Qur’an serta menghafal hadist-hadist Nabi Salallhu alaihi wasalam dan menerapkannya harus disampaikan secara lemah lembut sebagai mana terdapat dalam (Q.S Al-Imran ayat 159) yang artinya:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu harusnya berlaku lemah lembut terhadap mereka. Apabila kamu bersikap keras serta berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”.

2. Melalui Metode Ceramah

Yaitu cara penyampaian informasi melalui lisan agar dapat menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan jelas, tentunya supaya bisa mencapai tujuan dari pendidikan islam. Dengan cara ceramah yang harus menyesuaikan kondisi maupun tempat, agar bisa diterima dengan baik bagi para pendengar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat:4 dimana Allah berfirman yang artinya:

“Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka,”

3. Melalui Metode Tanya Jawab

Metode ini penting karena bisa jadi masih ada pertanyaan diantara mereka mengenai agama islam ini, sehingga kurangnya atau ketidakpahaman mereka maka diperlukannya metode tanya jawab agar menghindari keraguan dalam beragama islam. Adapun hal ini ada disebutkan dalam surah Al-baqarah ayat 186 yang artinya:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat.”

4. Melalui Metode Menceritakan Sejarah Para Nabi

Adapun metode ini sangat penting didalamnya bagaimana para Nabi mereka dapat cobaan di dunia ini, dan bagaimana sikap para Nabi menghadapi ujian tersebut, mengingat hal itu kita dapat mengambil ibrah di dalamnya dan selalu mengikuti adab dan sikap yang dapat kita contohkan dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam kehidupan ini kita tidak bisa lepas dari yang namanya cacian atau hinaan dari manusia, dari situlah pentingnya mengetahui atau mengajarkan sejarah para Nabi-nabi dan rasul.

Kita ambil contoh seperti Nabi Ayyub alaihi salam yang di timpa penyakit kusta (penyakit kulit) sehingga banyak orang yang di sekelilingnya meninggalkannya hingga tersisa lah istrinya, akan tetapi kesabaran Nabi Ayyub yang senantiasa berdzikir dan memuji Allah SWT dalam menghadapi cobaan tersebutlah yang membuat terangkatnya penyakit tersebut.

Metode ini penting untuk menanamkan pemikiran seperti kisah-kisah Nabi tersebut, mengingat pada zaman sekarang banyak nya orang yang bunuh diri, atau menyerah terhadap kehidupan ini. Karena yang harus kita tahu dunia hanyalah singgahan dan tempat hukuman untuk Nabi Adam dan istrinya hingga keturunannya sampai hari kiamat. Dan yang harus kita lakukan adalah libatkan Allah dalam segala hal, di balik adanya musibah pasti Allah turunkan hikmah.

5. Melalui Metode Penerapan Hukum Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Metode ini diperlukan sebagai seorang muslim karena selayaknya sebagai seorang muslim kita harus mengetahui hukum-hukum islam, seperti hukum shalat yang mana hukumnya wajib untuk umat muslim adapun menurut ulama orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, bisa terjerumus kekafiran karena yang membedakan umat islam dan non islam adalah meninggalkan shalat, sehingga ada seorang ustadz berkata “jika shalat tak kau anggap penting lagi, lantas apa yang menurutmu lebih penting dalam agama ini”.

Pada era milenial ini banyak kita lihat pada saat waktu azan berkumandang, bahwa kafe lebih diminati daripada masjid, padahal shalat tidaklah memakan waktu berjam-jam seperti di kafe mereka seperti acuh tak acuh terhadap panggilan untuk shalat ini, maka sangat diperlukan untuk menerapkan metode ini di pendidikan

Perlu diketahui bahwa kita sebagai seorang muslim sangat membutuhkan yang namanya shalat, karena shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, dan shalat juga bisa mencegah hal-hal yang buruk, dan membentuk karakter seseorang yang taat agama. Adapun menerapkan hukum islam tidak hanya shalat saja tapi masih banyak seperti zakat, puasa, dan lain-lain.

Dari beberapa metode di atas dapat diketahui jika diterapkan serta ditekankan bagi pendidikan yang ada di Indonesia maka kita bisa melihat langsung perubahan yang sangat signifikan dalam bangsa ini seperti bagusnya akhlak, jasmani, adab, dan rasa tanggung jawab dan rasa pedulinya satu sama lain. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian, khususnya di dunia pendidikan.

Dari hasil penerapan pendidikan di atas maka kita bisa melihat langsung pendidikan yang bermoral ini melahirkan seorang ilmuwan sekaligus ulama dan bisa dikatakan sebagai bapak pendidikan yang sukses. Seperti yang kita bisa lihat langsung beliau adalah K.H Ahmad Dahlan yang memiliki pendidikan Islam sejak dini.

Pada waktu kecil K.H Ahmad Dahlan tidak mendapati pendidikan yang formal dikarenakan orang tuanya yang melarang, tapi K.H Ahmad Dahlan dididik langsung oleh ayahnya mulai dari baca Al-Qur’an hingga ilmu keagamaan.

Tak hanya belajar bersama ayahnya, saat beranjak dewasa K.H Ahmad Dahlan juga belajar bersama para ulama-ulama untuk mendalami atau mempelajari ilmu agama. Pada saat usia 15 tahun sekitar tahun 1883 K.H Ahmad Dahlan berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Tak mau hilang kesempatan, K.H Ahmad Dahlan pun menimba ilmu di sana selama 5 tahun.

Sekembalinya ke Indonesia, K.H Ahmad Dahlan mendirikan pendidikan atau pondok yang bernuansa Islami. Beliau menggabungkan antara pendidikan umum dan pendidikan Islam. Dari pendidikan tersebutlah banyak terlahirnya sesosok yang sangat berguna bagi bangsa ini, seperti Presiden pertama Indonesia yaitu Ir Soekarno dan masih banyak lainnya.

Apabila di Indonesia benar-benar mendukung bahkan menerapkan dan menekankan pendidikan Islam seperti yang K.H Ahmad Dahlan lakukan, maka itu bisa membawa dampak yang begitu besar dan bisa memajukan bagi Nusantara ini serta merubah karakteristik masyarakat terkhususnya anak muda.

 

Penulis:Muhammad Abdul Zayyan Ar Romadhani
Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI