Peran E-Commerce pada Masa Covid-19

e-commerce covid-19

Covid-19 merupakan virus menular yang masuk ke Indonesia pada bulan Maret lalu. Adanya virus covid-19 memang membawa berbagai dampak. Selain berdampak pada terbatasnya aktivitas masyarakat diluar ruangan, dampak lain yang ditumbulkan covid-19 adalah sulitnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Virus yang memiliki sifat menempel pada benda ini ternyata membuat masyarakat cukup parno untuk keluar rumah mencari barang belanjaan, karena untuk menghindari virus ini diharuskan menjauhi kerumunan. Ditambah lagi dengan kebijakan lockdown dan social distancing yang menambah kesulitan dalam mencari bahan pangan, sehingga masyarakat memanfaatkan adanya e-commerce dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

E-commerce atau perdangan elektronik merupakan aktivitas jual beli yang mengandalkan sistem elektronik atau online, contoh e-commerce yang sering digunakan masyarakat Indonesia seperti shopee, lazada, bukalapak, dan sejenisnya. Berbelanja dengan sistem online dianggap lebih efektif karena masyarakat tetap dirumah saja namun mempu memenuhi kebutuhun sehari-hari. Tak heran jika seller yang memiliki lapak di e-commerce banjir orderan setiap harinya.

Sebelum adanya wabah covid-19, e-commerce sebenarnya sudah mampu menarik konsumen dalam berbelanja via online, namun tak jarang masyarakat lebih tertarik untuk belanja di outlet langsung karena bisa melihat secara langsung kondisi barang yang akan dibeli. Namun, keadaan sekarang yang mengharuskan menghindari kerumunan mendorong masyarakat dalam berbelanja online, karena tak jarang pula ada beberapa e-commerce yang memberikan jaminan pengembalian barang apabila barang tidak sesuai dengan yang dipesan, tentu saja strategi ini menyebabkan masyarakat lebih tertarik untuk berbelanja online. Selain strategi pengembalian barang, salah satu e-commerce juga memberikan penawaran mulai dari gratis ongkir hingga flashsale dengan harga Rp99 rupiah, bahkan brand yang cukup digemari para remaja seperti miniso memberikan harga yang cukup menggiyurkan dibandingkan harga di store non-online  untuk menarik para konsumen.

Bacaan Lainnya

“Sebelum Covid-19, e-commerce hanyalah sebuah pilihan. Namun untuk sekarang, penting sekali bagi toko retail dan produsen untuk menjual produk melalui platform e-commerce agar mampu mempertahankan bisnis mereka. Hal ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif karena konsumen akan semakin terbiasa berbelanja secara online, ”ujar Kusumo Martanto, CEO Blibli.

Sementara itu, perubahan dimanika pasar juga terjadi pada jasa pengiriman makanan secara online. Para foodvloger yang biasanya berkeliling nusantara untuk mencari makanan yang unik yang akan dijadikan sebagai konten, kini hanya bisa berdiam diri dirumah dan mengandalkan jasa pengiriman makanan secara online melalui grab-food atau go-food untuk menunjang konten yang akan dibuat.

Kebosanan yang dirasakan masyarakat selama wabah covid-19 yang mengharuskan dirumah saja juga mendorong masyarakat untuk memulai bisnis secara online dengan mengandalkan kreatifitas yang dimiliki. Seperti halnya salah satu youtuber dan selebgram bernama Cantika Putri, ia memulai bisnis dengan membuat aksesoris handmade dimana ia mempromosikan bisnisnya melalui tik tok kemudian diperjual belikan melalui shopee. Eksistensi tik tok ternyata bisa membawa pengaruh positif apabila mampu memanfaatkan dengan baik.

Handila Rizka
Mahasiswa FEBI Prodi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

Baca juga:
Pemberian Cashback dari Aplikasi Uang Elektronik yang Menarik Bagi Generasi Milenial
5 Tips Agar Sukses Menjual Produk Tanpa Bertatap Muka saat Wabah Covid-19
Diplomasi Covid Tiongkok dan Percepatan Proyek BRI di Myanmar

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui e-mail: redaksi@mahasiswaindonesia.id
Lalu konfirmasi pengiriman artikel via WA Admin: +62 811-2564-888 (Rahmat Al Kafi)
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI